Katanya

10.5K 1.9K 129
                                    












Neraka.

Deskripsi tepat untuk gambaran pemandangan Jungkook hari ini. Kepalanya lantas berdenyut sakit, sumpah mati lihat kapal pecah.

Bukan kapal pecah sungguhan. Tapi pemandangan seonggok manusia yang tidur tenang ditengah lautan sampah yang berantakan.

Apartemen Kim Taehyung. Luas kok, tidak sempit terdiri dari satu kamar. Tapi berpetak sekitar tiga petak dengan ruangan yang berbeda.

Dan yang penuh sampah itu bagian kamar, seolah semua sampah dibagian ruang tengah dan dapur dibawa kemari semua. Kan sialan, untungnya gak bau busuk, gak terlalu menjijikan.

"Taehyung, bangun,"

Kemari tanpa alasan sebenarnya, setelah nyaris seminggu gak kontak.

Ingat Taehyung sok marah kemarin hari? Jungkook gak berusaha menghubungi toh dia yang pantas marah.

Dan kapan hari iseng tanya password apartemen. Tapi ya begini, petaka depan neraka.

Taehyung menggeliat, tidur semenjak tadi siang sudah pasti nyaman sekali jam segini untuk bangun. Berat hati gak enak bangunin, Jungkook beranjak.

Melepas mantel tebal, menggulung lengan baju panjang dan tangan lelakinya satu persatu memungut sampah didalam kamar,

Babu setengah jam, sempurna.




















;

Bau lemon.

Taehyung mengernyit dengan penciumannya sendiri, mata terbuka perlahan. Kepala naik sedikit, menyipit memperhatikan sekeliling.

Sialan, siapa bersih-bersih kamar segini bersihnya. Harumnya menyengat, Taehyung risih.

"Bangun sialan, punggungku mau patah. Kamarmu ini neraka?"

Oh, suara tipis dengan logat Busan kental ditiap kata. Dan nada ketus menantang, siapa lagi sih.

Selain si pacar.

Pacar yang akhirnya resmi, miris sekali jika diingat. Berakhir Taehyung melirik,


"Ngapain kesini?"

"Bersihin kamarmu,"

"Kukira marah,"

"Memang marah, Erika marah mati sama kamu."

"Udah tau,"

"Bangun dong, bangsat gak tau diri,"


Jungkook menarik kaki Taehyung kasar, empunya mengerang tidak mau dan mengeratkan pelukan pada guling. Sumpah, untung Jungkook kuat dan berakhir Taehyung duduk malas diatas ranjang.

"Gini ya, pacaran sama sekali gak berubah apapun,"

"Memang apa yang mau berubah?"

Jungkook ketus sekali sambil membawa handuk kecil ditangan, kebiasaan sejak duluㅡkalau mau tahu. Handuk kecil dengan sabun yang direndam di air hangat, duduk depan Taehyung,

Mengelus wajah pacarnya dengan handuk kecil, ritual baru bangun. Taehyung diam gak berkutik, ngantuk total.

"Kebiasaanmu dulu masih juga," celetuk Taehyung sambil menguap sedikit lebar,

"Erika ingetin tadi,"

"Oh begini karena dia?"

"Bohong gila, bercanda."

Awalnya Taehyung sudah menjauh, tapi lantas pipinya ditarik lagi. Ditangkup halus, Jungkook melanjutkan.

Taehyung berdecak, "Erika masih marah soal kemarin?"

"Bukan,"

"Lalu?"

"Marah karenaㅡkok aku mau pacaran sama kamu,"

"Penghinaan terselubung,"


Mengernyit sok sakit hati, Taehyung tangannya ambil rokok dinakas samping kiri, untung tangan panjang.

Jungkook mengedikkan bahu, "Entah, pertanyaanku juga itu."

"Yasudah aku ikut tanya,"

"Tanya apa?"

"Kok mau pacaran sama aku?"

Nadanya dibuat-buat, Jungkook mendengus risih. Poni Taehyung disingkap keatas, dahinya diusap.

"Khilaf mungkin,"

"Oh, sialan. Aku diterima cuma-cuma."

"Duh, cerewet. Taehyung."

"Bilang serius dong,"



Berdecak, telunjuk mendorong sekilas dahi Taehyung yang masih mengernyit. Galak sekali, sialan.

"Memang pacaran butuh alasan?"

"Perlu? Waktu menengah atas kamu dicium diatap aja susah,"

"Siapa juga yang mau cium orang baru bangun dari ruang kesehatan,"

"Aku, kalau cium kamu."

"Itu sih maumu."

"Memang mauku."


Hidung dicubit, Taehyung meringis sekilas. Jungkook gemas, tangannya menangkup pipi Taehyung lagi. Sial, Taehyung benar mirip beruang.

"Pacaran sama kamu karena suka, puas? Suka sama kamu, suka Taehyung."

"Berarti aku jadi pacar Erika kamu cemburu dong,"

"Retorik,"

"Perlu jawaban itu,"

"Kamarmu aku bersihin. Banyak omongㅡ"


Tengkuknya ditarik halus, Jungkook gak kaget tapi terkesiap sedikit begitu tangan Taehyung reflek meraba bagian dada, mencium lumatan kasar dibibir halusnya.



Taehyung ngambek gak dibahas, toh hasilnya pasti begini. Dia yang haus sendiri.
























ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Aku rindu dikit soal buku pacaran kemarin hahahahahahah jadi kangen-kangenan sama mereka yang lagi pacaran hahahahahahahㅡhalp.
Selamat malam minggu, manisku :)

Adorn ㅡkth x jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang