Chapter 29 - Kebenaran

27.3K 2.5K 206
                                    

Alexander menatap pantulan dirinya dicermin, membetulkan letak dasinya lalu memakai jam tangan mahalnya. Hari ini ia harus mengikuti pertemuan untuk membahas kerjasama yang akan dilakukan Vin Corp. dengan perusahaan milik orang tua Tamara Wilson, Gerald bilang padanya supaya ia bisa mengambil hati Tamara wilson demi lancarnya kerjasama yang akan dilakukan.

"Tsk, pak tua itu benar-benar berniat menjualku," Alexander berdecak kesal, dengan langkah lebar ia keluar rumah menuju mobilnya namun ketika hendak memasuki mobil ponsel Alexander berdering, tertera nama Gerald disana.

"Ada apa?" tanya Alexander tanpa basa-basi begitu mengangkat panggilan telepon dari Gerald.

"Ada dokumen penting yang tertinggal dirumah, kau ambilah diruang kerjaku didalam brangkas, nomor kodenya 170845, cepatlah!" perintah Gerald dengan nada senang, tentu saja ia merasa senang karena Alexander tidak menolak perintahnya untuk makan malam dengan Tamara kemarin, Tamara Wilson sendiri terlihat sangat tertarik pada Alexander dan kerjasama besar yang sangat meguntungkan ada didepan mata, apalagi kalau sampai Alexander mau menikahi Tamara, ia akan mempunyai menantu yang pantas dan sepadan dengan keluarganya.

"Ok," jawab Alexander dengan malas sebelum menutup sambungan telepon dari Gerald.

Alexander mengernyitkan keningnya, selama tiga puluh tahun masa hidupnya, sekalipun Alexander adalah anak tunggal Gerald dan satu-satunya kandidat pewaris tahta Alzelvin, baru kali ini Gerald memberitahuan kode brangkas miliknya dan membiarkan Alexander melihatnya isinya.

Dengan malas Alexander melangkah kembali kedalam rumah dan masuk kedalam ruang kerja milik Gerald, walaupun ruang kerja itu tidak pernah digunakan lagi karena gerald harus tinggal diluar negeri untuk mengurus perusahaan Vin Corp. dinegara tersebut namun ruangan kerjanya tetap bersih dan rapih karena para maid selalu membersihkannya secara berkala.

Alexander menggeser sebuah lukisan dan nampaklah pintu besi sebuah brankas, pria tampan itu memasukan beberapa digit nomor kode brankas yang diberikan ayahnya dan setelahnya pintu brankas tersebut terbuka.
Alexander melongok kedalam brankas dan brankas itu nyaris kosong, ia hanya melihat sebuah dokumen jadi sudah pasti bahwa dokumen tersebut yang dimaksud oleh Gerald. Ketika Alexander mengambil dokumen itu, ia tanpa sengaja melihat sebuah usb flashdisc, biasanya Alexander tidak akan memperdulikan hal-hal tentang Gerald namun entah kenapa kali ini ia merasa sangat penasaran tentang isi dari usb flashdisc tersebut.

Setelah menaruh dokumen yang gerald inginkan diatas meja, Alexander mengambil usb flashdisc yang ada didalam brankas lalu menghubungkannya pada ponselnya kemudian melihat isi usb flashdisc tersebut.

Tidak ada manusia yang sempurna.

Nampaknya ungkapan tersebut seratus persen benar adanya bahkan untuk seorang Gerald Alzelvin yang perfectionis, kali ini pria yang berstatus sebagai kepala keluarga Alzelvin itu sudah melakukan kecerobohan dan sebuah kesalahan besar.

Gerald menganggap kalau Davian hanyalah sebuah noda yang sangat kecil dan tidak penting yang sudah berhasil ia bersihkan, ia bahkan sudah melupakan usb flashdisc berisi rekaman video saat Davian diperkosa oleh tiga orang suruhannya yang ia simpan dalam brankas dirumah itu, video yang Gerald gunakan untuk mengancam Davian agar tidak kembali atau ia akan menyebarkan video itu.

Alexander menatap layar ponselnya dengan mata memerah karena amarah yang kini berada dipuncaknya, hatinya benar-benar merasa sakit seperti diremas hingga hancur, rahangnya mengeras hingga giginya bergemeletuk, Alexander hampir meremukan ponsel yang ia gengam, ia merasa luluh lantak menyaksikan pemuda yang sangat ia cintai menangis dan memohon pada ketiga bajingan yang tetap memperkosanya dan memukuli Davian yang terus melawan hingga babak belur.

Kini Alexander tahu bahwa penyebab Davian dan Samantha menghilang adalah orang tuanya sendiri.

"AAAARRGH!!! BRENGSEK!!!"

[BL] Allure (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang