Part 34

28.5K 1.3K 11
                                    

Sakura langsung menerjang tubuh sasuke, memeluknya seerat mungkin, dia menangis meraung dalam dekapan prianya. Sasuke membalas pelukan sakura, dia mengusap punggung dan kepala sakura, menghirup aroma masing-masing. Menyesapnya perlahan.

“hiks... okaeri Anataa... hiks”, balas sakura. Dia masih tidak percaya sasuke ada dihadapannya. Ya tuhaan,... setelah sekian lama, akhirnya dia pulang juga.

Sasuke berusaha mengendurkan pelukan masing-masing, ditatapnya wajah cantik sakura. Dia mengelap pipi sakura yang basah karena air mata, dia sedikit melihat kearah belakang melewati bahu sakura, terlihat sekali banyak orang-orang yang tengah menatap mereka dengan pandangan tertarik. Dia tidak suka urusan pribadinya dilihat oleh orang lain, ingin rasanya dia berteriak dan menyuruh mereka bubar. Tapi tidak bisa dilakukannya mengingat dimana tempat mereka sekarang. Dia cukup tahu diri. Jadi dia berinisiatif untuk menggandeng sakura kedalam ruang praktek sakura.

Setelah memasuki ruangan, sasuke langsung menarik sakura, memojokkannya hingga punggung sakura membentur ringan daun pintu yang berada dibelakangnya, dia minghimpit tubuh mungil itu diantara dirinya dan pintu dibelakangnya, ditangkupnya kedua pipi sakura, mendongakkannya, lalu dengan cepat bibir ranum itu diraupnya, melumatnya cepat, seakan dia tengah diburu waktu, mengulum bibir bawah dan atasnya secara bergantian. Otaknya mendadak korslet setelah menyentuh dan merasakan manis dan kenyalnya bibir wanitanya. Dia menginginkan lebih, tangan sasuke yang semula menangkup kedua sisi kepala sakura telah berpindah, tangan kanannya menyusup kebelakang, mengusap tengkuk sakura, mengirimkan rangsangan pada pasangannya, sedangkan sebelah tangannya lagi turun kepinggang sakura, menariknya semaki erat, hingga rasanya kedua tubuh itu hendak melebur menjadi satu. Tangan-tangan itu terus memberikan rangsangannya, lidah sasuke juga ikut andil, lidah itu menjilat bibir sang wanita, mengetuk cela diantaranya, meminta izin untuk memasukinya. Sakura mengerti, dibukanya sedikit cela diantaranya, lalu segera lidah panas sasuke masuk, mengecap seluruh rasa yang berada didalamnya, diabsennya gigi atas maupun bawah sakura, tidak mau tertinggal satupun, lalu lidah itu merangsek lebih dalam kelangit-langit mulut sakura, membuat sang wanita mengeram dalam ciuman panas mereka, tangan sakura yang semula pasif bergerak keatas menuju kepala sasuke, meremasnya gemas, membuatnya semakin berantakan, sasuke mengeram keenakan. Dilepaskannya bibir ranum sakura, ciumannya merambat kerahang sakura, dikecupnya sepanjang garis rahang sakura. Sakura mendesah karena sasuke.

Bibi sasuke tertarik bergerak kearah cuping sakura, dikecupnya daun telinga itu, lalu melahapnya, menggigitnya sesekali sebelum akhirnya mengulumnya, membuat sakura mendesah beberapa kali, matanya terpejam menikmati cumbuan sasuke, bibir sasuke beralih kearah leher sakura yang tampak menggiurkan, lidah panasnya menyapu permukaan kulit halus dan harum sakura. Sakura kembali mendesah, sesekali dia menggerakkan kepalanya kekanan kekiri, merasa geli dengan aktifitas sasuke, menjilat, mengecup, menghisap, dan sesekali menggigitinya gemas. Menyebabkan beberapa ruam merah terlihat disana. Dia menyeringai melihat hasil karyanya yang sudah berhasil menandai wanitanya. Miliknya.

Ditatapnya kembali manik hijau yang terlihat sayu, terlihat sangat menggairahkan. Diraupnya kembali bibir sakura, keduanya kembali beradu dalam ciuman panjang kembali, suara kecapan terdengar jelas memenuhi ruangan. Bibir, lidah dan gigi mereka saling bersinggungan. Menyebabkan suhu meningkat diantara mereka berdua. Sakura bahkan dapat merasakan bukti gairah lelaki dihadapannya diperutnya, tonjolan keras itu begitu ketara dan terasa semakin mengencang. Sedangkan dirinya sendiri merasa daerah intimnya yang mulai basah dan lembab. Dia harus menghentikan dirinya dan sasuke sekarang atau mereka akan berakhir diranjang pasien dibelakang sana, atau lebih parahnya dilantai tempat dia berpijak sekarang. ‘Benarkah aku berpijak’, karena sakura yakin sekali dia tidak merasakan kakinya lagi sekarang, dia terlalu lemas untuk menopang tubuhnya.

Dengan segenap kekuatan yang dia punya, sakura berusaha untuk menghentikan sasuke, didorongnya bahu lebar sasuke. lelaki itu masih bergeming tidak mau melepaskan ciumannya.

Little Secret (End)Where stories live. Discover now