Part 10

25.1K 1.4K 73
                                    

sakura pov

.

.

aku baru saja sampai disekolah anak-anakku, Sunna Elementary School, berjalan menuju ruang kepala sekolah disini, kulihat ada sebuah kaca yang pecah didepannya, 'oh tidak,... apakah ini ulah triplet', pikirku. aku segera bergegas memasuki  ruangan setelah mengetuk pintu terlebih dahulu.

dan disanalah aku melihat mereka bertiga yang terlihat mengkeret karena ketakutan, ingin sekali aku tertawa melihat wajah memelas mereka.

"haruno-san, silahkan duduk", ucap kepala sekolah yang kuketahui bernama terumi mei.

aku duduk disebuah sofa single dengan kepala sekolah yang duduk tepat disebelah ku.

"jadi, apa yang diperbuat mereka sekarang ma'am", tanyaku kepadanya

terumi mei tersenyum, "seperti biasanya, mereka berulah lagi, mereka melemparkan sepatu dan mengenai kaca ruang ini seperti yang anda lihat didepan sana", 

aku sedikit meringis mengetahui fakta terbaru kali ini. "atas nama ketiga putra putriku memohon maaf atas kesalahan mereka, saya akan mengganti rugi dengan kaca yang baru jika anda berkenan"

"terima kasih sebelumnya, masalah ganti rugi, tidak usah dipikirkan, biar sekolah yang mendanainya, namun sebagai hukuman, saya memberikan skor 3 hari untuk mereka, dan surat peringatan pertama untuk mereka, maaf sebelumnya haruno-san, kuakui mereka bertiga merupakan murid-murid yang sangat berprestasi disini, saya bangga akan hal itu, namun tingkah nakal merekapun cukup membuat kami kewalahan, untuk itu saya mohon kerjasama anda sebagai orang tua untuk lebih mendisiplinkan mereka bertiga",

sakura mengangguk mengerti, "saya mengerti, tidak apa-apa ma'am, mereka memang cukup nakal, saya berjanji untuk lebih mendidik mereka lagi mulai sekarang. maaf sekali lagi soal kaca anda",

"tidak apa-apa haruno-san, hanya itu yang ingin saya sampaikan, anda bisa membawa mereka pulang sekarang, kurasa mereka juga terlihat sudah menyesali perbuatan mereka",

Mereka melihat kearah triplet yang menunduk tidak berani menatap sakura dan kepala sekolah

"kalau begitu saya pamit undur diri terumi-san, permisi", 

aku menggiring ketiga bocah nakal itu keluar dari ruangan, mereka masihh diam dengan wajah menunduk karena takut akan kumarahi sebelumnya, 'hei apakah aku seburuk itu',

mereka masuk dalam mobil tanpa bersuara, mereka duduk dibelakang semua, tidak seperti biasanya mereka selalu memperebutkan kursi depan. aku masih diam mengemudikan mobil, kulirik wajah mereka yang murung, "ada yang ingin kalian jelaskan sayang, mama mau dengar alasan kalian memecahkan kaca ruang kepala sekolah",

mereka masih diam tidak bersuara dikursi belakang, 

"kalau kalian tidak mau berbicara, mama akan membuang semua tomat-tomat kesayangan kalian, dan tidak akan ada stok tomat untuk kalian selama satu minggu penuh", ancamku

"JANGAAN", mereka berseru berbarengan. aku terkekeh kecil, ternyata tidak sulit untuk mengancam ketiga anak-anakku.

"Aish mama kejam sekali berbicara begitu, membuang tomat tomat kami sama saja mama membunuh kami secara tidak langsung, kami tahu kami salah kami mengaku salah", haru bersuara

"tapi kami tidak sepenuhnya salah", seru sarada yang terlihat emosi.

"hm?", aku menggu penjelasan dari mereka.

"ini semua gara-gara yumi dan kawan-kawannya menghina kami ma, mereka menghina kami karena tidak punya papa, karna kesal aku dan sarada melempari mereka menggunakan sepatu", jelas yuki yang ketara sekali masih marah. 

Little Secret (End)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora