[10] Cascade - You, Ocean, and Me

4.6K 1.1K 185
                                    

Gerutuan demi gerutuan terus merentet dari mulutku seiring jubah yang kukenakan terus tersangkut semak-semak. Oceanus Kurcaci membuatku mengharuskan tetap berada dalam bayang-bayang.

Ini gila; sinting. Troya diringkus oleh naga-naga dari Oceanus 3.

Aku menarik tudung jubah yang kukenakan agar menutupi kepala hingga dahi. Sangat sulit mencari jejak Troya. Pertama, ia berada dalam mode manusia---mudah saja sebenarnya sebab armor sisik merahnya begitu khas; kedua, ia dijaga oleh pasukan naga yang akan memanggangku sebagai makan malam mereka; ketiga, aku tak tahu di mana ia berada sekarang. Hebat sekali.

Suara sayup-sayup perkotaan Oceanus 22 bisa didengar dari sini. Dengan semak-semak yang menyembunyikan diriku sempurna, aku mengintip keluar. Manusia-manusia kerdil berlalu-lalang di sana; melakukan berbagai kegiatan. Tak kusangka segala sesuatu benar-benar kerdil di sini. Bahkan kuda mereka kerdil, imut sekali. Sarana berkirim surat adalah burung gereja dan pipit yang mungil. Rumah dan pertokoan terbesar bahkan berukuran super mini.

Baiklah, fokus, Cascade. Kau di sini bukan untuk berjalan-jalan, melainkan menyelamatkan kawan perjalananmu. Namun pertama-tama, aku perlu mencari tahu di mana mereka berada. Satu hal yang sudah kuketahui adalah mereka masih berada di sini. Sejauh ini belum ada pasukan naga terbang di atas langit, sekaligus artinya aku perlu bertindak cepat karena Troya akan dibawa kembali ke Oceanus 3 dalam waktu dekat. Aku tak akan dapat mengejarnya bila mereka membawa Tuan Orthros itu ke asalnya. Dan hey, bila Troya dibawa pergi, lantas aku bisa pulang dengan apa nanti?

Memberanikan diri, aku merangsek keluar dari persembunyian sambil membungkukkan diri. Satu-dua kurcaci memperhatikanku, selebihnya tak peduli sebab terlalu hanyut pada aktivitasnya. Sulit rasanya menyejajarkan tinggi dengan kurcaci-kurcaci ini. Tak jarang aku menyenggol sana-sini. Astaga, Troya berhutang banyak padaku.

Oh, pemburu selatan, sebenarnya untuk apa pula aku menolong naga itu? Ia meminta bantuanku, tatapannya tadi menjelaskan segalanya. Anggap saja penyelamatan ini sebagai profesionalitasku sebagai rekannya.

"Perhatikan langkahmu, manusia!" Seorang kurcaci yang tengah membawa sekarung kentang mengomel.

Aku mendecih, mereka penggerutu. Langkahku tak menentu arah, kota ini besar dan banyak sekali bangunannya sebab properti yang kecil menyediakan wilayah yang jauh lebih luas. Jam raksasa yang menjulang tinggi di tengah-tengah kota terus berjalan, aku tahu waktuku semakin sempit. Pasukan naga akan berangkat dari sini cepat atau lambat.

Setelah sekian lama akhirnya aku menemukan kakek muda itu. Troya terkurung di kandang ayam raksasa (serius, sepertinya lima puluh ekor ayam bisa muat di situ) yang terbuat dari besi. Ia berdiri kaku; kemarahan dan muak---sahabat terbaik Troya---seperti biasa terpancar dari sorot matanya. Pengawal-pengawal yang berzirah sisik berjaga di dekatnya. Kuduga sisa pasukan termasuk Jenderal Legiun Langit Oceanus 3 berada di kedai minuman itu, barangkali minum sejenak sebelum kembali ke rumah.

Waktunya menganalisis. Borgol membelenggu kedua pergelangan kaki dan tangan Troya, terhubung dengan rantai. Aku mengintip dari balik kedai lain yang berseberangan dengan kedai minuman itu, jarak menjadi kendalaku saat ini---aku tak bisa berada terlalu dekat. Kuteliti ada simbol kepala naga terkurung yang bercahaya biru di masing-masing borgol. Troya tak berkutik, ia benar-benar terdiam di dalam kurungannya. Jadi aku menduga borgol itu semacam benda yang menyerap kekuatannya? Seharusnya Troya bisa kabur dengan mudah bila kekuatannya tidak hilang. Aku mengangkat bahu, beres.

Dan sepuluh menit kemudian aku sudah berada di hutan. Secepat kilat kukumpulkan beragam macam tanaman dan bahan-bahan lain, menggerusnya dengan batu dan menampung sarinya di dalam botol bekas racun gadungan yang tempo hari kugunakan untuk mengelabui Troya. Beruntung keadaan hutan di sini tidak berbeda jauh dengan Oceanus 15 sehingga aku bisa mendapatkan beragam tanaman. Aku menampung setiap esens dengan hati-hati, membuat takaran yang tepat. Takaran akurat atau ramuan ini akan gagal.

Oceanus: The Breathing IslandUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum