Part 24

21.8K 1.3K 102
                                    

Sakura melihat lelaki itu masih berdiri beberapa meter darinya, wajah pria itu menggelap dan terlihat marah, ‘apa aku berbuat salah lagi’, pikir sakura, pria itu menatap serius kearahnya, lalu mata jelaga itu beralih pada pria yang berdiri berdampingan bersama sakura,

“paman kapan pulang kemari”, tanya yuki yang berada dalam gendongan gaara, tangan yuki tidak bisa diam dia terus menarik-narik rambut gaara, seperti biasa.

“hn kenapa? Kau merindukanku hime?”, tanya gaara.

Yuki mengangguk, “aku merindukanmu, kau pergi lama sekali, oh iya paman, kau tahu, sekarang aku sudah punya papa looh”,

‘kampret’, batin sakura, kenapa yuki harus membahas soal ‘papa baru’ mereka lagi, telinganya masih sedikit berdengung karena omelan gaara pagi tadi, ‘dia menceramahiku seperti kereta malam’,

“oh ya?”, suara gaara terdengar tidak senang.

Yuki mengangguk, “itu papa disana”, yuki menunjuk seorang lelaki yang tengah menggandeng sarada dan haru ditangan kanan dan kirinya,

Gaara menatap tidak suka pada sasuke secara terang-terangan, bahkan dia dengan sengaja memberikan sebuah seringaian permusuhan pada sasuke,

Sasuke yang berada disebrang sana mulai merasa terbakar, emosinya sudah tersulut saat panda merah itu memeluk putrinya, ini malah ditambah dengan ajakan permusuhan secara terang-terangan, ‘kau memilih musuh yang salah bung’, desis sasuke dalam hati,

Sasuke melangkah mendekati sakura dan gaara, mata sasuke tidak pernah lepas dari gaara, dia berusaha mengintimidasinya dengan tatapan seorang uchiha.

“h-ha-hai sasuke”, sapa sakura canggung.

Sasuke menagarahkan tatapannya pada sakura,

HIIIIIIYYY

Sakura bergidik menerima tatapan dingin sasuke, ‘ada apa dengan lelaki ini, kenapa menatapku begitu’, gerutu sakura.

Lalu tatapan sasuke berubah melembut diselingi dengan senyuman mautnya, “hey honey”, dia merangsek maju dan mencium jidat sakura”,

Sakura mematung ditempat, sasuke memberikan seringainya pada gaara. Tatapannya seolah menegaskan bahwa sakura adalah miliknya, ‘she’s mine’.

Wajah gaara tidak mengalami perubahan berarti, tapi tidak dengan hatinya yang bergemuruh, menyuruhnya untuk menembakkan seluruh peluru yang ada dipistolnya pada kepala ayam sasuke.

Sasuke kembali memfokuskan pandangannya pada sakura, “sakura, bisa kau jelaskan siapa lelaki ini? Kau tidak main mata dibelakangku kan cherry”, sasuke sedikit melirik gaara guna menyindir dimana posisinya sekarang.

Gaara yang disindir masih memasang wajah datarnya, “perkenalkan aku Sabaku Gaara, Daddy triplet, setidaknya selama 7 tahun ini statusku masih begitu”, gaara mengulurkan tangannya, matanya menatap lurus-lurus dengan mata sasuke,

KABOOOM

Emosi sasuke benar-benar tersulut hingga keubun-ubun, senyumnya lenyap digantikan raut wajah datarnya yang terasa berjuta-juta kali lipat lebih dingin, bibirnya memebentuk kurva lurus, sedangkan matanya menajam, rahangnya mengetat, alisnya menukik tajam. ‘beraninya dia mengaku-ngaku ayah triplet, dan apa dia bilang? Dia yang menjadi ayah triplet selama 7 tahun ini, kurang ajar, bedebah brengsek sialan’,

Gaara menyeringai melihat wajah sasuke yang murka.

Sasuke menerima uluran tangan gaara, “Sasuke Uchiha, Papa kandung triplet, well sepertinya peranmu sebagai pemeran pengganti sudah tidak dibutuhkan lagi ne, tuan sabaku, jadi kau bisa pergi sekarang, terima kasih sudah mau repot-repot menjadi ‘ayah pengganti’ anak-anakku”, balas sasuke, dia sengaja mengeratkan jabatan tangannya.

Little Secret (End)Where stories live. Discover now