Palsu

24.1K 3.4K 366
                                    














"Jungkook, kan?"

Suara berat yang muncul dari belakang, Jungkook reflek balik badan. Awalnya niat melangkah keluar kedai setelah bayar, tapi ternyata ada seseorang yang menghentikan niat.

"Oh, ya. Hai, Taehyung."

Pasang senyum tipis sebaik mungkin, Taehyung beralih ikat sedikit rambut panjang dibagian poni. Jungkook memperhatikan,

"Halo juga, daritadi gak keliatan. Duduk dimana?"

Jungkook geleng sedikit, "Dibelakang. Wajar gak keliatan kok,"

"Kenapa gak didepan?"

"Kurang suka,"

Taehyung manggut sedikit, menoleh kebelakang sekilas kearah teman-temannya yang masih sibuk beresin barang pribadi.

Hoi, Jungkook memilih diam ditempat. Sedikit minggir karena Taehyung maju selangkah untuk menghadap tante kasir. Dan wangi khas Taehyung menyerebak,

Sialan,






;

"Apartemen, dekat sini?"

Menyalakan pematik api untuk rokok, Taehyung menggulung lengan kemeja sutranya sebatas siku, poni masih terikat apel,

Idiot beneran ya, kalo dilihat baik-baik. Padahal dari bawah menuju atas sebatas pundak, Taehyung itu pria tampan.

Ya, pria.

"Dekat taman, kenapa?" Jungkook tanya setelah menyampirkan tas selempang kampusnya dipundak, Taehyung sedikit mengedikkan bahu,

"Maunya antar, kalo kamu mau."

"Gak usah, bisa sendiri."

"Bener?"

Jungkook angguk sekilas, "Bener."

"Gak takut soal ayunan depan taman lagi, kan?"




Gamblang, Jungkook reflek diam setelah ucapan Taehyung yang terasa mengambang antara pertanyaan atau pernyataan.

Mengalihkan pandangan dan lipat tangan depan dada, "Sembarangan, gak pernah takut soal ayunan."

"Gak usah sok lupa, Jeon."

"Diem,"

"Oke, maaf."

Taehyung mengangguk sekilas dan minggir tiga langkah kekanan setelah denger temen-temennya beranjak keluar, posiai bahkan diluar kedai ramen.

Dan suasana dingin, sumpah.

Jimin makhluk pertama yang keluar; "Wow, bintang kelas dan siswa berprestasi, ngapain diluar dingin begini?"

"Jimin, gue pulang duluan. Ya?" Jungkook lantas menyahut setelah menikmati suasana hening yang dipecah Jimin, dan yang ditanya sedikit menunjuk diri sendiri,

"Tanya gue?"

"Ya, boleh pulang?"

"Ya bolehlah, siapa bilang gak boleh?"

"Sahabatmu,"

Celetuk Jungkook lantas balik badan dan melenggang pergi. Taehyung mendelik sedikit sebelum akhirnya leher dirangkul Jimin yang pasang wajah bingung,

"Ngapain lo larang anak orang pulang?"

"Gak ada bangsat," Taehyung mendecih kesal, Jimin menaikkan alis sebelah,

"Lo tertarik, sama Jungkook?"

Taehyung menghembuskan asap rokok dari sela bibirnya, tertawa kecil sekilas. Sadar mata memperhatikan punggung orang dengat coat coklat cream yang berjalan menjauh,

"Tertarik? Sama yang begitu? Canda lo."













Yang begitu ya, Kim.















ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Sebelum lupa :)
Cie zonk bukan kone kedua
((Digebuk))

Adorn ㅡkth x jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang