Jantung

22K 3.2K 282
                                    











Pagi hari, keluar dari mini market dengan botol air didalam kantong plastik yang digantung di pergelangan tangan. Buka bungkusan kotak rokok yang dibeli baru, ambil sebatang dan dijepit diujung bibir,

Jumper abu yang jadi penampilan pagi, menyalakan pematik api, hisap asap yang mengalir dari rokoknya sambil perhatiin pemandangan pagi taman kota,

Jangan tiru Taehyung, salah satu manusia penyebab noda udara pagi hari.

Pikiran melayang kembali semalam, senyum tipis ingat sesuatu yang menggelitik perut. Lalu duduk santai senderan kurang ajar dibangku taman,

Taehyung menghembuskan asap rokok dari sela bibirnya, mata berpendar kearah lain, dan berhenti di satu titik.

"Ck, memang pengganggu."

Gumam sedikit, tapi Taehyung beranjak bangun, jalan santai menghampiri seseorang yang sibuk pemanasan di dekat pohon.

Freak.









;

"Ada dimana-mana ya kamu,"

Jungkook reflek berhenti bergerak, toleh kebelakang dan ada manusia dengan jumper abu dan poni coklatnya yang yang dibiarkan terurai berantakan,

Jangan lupa rokok dijepit diujung bibirnya, Jungkook mengernyit sedikit karena pengaruh asap,

"Maksudmu ada dimana-mana?"

"Rasanya kota jadi soal kamu, pelan-pelan,"

Taehyung santai sekali, matanya menangkap Jungkook yang melanjutkan gerakan pemanasan. Tangan masuk kantong, tahan jahil.

"Gak ngerti maksudmu apa, Kim."

"Sok gak ngerti, jadi berniat frontal,"

Jungkook berdiri tegak lagi, balik badan tatap Taehyung yang balas tersenyum tipis, mengernyit karena perkataan Taehyung bisa dibilang ambigu sekali,

"Frontal apa? Yang jelas, Taehyung."

Taehyung mengedikkan bahu, sedikit merunduk, tatap Jungkook yang balik tatap bingung,

"Apa kabar? Manis terakhir,"


























Kubilang ada cerita, sedikit tapi eksplisit. Sekedar kembali ke masa lalu, di zaman menengah atas tempat mereka cari ilmu sekaligus masa muda yang dinikmati perlahan-lahan.

;
; flashback.


"Berantemnya mirip orang bodoh,"

Taehyung gak jawab, mendecih sekilas karena tau itu siapa. Sedikit balik badan dalam posisi tiduran dibawah pohon, lalu meringis karena rasanya sakit diseluruh badan.


"Gak dijawab? Kacangmu lumayan juga,"

"Pergi, jangan kesini."

"Tapi aku lewat sini, Tae."

"Jangan liat aku,"

"Hadap sini,"


Taehyung reflek meringis kuat karena badannya dibalik paksa menghadap seseorang yang jongkok disampingnya. Dengan seragam menengah atas yang semua dibuka kancing membalut tubuh berbaju kaos hitam.

"Wah, parah juga."

Orang itu sedikit bergumam sebelum ambil kotak P3K yang daritadi dipegangnya, Taehyung beringsut mundur,

"Jangan, pergi sana,"

"Diobatin dulu, ngapain kabur?"

Taehyung mendelik karena pergelangan tangannya dipegang setelah dirinya niat untuk bangun. Rambut hitam legam orang. itu sedikit teracak karena hembusan angin, dan tangannya sibuk mengambil kapas dituang alkohol,

"Nggakㅡsumpah jangan,"

Taehyung menjauh ketika wajahnya dekat sekali sama kapas berbalut alkohol begitu,

Jungkook mencebik, "Gak perih, Taehyung,"

Tapi Taehyung tetap gelengin kepalanya, "Gak, jangan. Gak mau alkohol, biarin kering sendiri,"

"Nanti infeksi,"

"Gak mau,"

"Payah, berantem bisa, diobatin gak mau,"

"Terus kenapa? Aku bilang gak mau,"

"Harus diobatin, diem."


Pagi hari di jam pelajaran kedua, ada suara ringisan merana yang berasal dari belakang gedung sekolah. Anggapan horror, tapi itu cuma Taehyung yang meringis kuat karena perih luka disiram alkohol.

Payah.





















































ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Menangkap kode yang dimaksud? :)
Hai, selamat pagi!♡
Ayo bobo lagi hehek.

Adorn ㅡkth x jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang