Part 12

23.9K 1.4K 113
                                    

Keluarga naruto pergi pamit pulang karena boruto yang mereka temukan sudah dalam keadaan tertidur disofa keluarga,

sakura melihat kearah triplet yang entah mengapa terlihat aneh saat ini, mereka terlihat... murung, ‘ada apa?’, tanyanya dalam hati.

“sayang, ada apa? Mengapa kalian terlihat murung begitu?”,

Haru berinisiatif untuk menjawabnya, “tidak ada apa-apa ma, kami baik-baik saja, ... kami... hanya sedih karena boruto dan paman naruto sudah pergi, itu saja ma”,

Mata sakura memicing curiga, sepertinya bukan itu alasannya, tapi sakura tidak mau terlalu menekan mereka, jika sudah waktunya, mereka pasti akan menceritakan semuanya sendiri.

“baiklah, mama tinggal sekarang tidak apa-apa ya sayang, mama harus kembali kerumah sakit, kalian tidak apa-apa mama tinggal sendiri”, tanya sakura kembali.

“hn, ini bukan kali pertama mama meninggalkan kami sendirian ma, jangan terlalu khawatir, kami baik baik saja”, jawab haru kembali, dia mencoba untuk mengerti posisi ibunya sekarang.

Sakura mengangguk, “baiklah, mama pamit yah, kalau ada apa-apa hubungi mama, haru kau masih ingatkan nomor mama dihandphonemu,”, haru mengangguk, “jaga diri baik-baik, jangan bukakan pintu untuk siapapun sampai mama kembali oke”, sakura agak parnoan jika harus meninggalkan mereka bertiga sendiri diapartemen.

Setelah sakura meninggalkan apartemen, triplet berjalan dengan gontai keruang tengah, wajah mereka bertambah murung.

“ternyata kita lahir diluar nikah yah”, seru yuki lemas, dia sedikit tahu mengenai anak diluar nikah dari televisi yang pernah ditontonnya,

“kurasa begitu, ini sulit”, timpal sarada, dia terlihat berpikir keras.

Haru masih dia ditempat,
“hey haru-chan, bagaimana menurutmu, apa yang harus kita lakukan sekarang”, yuki meminta pendapat haru yang terlihat serius.

“aku mempunyai beberapa kesimpulan disini”, ucap haru, “yang pertama, kita memang anak diluar nikah, itu menjelaskan mengapa kita tidak mempunyai papa, yang kedua mama sepertinya mempunyai masalah terhadap papa, mama mengetahui siapa papa kita, tapi dia menolak untuk menikah dengannya, bahkan ku yakin papa pasti tidak pernah mengetahui kalau kita ada, aku masih mengira-ngira bagaimana tanggapan papa jika tahu kita ada, apakah dia akan menolak atau menerima kita, karna ini sudah tujuh tahun, rasanya mustahil jika papa akan mempercayai kalau seandainya kita tiba-tiba muncul dihadapannya dan mengaku anak-anaknya, .... aku tidak mau menyakiti perasaan mama jika kita memaksa untuk bertemu papa, tapi sungguh aku ingin sekali bertemu dengan papa, setidaknya mengenalnya, mengetahui sebrengsek apa papa”,

Sarada dan yuki menatap takjub kearah haru, tidak bisa dipercaya anak SD tingkat dua mampu berpikir jauh kearah sana, tapi yuki menyadari satu hal.

PLAK

Dia memukul kepala bagian belakang haru, “jaga ucapanmu baka” tegurnya karena haru berkata kotor, ‘sarada dan haru satu tipe’,

“jadi kita akan mencari papa sendiri, tanpa melibatkan mama benar?”, tanya sarada yang menyimpulkan perkataan haru.

Haru mengangguk, “tepat sekali”,
Yuki mengeryit, “bagaimana caranya”,

Haru menyeringai, dia memberi interupsi kedua kakaknya untuk mengikutinya keruang baca a.k.a perpustakaan apartemen mereka.

Haru menyalakan komputer mamanya, dia membuka internet,  yuki dan sarada memandang takjub dengan ide haru, “kau benar-benar jenius adik”, puji yuki.

“tidak usah berlebihan ,mari kita cari profil papa diinternet”, haru mengetik nama uchiha sasuke pada kolom pencarian, beruntunglah mereka langsung menemukan berbagai halaman yang memuat satu nama  itu, dan semuanya mengarah pada satu orang uchiha.

Little Secret (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang