Part 14

22.8K 1.5K 58
                                    


"tadaimaa", sakura berseru saat dia memasuki apartemennya,

"Okaeri", terdengar seruan dari ruang tengah.

Sakura melangkahkan kakinya menuju ruang tengah dan mendapati ketiga buah hatinya tengah menonton film spongesbob dengan amat serius, sesekali mereka tertawa melihat tingkah konyol spongesbob, patrick maupun tingkah menyebalkan squidword. dari mereka bertiga yukilah yang paling menyukai kartun yang satu itu, dia bahakan mengoleksi boneka mereka, sedangkan sarada tidak terlalu. Haru hanya berusaha menikmati seperti anak sebayanya.

Sakura mengecup tiga kepala yang masih fokus terhadap film yang mereka tonton, "serius sekali, "celetuk sakura. Dia mendudukkan tubuhnya disalah satu sofa single,

"mama mengganggu", ucap yuki yang masih fokus terhadap tontonannya.

Sakura hanya mendesah lelah menanggapinya,

"pipi mama kenapa?",

Ucapan haru membuat kedua saudarinya mengalihkan atensi mereka kearah sakura.

Sakura tersenyum kikuk, "bukan apa-apa", jawab sakura cepat.

"itu seperti bekas tamparan", tambah sarada yang memfokuskan pandangannya,

Sakura gelagapan mencari alasan yang tepat untuk menyelamatkannya, "i-ini, tadi mama memukul pipi mama kekencangan karena ada nyamuk dipipi mama", belanya.

Mereka bertiga beroh ria.

Sakura bernapas lega, setidaknya dia tidak akan diintrogasi oleh ketiga kurcacinya yang bawel jika menyangkut dirinya.

"kalian mau mama masak apa untuk makan malam kali ini", tanya sakura.

"tempura ekstra tomat", usul haru.

"aku ingin sup tomat ma", tambah yuki.

"hn, apa saja", jawab sarada malas.

Sakura mengangguk mengerti dia memasuki kamar untuk berganti pakaian dan mulai memasak untuk makan malam keluarganya, tidak memperdulikan bahwa tubuhnya masih lelah karena bekerja seharian.

Tiga puluh menit kemudian, masakannya jadi. Sakura memanggil anak-anaknya untuk segera kemeja makan makan bersama-sama.

Mereka makan dengan tertip, sesekali sakura akan bertanya hal-hal sepele seperti sekolah atau kegiatan mereka diluar jam belajar, pertanyaan-pertanyaan kecil yang membuat suasana makan terasa nyaman.

Mereka selesai makan sekitar 20 menit kemudian.

"ma", panggil haru yang melihat mamanya sedang membereskan piring-piring kotor bekas makan mereka.

"ada apa sayang?", tanya sakura tersenyum kearah putranya.

"bolehkah kami ikut mama kerumah sakit besok", tanya haru dengan wajah tenang, berbeda dengan hatinya yang ketar-ketir , 'semoga mama mengijinkan', batinnya.

Sakura masih menimbang-nimbang, berhubung dia baru saja mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari hanabi, dia menjadi ragu untuk membiarkan anak-anaknya berkeliaran dirumah sakit, dia takut kalau hanabi menyerang putra-putrinya, selain itu bagaimana jika laki-laki itu mengetahui jati diri triplet, entah apa yang akan terjadi jika semua kekhawatirannya terjadi.

"tapi.."

"kami janji tidak akan mengganggu mama, kami hanya ingin bersama mama seharian saja, lagi pula mama kan jarang meluangkan waktu untuk kita, sekalipun itu weekend". Skakmat, haru memberikan pukulan telak bagi sakura, pekerjaannya sebagai dokter memang menyita waktunya, terkadang dia sampai kesulitan untuk membagi waktunya untuk keluarga. Lihatlah wajah haru yang sedang beraking sedih sekarang membuat sakura merasa semakin bersalah saja.

Little Secret (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang