Part 19

24K 1.7K 115
                                    

Buat apresiasi kalian

Ku kasih deh lanjutannya

Itadakimasuuu

.

,

.

.
Sakura sedang berjalan dilorong rumah sakit menuju ruang rawat sasuke, hari ini jadwalnya untuk mengecek keadaan pasien VVIP itu.

Sakura membuka handle pintu, mendorongnya kedalam, pintu terbuka, membuka akses untuknya masuk kedalam, setelah dirinya masuk dia menutup kembali pintu ruangan.

Sakura melihat sasuke sedang berdiri menatap keluar jendela besar diruangannya, sakura hampir memekik terkejut saat dilihatnya tangan sasuke yang sudah terbebas dari infusnya,

“apa yang kau lakukan?”, seru sakura cemas dia melihat bekas jarum infus yang dicabut paksa di tangan kanan sasuke, sakura mendekat memegangi tangan sasuke  yang masih terlihat darah yang berasal dari luka akibat cabutan jarum infu sasuke.

“kau mencabut infusnya”, sakura menarik tangan kanan sasuke yang terluka, sasuke masih  diam tidak bicara, “kau seharusnya juga masih berbaring diranjang”, tegur sakura kembali, sakura mencoba untuk menarik sasuke kembali keranjangnya, tapi pemuda itu masih bergeming ditempatnya, sasuke menatap sakura dengan mata onyxnya, sakura menatap balik sasuke.

“ada apa?”, tanya sakura kemudian, ada perasaan takut yang tiba-tiba menyergapnya,

Wajah datar itu menatap intens sakura, lalu perlahan garis keras diwajah sasuke kembali muncul, dia menyentak tangan kanannya yang semula berada dalam genggaman sakura, sakura merasakan aura gelap yang menguar dari dalam tubuh sasuke, sakura masih diam, mereka diam dalam keheningan, salah satunya mencoba menerka apa yang sebenarnya terjadi disini.

“they’re mine”, bisik sasuke dalam, terlihat rahangnnya yang mengeras dan gigi gerahamnya yang terdengar bunyi gemeletuk menandakan tuannya yang sedang berusaha menahan amarahnya.

“apa?”, sakura mendengar apa yang diucapkan sasuke, tapi dia tidak memahami apa maksudnya,

Mata tajam itu terasa menghunuskan pedang tepat kearah jantungnya, rasanya menakutkan, aura intimidasi semakin terasa didalam ruangan, AC dalam ruangan memperparah rasa dinginnya.

Mata itu masih menyorot kearah emerald sakura, tidak ada sorot jahil atau nakal seperti biasanya, “mereka, triplet, ... mereka anak-anakku kan”,

DEG

Sakura yakin jantungnya tadi berhenti berdetak selama dua detik, mata emeraldnya membulat sempurna, badannya menegang dan sedikit bergetar, sakura meremas jas dokternya.

“A-apa m-maksudmu?”, suara sakura terdengar ikut bergetar.

Sasuke semakin memperpendek jarak antara dirinya dan sakura, “haruskah aku katakan kembali bahwa triplet adalah anak-anakku, anak yang kau kandung 7 tahun yang lalu”,

Wajah sakura semakin memucat, sakura hendak mundur untuk memberi jarak antara dirinya dan sasuke, selain itu dia juga butuh ruang untuknya berpikir. Tapi sasuke tidak mengijinkannya, dia malah menyergap sakura dengan mencengkram setiap sisi lengan atasnya, menariknya mendekat hingga sakura yakin bisa juling hanya untuk menatap matanya. Mata jelaga itu menatapnya dalam dalam seakan siap untuk menelannya bulat-bulat, wajah sakura semakin memucat, keringat dingin terasa mengalir dipelipisnya, mulutnya terbuka sedikit dan bergetar halus.

“benarkan?!”, sasuke memberikan sedikit tekanan pada cengkramannya, membuat sakura terkesiap.

Lalu mata hijau itu bergerak gelisah, kepala merah muda itu bergoyang kenanan dan kekiri,

Little Secret (End)Where stories live. Discover now