Part 23

23.2K 1.4K 166
                                    

.
Sasuke tengah mengendarai mobilnya, tiba-tiba ponselnya berbunyi, tidak ingin mengulangi kejadian pasca kecelakaan itu lagi, sasuke segera menepikan mobilnya. Dia mengangkat telponnya.

“hn”,

“hey baka otouto, aku tengah menjengukmu dirumah sakit, tapi katanya kau sudah memaksa untuk keluar kemarin, kau ini bagaimana, dokter disana mengatakan bahwa kau belum sembuh sangat, apa kau sudah gila, kenapa kau sangat nekat, apa kau sudah pulang kekonoha saat ini, hah ayah bisa membunuhku disini, kalau dia tahu kau sudah keluar dari rumah sakit, mungkin lusa akan ada acara pernikahan untukmu baka otouto”, cerocos itachi disebrang sana.

“hn, aku baik-baik saja, tak akan ada pernikahan, oh ya, aku ingin berbicara sesuatu kepadamu”,

“baiklah, kita bertemu dicafe depan kantor uchiha saja. Memangnya kau belum kembali kekonoha?”

“hn, kutunggu”

Tut

Panggilan diakhiri sepihak, sasuke tidak mau berlama-lama berbicara dengan itachi.

.

.

.

Itachi menggeram tertahan, adiknya itu benar-benar tidak tahu aturan, seenaknya saja mematikan panggilannya, sangat tidak sopan.
‘huft, percuma memaki bocah itu kalau dia tidak disini’, batin itachi, ‘sebaiknya ku temui dia sekarang’,

Dilorong rumah sakit, itachi melihat sekelebat kepala pink yang berjalan berdampingan dengan kepala warna merah, dia hendak menyapa mereka, tapi lift yang di naiki keduanya keburu tertutup.

‘sudahlah’, itachi kembali ketujuan awalnya untuk bertemu dengan sasuke,

.

.

.

“Gaara-kun”, panggil sakura tidak percaya,

Gaara tersenyum kepada sakura, dia merentangkan kedua tangannya, “kau tidak mau memelukku”,

Sakura tersenyum lebar, dia berjalan cepat kearah Gaara,

Bruk

Sakura memebenturkan tubuhnya pada dada bidang gaara.

“hiks, kau lama sekali pulangnya, hiks jahat”, ucap sakura yang masih dalam dekapan Gaara.

Gaara terkekeh, “kau masih cengeng rupanya, padahal aku hanya meninggalkanmu selama dua tahun”

Gyut

“Aaaushhh sakit”, protes Gaara yang mendapatkan cubitan pedas diperutnya.

Sakura melepaskan diri dari pelukan Gaara, “kapan kau kembali, kukira Nii-chan masih betah menyiksamu di Afghanistan sana”,

“kau kira aku senang disana, disana sangat panas, yang terlihat hanyalah para penduduk yang terlihat kemiskinan, belum lagi mencari air disana sangatlah susah, aku harus menghemat air untuk mandi”,

Sakura memukul lengan Gaara, “bilang saja kau malas mandi, pantas baumu seperti sampah gurun pasir”,

Gaara mencubit hidung bangir sakura, “mulutmu itu bertambah manis sejak aku pergi ya”,

Sakura mendecih, “lalu bagaimana dengan baka Nii-chan, apa dia pulang juga, sekedar mengingatkan, orang itu akan menikah bulan depan”,

“dia akan tiba lusa nanti, dia sengaja mengirimku terlebih dahulu untuk mengecek keadaanmu, dan juga ‘anak-anakku’”

“jangan berkhayal tuan, mereka bukan anak-anakmu, kau bisa dimutilasi seseorang jika ‘dia’ mendengarnya”,

Dahi gaara berkerut, “’dia’ siapa?”, tanya gaara serius.

Little Secret (End)Where stories live. Discover now