Chapter 31 - Membujuk

28.5K 2.3K 280
                                    

Chapter 31 - Membujuk

Davian menggelengkan kepalanya.

Mereka berdua masih duduk dengan nyaman di sofa, dan Davian masih berada dalam pelukan Alexander. Davian melupakan niatnya untuk berangkat bekerja ke Twillight gay bar & host club, kalau josh yang menceritakan semuanya pada Alexander tentu saja pria itu tahu pasti alasannya tidak berangkat bekerja, dan keyakinan Davian semakin kuat karena Josh tidak menjemput atau pun meneleponnya.

"Davi, kenapa kau tidak mau kembali?"

"Kau tidak bodoh. Kau pasti tahu alasannya."

Apa yang dikatakan Davian memang benar, Alexander tahu pasti alasan kenapa kekasihnya tidak mau kembali ke rumahnya, "Aku janji kali ini akan lebih melindungimu, kupastikan pak tua itu tidak akan menyakitimu lagi."

Davian mengendurkan pelukan Alexander lalu menatap pria tampan itu, "Kau bisa menjamin dengan apa? Kejadian ini sudah pernah terjadi, bisa saja terjadi lagi. Lagi pula..." Wajah Davian semakin murung, ia kemudian melepaskan pelukan Alexander.

"Lagi pula apa?" Alexander mengerutkan keningnya, rasa cemas dan khawatiran memenuhi hatinya.

"Aku bukanlah Davian yang dulu, tubuhku kotor," Davian memeluk tubuhnya sendiri, ia tidak mau mengingak kejadian kelam dan menyakitkan itu, namun kejadian itu seolah berputar begitu saja dalam ingatannya hingga membuat tubuhnya menggigil.

"Tidak, tidak! Bagiku kau tetap  Davian."

Alexander segera merengkuh Davian kedalam pelukannya, namun Davian menjerit histeris dan mendorong Alexander menjauh dengan kuat.

"Lepaskan aku! Jangan sentuh aku!" Davian menatap Alexander dengan nyalang, namun ada guratan ketakutan dan kesedihan yang dalam di wajahnya. Mata pemuda manis itu memerah dan berderai air mata, ia beringsut mundur menjauhi Alexander kemudian memeluk lututnya, "Jangan sentuh aku... Jangan sentuh aku..." lirihnya pilu.

Alexander tercengang melihat Davian yang histeris. Benar apa yang Josh katakan, Davian menderita trauma yang dalam, dan hal itu membuat hati Alexander sangat sakit seolah ada palu godam menghantam hatinya, "Sayang... Davian... Ini aku Alexander, kekasihmu," Alexander mengulurkan tangannya dan mencoba mendekati Davian yang duduk diujung sofa perlahan.

Davian masih membenamkan wajah di antara lututnya, tubuhnya masih bergetar dan ia juga masih terisak, "Ampuni aku... Ampuni aku..."

"Davian, aku Al-" belum sempat Alexander menyelesaikan kata-katanya, ponsel pria tampan itu berdering dan nama Georgio tertera di layar ponselnya, Alexander melirik  Davian sekilas sebelum mengangkat telepon dari Georgio. Sebenarnya Alexander merasa ini bukan waktu yang tepat untuk mengangkat telepon disaat kekasihnya tengah histeris dan ketakutan, namun Alexander sedang menunggu kabar dari Georgio dan benar saja orang kepercayaanya itu memberikan kabar baik untukknya. Setelah menutup sambungan telepon, Dengan senyuman di wajahnya, Alexander kembali memandang Davian, "Davian, aku sudah menemukan Samantha."

Begitu mendengar nama Samantha disebut, isakan Davian segera terhenti, pemuda manis itu mengangkat kepalanya dan menatap Alexander, "Samantha?"

Alexander mengangguk dengan antusias, senyuman masih tercetak di wajahnya, "Iya sayang, Samantha-mu telah ditemukan."

Kabar yang ia terima bagaikan angin sejuk ditengah sahara, Davian kembali menangis, namun kali ini tangisan rasa lega dan bahagia, "Samantha-ku ditemukan..." Samantha adalah alasan Davian tetap bertahan selama ini, dari kehidupan yang seperti neraka. Tentu saja kabar ditemukannya Samantha adalah sebuah kebahagiaan terbesar untuknya.

"Iya sayang Samantha kita ditemukan, kita akan segera menjemputnya," Alexander kembali mencoba mendekati Davian dan merengkuh kekasihnya itu kedalam dekapan, kali ini Davian tidak menolak mau pun histeris, sepertinya pemuda manis itu telah tenang oleh berita gembira yang diterimanya.

[BL] Allure (Complete)Where stories live. Discover now