Pacar?

11.8K 2.1K 268
                                    












"Apa?"

"Kencan subuh, mau gak?"

Jungkook tatap jengah manusia yang berdiri diambang pintu.  Otaknya konslet, ngantuk sekali. Rasanya emosi melunjak begitu Taehyung didepan mata sedikit bodoh pasang cengiran.

Setelah menekan bel berkali-kali dan menepuk intercomnya kasar di jam dua pagi. Fuck?

"Tau jam berapa?"

"Jam dua kok, insom. Ayo pergi,"

"Taeㅡngantuk, astaga."

"Iya nanti ngantuk kugendong pulang,"

Taehyung entah memaksa. Setelah lewat selama nyaris seminggu gak ada kontak, munculnya semenyebalkan ini. Siapa yang gak risih?!

Jungkook merengut, dan kemudian kedua pipinya ditangkup. Aroma mint tercampur bau samar rokok lewat sekilas di penciuman bersamaan dengan kecupan lembut dibibir manisnya.

Gak memerah, tapi lantas mengalihkan pandangan malu.

"Pulang jam lima, Tae."

"Iya, sini."

Tangan Taehyung terulur, percaya Jungkook masih dengan selop rumahan, mantel hijau lumut tebal yang menupi tubuh dan tudung kepala.

Tangannya disambut, Taehyung senyum sekilas begitu sadar lembaran lamanya masih mau memulai lembaran baru yang ambiguㅡantara ya dan tidak.














;

"Papa bilang, bisnis lebih menunjang. Untuk masa depan,"

"Teknik gimana?"

Jungkook mengedikkan bahu, langkah berlanjut disamping Taehyung. Ini subuh dan dingin sekaliㅡmemang telak cuma orang gila yang berkeliaran jam segini.

Orang gilanya Taehyung, gak mau tau


"Jadi inget papamu galak,"

"Kamu bodoh sih,"

"Hus, mamamu malah mau aku,"

Taehyung berujar bangga, Jungkook mencibir gak peduli. Kedinginan, gak mau buat mood jelek karena meladeni manusia satu disampingnya.

Senyuman Taehyung sedikit memudar, lalu berhenti di tengah taman. Jungkook ikut berhenti langkah, menghadap Taehyung. Sejenak memperhatikan,

Taehyung balas menatap, tarik nafas sekilas. "Mau aku jujur sesuatu, Kook?"

"Jujur apa?"

"Aku suka kamu,"


Jungkook memiringkan kepala sekilas, "Iya. Itu tau kok."

Taehyung berdecak, tangannya naik menepuk pucuk kepala, mengelus halus. Jungkook memilih diam, percaya dalam hati jantung berdegub layak remaja kasmaran?

"Suka sekali sama kamu. Nyaris cinta mati. Dari dulu.

Sadar?"

Jungkook mengangguk pelan, Taehyung tersenyum tipis. "Lalu kenapa kamu pergi?"


Mencelos hatinya. Jungkook bungkam, gak jawab apapun. Taehyung menunggu, ada sesuatu yang tersembunyi. Berusaha membuka pikiran, segala yang salah bukan berarti berhenti semuanya.

Angin pagi berhembus, Jungkook sedikit terkesiap. Tangan Taehyung turun mengelus pipi dinginnya, memberikan hangat.

Telapak tangan yang besar dan jemari tangan yang panjang, hangat sekali. Jungkook mengeluarkan rindu, geleng kepalanya sedikit jadi jawaban.

Adorn ㅡkth x jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang