Part 9

23.3K 1.5K 88
                                    


Sasuke pov

"aku sedang berada disunna nii-san, ada beberapa proyek perusahaan yang harus aku tangani sendiri disini", ucapku sambil mengendarai mobil porce kesayanganku

"...."

"aku tidak ada waktu untuk fiting baju pengantin atau apapun itu, kau tahu sendiri aku tidak akan mensetujui pernikahan itu, sudah cukup kalian memaksaku untuk bertunangan dengannya".

"..."

"aku menerimanya juga karena paksaan dari kalian ingat", geramkku

"...."

"jangan mengada-ada nii-san, siapa yang ingin menikah dua minggu lagi, kalau tousan yang menginginkannya, mengapa bukan dia saja yang menikah", aku mematikan ponselku dengan geram, siapa yang tidak marah, kalau tiba-tiba kau dikabarkan harus menikah dalam dua minggu kedepan, WTF. Rasanya usahaku untuk mengulur waktu terasa sia-sia. Ini membuatku pusing, orang tua kolot dengan pemikiran mereka, sangat menyebalkan, dua tahun yang lalu mereka memaksaku untuk bertunangan dengan wanita sama sekali tidak kukenal, dan sekarang tiba-tiba mereka memaksaku untuk segera menikah, MATI SAJA SANA. Sampai kapanpun aku tidak sudi menikahi wanita arogan itu, perempuan bermuka dua, didepan orang tua dia berperingai baik sopan seperti gadis terhormat, tapi dibelakang mereka dia bertingkah layaknya seorang J*lng, menjijikan, dan yang model seperti itu yang akan dinikahkan denganku, tidak akan.

Ponselku kembali berbunyi, kali ini nama kaa-san yang tertera dilayar ponsel pintarku, aku baru saja hendak menjawab panggilan dari kaa-san, kalau saja tidak ada truk yang tiba-tiba melintas kearah yang berlawanan dariku, aku langsung banting stir kekanan jalan, sialnya aku malah menabrak pembatas jalan hingga mobilku ringsek. Kurasakan sakit diseluruh tubuhku, terutama bagian lengan kiriku yang kurasa terdapat kaca yang tertancap disana, dan tubuhku yang rasanya sangat sakit jika kugerakkan sedikit saja, 'kami-sama, tolong aku', pandanganku terasa buram, semakin buram, dan hitam, semuanya terlihat hitam.

.

.

.

Hal pertama yang kulihat saat aku membuka mata adalah, tatapan penuh syukur kaa-san yang tengah menggenggam tanganku erat, aku tersenyum melihatnya,

"syukurlah kau sudah sadar nak", fugaku ayakku juga ikut mendekat kearahku, wajah lega tergambar jelas dalam wajah tuanya,

"sasuke-kun, akhirnya kau sadar juga", dan satu mahluk yang membuatku enggan untuk meliriknya barang sejenak, aku mengedarkan pandanganku kesekitar, sepertinya aku dirumah sakit, lalu kulihat pintu ruangan yang dibuka, itachi-nii datang dengan raut wajah senang kearahnya,

"kau sudah sadar otouto", aku mengacuhkan sapaan itachi, yang membuatku terfokus untuk saat ini adalah orang yang berjalan canggung dibelakang itachi, pandanganku tak pernah lepas dari wanita dibelakang itachi, wanita berseragam dokter dengan raut wajah ragu menatapku, tanpa sadar aku menghela napas lega, malaikat penolongku baru saja kutemukan setelah 7 tahun berlalu, 'cherry', bunga musim semiku telah kembali.

Sasuke pov off

.

.

.

Sakura dengan canggung mendekati sasuke, dia mulai mengecek keadaan saskue, "apakah kau merasa pusing, mual, atau sakit pada area tertentu",

"hn"

Sakura menatap datar kearah sasuke, 'kini aku tahu darimana kata hn sarada berasal', batin sakura.

"baiklah, kurasa kau sudah tidak apa-apa sasuke-san, tinggal masa pemulihanmu saja", ucap sakura kemuadian,

Little Secret (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang