Part 25

22.2K 1.3K 88
                                    

.
.
Para pengunjung lelaki yang berada dicafe berusaha untuk memisahkan gaara dan sasuke.

Sasuke dan gaara masing masing dipegangi oleh dua orang, itu pun mereka masih kesusahan melerai mereka berdua, keinginan membunuh antara mereka sangatlah kuat, kalau mereka tidak dipisahkan, sakura yakin mereka akan terus berkelahi hingga salah satu diantara mereka tewas.

PLAK

PLAK

Sakura memberikan satu tamparan pada setiap sisi pipi gaara dan sasuke,

“apa kalian sudah sadar, atau masih mau melanjutkan perkelahian kalian”, tukas sakura dengan amarah yang masih berkobar, “benar-benar kekanakan, apa diotak kalian hanya ada perkelahian untuk menyelesaikan masalah HAH”

“aku sudah sangat muak, kalian berperilaku seperti binatang yang sedang dalam musim kawin, .... kau uchiha...”, sakura menunjuk sasuke, “aku memang memberikanmu lampu hijau untuk mendekati anak-anakku, tapi tidak dengan menjadikanku istrimu,... dan kau tuan sabaku..”, sakura menunjuk kearah gaara, “ aku tidak pernah memintamu untuk menggantikan peran ayah triplet kepadamu, menghabiskan waktu 5 tahun bersama bukan berarti kau jadi bebas menyatakan bahwa aku lebih pantas bersanding denganmu”,

“aku masih punya harga diri, brengsek .... aku kecewa terhadap kalian, jangan mengikutiku, aku bisa pulang sendiri, triplet adalah tanggung jawabku”,

Sakura menggandeng anak-anaknya meninggalkan cafe, sasuke dan gaara.

.

.

.

Sakura sudah sampai diapartemennya sejak lima belas menit yang lalu, dan sejak itu pula sakura masih terus merenung. triplet yang melihat mamanya terus melamun menjadi khawatir sendiri, mereka mendekat kearah sakura, memeluknya. Sakura tersenyum melihat anak-anaknya.

“mama...”, panggil sarada.

“hmm”, sakura mengelus rambut putrinya.

“mama tidak apa-apa?”, tanyanya.

Sakura tersenyum miris, “hmmm? ,... entahlah”, jawab sakura seadanya.

“jadi mama pilih siapa diantara papa dan paman gaara”, tanya yuki yang tidak memandang situasi.

“haruskah mama memilih?”

“jadi mama mau pilih dua-duanya”,

Plak

Sakura menjitak kepala yuki, “anak ini”, desisnya.

“apaaa? Kenapa kalian selalu memukulku”,

Sakura seperti mendengar seseorang yang membuka pintu apartemennya, ‘siapa?’ batin sakura.

Lalu, tiba-tiba sasuke muncul berjalan mendekat kearah mereka, wajahnya masih babak berlur dengan lebam dibeberapa tempat, serta terdapat luka dan darah yang belum dibersihkannya. Dia bergerak mendekat.

Greb

Sasuke memeluk sakura erat, sakura masih mematung ditempat.

“maaf”, bisik sasuke pada sakura, dia semakin mengeratkan pelukannya, membenamkan wajahnya pada ceruk leher sakura, “maafkan aku , ... maaf karena membuatmu marah, aku hanya tidak ingin kehilanganmu sakura”.

Sakura tersenyum, dia membalas pelukan sasuke, dia merasakan perasaan hangat dan nyaman dalam dekapan sasuke, perutnya tergelitik seakan ada ribuan kupu-kupu yang mengepakkan sayapnya dalam perutnya.

“jangan tinggalkan aku”, bisiknya kembali.

Sakura melepaskan pelukannya, menatap onyx sasuke, dia sangat suka mata sasuke, rasanya dia bisa tenggelam karena kelamnya mata itu, mata yang dia turunkan pada anak-anaknya.

Little Secret (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang