[1] Troya - The Greatest of Them All

28.9K 2.6K 489
                                    

SEPANJANG 127 tahun aku hidup dan bernapas dalam dua wujud, aku tidak pernah didera kebosanan separah ini. Atau mungkin, memang sedahsyat itulah efek upacara pengangkatan dewan kerajaan di sini, di Oceanus 3, yakni tempat di mana bangsa shapeshifter naga berkuasa.

Berulang kali aku menelan kantuk, menahan gatalnya keberadaan sisik di perpotongan leherku, bahkan menjaga mata agar tidak terlalu banyak melirik, tetapi upacara konyol ini tidak kunjung selesai. Mantan Kepala Dewan itu berpidato bagai bocah ingusan. Lambat dan terbata. Hell, aku pernah melihat bocah ingusan berbicara jauh lebih cepat dibanding dirinya. Apa-apaan dia? Ingin memperlambat waktu turun jabatan?

Bagi ayahku, pegal berdiri berjam-jam dan terbakarnya telinga akibat mendengar ceramah tak bermutu sungguh terbayar karena di penghujung upacara, ia merupakan salah satu dari kesepuluh orang beruntung yang diangkat menjadi dewan kerajaan baru. Jenius sekali dia sampai berpikir kalau aku peduli soal gelar barunya. Toh, ia berhasil ditunjuk menjabat dewan juga berkat keluarganya; terutama aku, yang paling hebat sekaligus paling banyak berkorban.

Tradisi pengangkatan sepuluh dewan sudah berlangsung sejak ribuan tahun lamanya. Sejak kerajaan ini pertama kali dibangun dan diumumkan sebagai pusat kepemimpinan bangsa shapeshifter naga di Oceanus 3. Menyesuaikan jumlah dewan lama dan baru, maka tradisi ini dilaksanakan tiap satu dekade. Sepuluh dewan yang diturunkan akan langsung digantikan oleh sepuluh dewan baru. Meski memiliki visi dan misi yang beragam, tugas utama para dewan tidak pernah berubah, yakni untuk membantu raja serta melayani penduduk sebaik-baiknya.

Hal yang paling kubenci dari cara raja-raja mengangkat dewan adalah mereka selalu, selalu, melihat dari latar belakang keluarganya. Tidak peduli seberapa kuat, cerdas, dan bijaksana seseorang, selama ada satu anggota keluarga mereka yang dicap buruk, kesempatan menjadi anggota dewan tidak akan datang kepada mereka.

Well, aku mengerti mengapa ayahku sangat berambisi mengambil posisi dewan. Bukan hanya digaji tinggi, kesepuluh dewan juga digadang-gadang sebagai kumpulan shapeshifter paling kuat di sepenjuru Oceanus 3. Orang-orang tahu dan pasti akan tahu bahwa hal itu bukan gosip belaka setelah kesepuluh dewan baru mempertontonkan kebolehan mereka.

Harta dan popularitas ... ayahku benar-benar rela berkorban demi mendapatkan semua itu, termasuk menganguskan kedua kaki putranya sendiri demi hukuman.

Aku tidak perlu melihat untuk memastikan bahwa bekas luka bakar itu masih ada menghiasi tungkaiku. Cukup putar memoriku yang paling menakutkan, sensasi terbakarnya niscaya akan terasa lagi. Kalau beruntung aku barangkali bisa mendengar tangisan masa kecilku sendiri, atau suara ibu yang terus menerus meyakinkanku bahwa aku pantas mendapatkannya. Luka tersebut memang telah pulih dan memudar menjadi warna merah muda yang kontras dengan kulit zaitunku, tetapi kenangan yang dibawanya masih sesakit saat luka itu masih baru.

Lamunanku pecah oleh suara riuh tepuk tangan. Aku menoleh ke kanan dan ke kiri, mendapati wajah memuakkan mereka yang berbahagia atas terpilihnya nama-nama kesepuluh dewan baru.

"Dewan Keempat." Raja Harrington mengumumkan. "Lesnar Silas Orthros!"

Orthros. Itu nama belakangku. Nama keluarga yang dibawa ayahku. Itu sungguh ayah? Sulit dipercaya aku masih mempertanyakannya.

Gemuruh tepuk tangan dan pekikan sukacita kembali memborbardirku dari segala arah. Keramaian ini membuatku kewalahan. Aku benci tidak tahu cara menjahit mulut seseorang.

Ibu dan adik perempuanku, Titania, tampak begitu antusias melihat ayah naik ke podium dan menerima jabat tangan langsung dari raja. Mereka bersorak senang, bahkan kulihat ibu menitikkan air mata haru. Tanpa disadari, bola mataku terputar ke arah lain.

Oceanus: The Breathing IslandDonde viven las historias. Descúbrelo ahora