Chapter 10 - Lost control

66.4K 3.6K 192
                                    

Kemarin ada yang minta foto gimana penampilan Davian pas pemotretan. Foto manusia ga nemu yang sesuai bayanganku tapi malah pas banget foto anime ini sama bayanganku.
Jadi foto diatas itu penampilan Davian saat pemotretan.

Warning 18+ content! Be smart readers.

Davian baru saja duduk dan memijat betisnya yang terasa sangat pegal efek memakai high heels, tiba-tiba aroma maskulin yang familiar segera memasuki indra penciumannya kemudian sepasang kaki menggunakan sepatu hitam mengkilap yang mahal berdiri dihadapannya, ketika Davian meluruskan tubuhnya dan mendongak menatap pria yang berdiri dihadapannya, ia segera menemukan sepasang mata tengah menatapnya tajam, wajah dingin dan tampan itu jelas saja milik Alexander Alzelvin.
"Tu-tuan?" Davian hanya bisa tergagap kaget.

"Ikut aku," Alexander segera mencengkram pergelangan tangan Davian melangkah keluar dari ruang rias dimana mereka berada.

Mau tidak mau Davian melangkah mengikuti Alexander, namun segera menahan tangannya dan berhenti berjalan ketika ia sadar ia masih memakai gaun putih dan riasan seperti seorang wanita, "Tuan tunggu, aku harus berganti pakaian dulu."

Tanpa berkata apapun, Alexander Kembali berjalan sambil menarik Davian sekalipun Davian masih berusaha melepaskan cengkraman tangan Alexander ditangannya namun usaha itu sia-sia.

Georgio dan Debora yang baru saja hendak memasuki ruang rias namun urung begitu melihat Alexander membawa Davian. Mengingat sifat Alexander, mereka berdua hanya menatap kepergian Alexander dan Davian, "apakah Davian akan baik-baik saja?" Tanya Debora khawatir, lalu menatap Georgio.

"Entahlah.."

******

Mobil sport merah itu melaju kencang dijalan malam kota yang  sudah lengang, tentu saja karena ini sudah tengah malam, sebagian orang memilih beristirahat diranjang mereka yang empuk dan nyaman melepas lelah setelah seharian beraktifitas namun ada juga sebagian orang yang lebih memilih menikmati suasana malam kota untuk menghilangkan penat dikepala mereka.

Dalam mobil mewah yang melaju itu, Davian tidak bisa duduk tenang, tangannya terus berusaha menarik turun gaun yang ia pakai supaya lebih menutupi paha mulus dan putihnya. Dalam posisi Davian berdiri pun gaun itu hanya menutupi setengah pahanya maka ketika ia duduk gaun otomatis akan semakin tertarik lebih keatas.
Keadaannya ini, membuatnya sangat tidak nyaman dan semakin merasakan firasat buruk.

Ketika Davian mengenakan pakaian pria dimata Alexander pesona Davian hanya 30% tapi ketika menggunakan pakaian wanita pesona itu seakan melonjak hingga 130%.
Alexander terlihat seolah matanya fokus pada jalanan didepannya namun pada dasarnya Alexander sering melirik ke arah Davian terutama pada tangannya yang tidak bisa diam berusaha menutupi pahanya. Tanpa diketahui Davian sebenarnya sesuatu yang berada diantara kaki Alexander sebenarnya sudah sangat keras dan menegang, semakin lama dia berada dalam mobil dengan Davian semakin terasa terbakar selakangannya.
Alexander benar-benar berada dibatas dimana ia sudah tidak bisa menahannya, dengan tergesa Alexander membanting stir dan mobil melaju kearah gang yang sepi lalu mobil itu berhenti disana.

Merasakan mobil berhenti, Davian melihat kesekeliling lalu kemudian pandangannya jatuh pada Alexander untuk mendapatkan jawaban atas rasa bingungnya, "kenapa..kita berhenti disini?" Tanya Davian ragu.

Bukannya menjawab tapi Alexander malah mengulurkan tangannya dan meraih tuas disamping jok yang Davian duduki lalu mendorong sandaran kursinya sampai pada posisi horisontal dan Davian yang tidak tahu menahu segera terbaring dengan rasa kaget, rasa kagetnya bahkan belum reda ia sudah melihat sosok Alexander diatasnya. Davian mencoba meronta namun pahanya sudah diduduki Alexander, Alexander sengaja melakukannya untuk mengunci pergerakan Davian, "apa yang mau kau lakukan?" Davian menatap Alexander dengan nanar, tangannya mencoba mendorong tubuh Alexander namun nihil, tubuh kokoh itu tetap berada diatasnya.

[BL] Allure (Complete)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora