Chapter 20 - Berbagi kebahagiaan

39.6K 2.8K 197
                                    

Warning 18+ content!

Alexander berdiri tidak jauh dari Davian dan Samantha yang tengah bercengkrama di taman rumah sakit, pria tampan itu berdiri santai bersandar pada dinding rumah sakit dan kedua tangannya ia lipat didepan dada, ia hanya diam namun dengan rupanya yang mempsona, pose dan bahkan auranya, ia bahkan terlihat seperti seorang model pria mengenakan jas mahal yang tengah melakukan pemotretan dan mengundang banyak perhatian mata orang disekelilingnya.

Alexander seperti seorang suami yang sedang mengawasi istri dan anaknya. Mata tajamnya tak pernah lepas dari sosok lembut dan bercahaya Davian, sesekali bibirnya menyunggingkan senyum samar.

"Anda disini Tuan?"

Sebuah suara membuyarkan fokusnya, Alexander menolehkan kepalanya dan mendapati Georgio berdiri disampingnya, Alexander hanya menggangguk sebagai jawaban setelahnya pria tampan itu kembali memfokuskan pandangannya pada Davian, "hampir saja kucing kecil manisku di curi orang."

"Maksud anda?" Georgio mengerutkan kening, ia tidak mengerti dengan maksud dari perkataan Alexander.

Alexander mendengus, "Benjamin Jacob, tadi dia disini."

Benjamin Jacob? Tentu saja Georgio tahu nama itu, sekalipun untuk beberapa lama ini ia tidak datang ke kantor tapi sebagai asisten Alexander ia tetap memantau keadaan Tuannya apalagi secara pribadi Alexander pernah menceritakan sosok Benjamin Jacob beberapa waktu lalu sebagai pria yang menemui Davian dan menjadi partner bisnis Tuannya, "ah maaf, Saya tadi tengah berbicara dengan Dokter jadi tidak mengetahui kedatangannya," satu pertanyaan yang langsung ada dibenak Georgio, "darimana Tuan Benjamin tahu kalau adik Tuan Davian dirawat disini?"

Alexander menggendikan bahunya, "Aku sendiri tidak tahu," seketika rahang pria tampan itu tampak mengeras, "si brengsek itu ingin merebut Davian dariku."

"Jadi dia benar-benar menyukai Tuan Davian?"

"Dia bahkan kesini untuk mengungkapkan cintanya!" Alexander mencoba menekan amarahnya dan volume suaranya, ia sadar ini masih dilingkungan rumah sakit, dirinya tidak mungkin terus-menerus berteriak marah apalagi ia juga tidak ingin Davian mendengarnya, pemuda itu bahkan masih terlihat marah padanya, "Aku sudah memberinya pelajaran, semoga si brengsek itu tidak kembali," Alexander sekilas melirik Georgio, "ada perkembangan apa?" Pria tampan itu mengalihkan topik pembicaraan demi mendinginkan kepalanya, apalagi ia memang membutuhkan informasi itu dari Georgio.

Dari Alexander, Georgio mengalihkan pandangannya menuju Samantha, "Kami melakukan tes kemarin dan menemukan jantung yang cocok dengan milik Samantha. Orang itu beberapa waktu lalu mengalami kecelakaan, kaki dan tangannya hancur, dan beberapa organ dalamnya juga rusak dan ia dalam keadaan kritis, tapi jantungnya baik-baik saja," Georgio mengusap tengkuknya, merasa simpati pada keadaan orang yang tengah ia bicarakan, "ketika aku datang untuk mengungkapkan maksudku padanya, wanita itu awalnya marah dan menolak dengan keras tapi entah kenapa akhirnya dia setuju tapi dengan beberapa syarat."

Alexander mendengarkan apa yang Georgio katakan dengan seksama, "apa syarat yang orang itu ajukan?"

"Dia ingin agar anaknya yang kini bersekolah di sekolah menengah atas agar dibiayai pendidikannya hingga lulus S1 dan setelahnya membantu anaknya mencari pekerjaan."

Sosok tampan Alexander saja sudah menarik perhatian besar semua mata orang disekitar sana, ditambah satu pria tampan lainnya -Georgio- yang kini berdiri bersebelahan membuat pandangan dan perhatian orang-orang semakin tersedot ke arah mereka dengan tatapan takjub dan memuja.

Setelah memikirkannya sebentar, Alexander tersenyum samar, "Sanggupi. Dan bilang pada orang itu, anaknya akan bekerja pada Vin. Corp."

Georgio mengangguk, "Baik Tuan."

[BL] Allure (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang