Really I Love You - Chapter 2

827 84 1
                                    

Usai busking siang itu, IU melanjutkan agendanya untuk pemotretan sebuah majalah. Di ruang tunggu, IU yang baru saja selesai dirias tampak memainkan ponselnya sambil mengulum senyum.

IU tak menyadari seseorang mengendap-endap masuk ke ruangan itu sambil memperhatikannya. Orang itu sedikit memanyunkan bibirnya merespons ekspresi IU yang terlihat berbunga-bunga.

Ia lantas memangku kedua tangan dan melihat gadis itu dari lokasinya berdiri di depan pintu. Hingga beberapa detik berikutnya, keberadaan orang itu tak juga disadari IU. Ia lantas berinisiatif untuk mengeluarkan bebunyian untuk menarik perhatian gadis itu.

Ttukk.. Ttukk.. Ia mengetuk sepatunya dua kali ke lantai. Berhasil! IU langsung mengangkat kepala dan melihat ke arahnya. Mata IU membelalak, gadis itu langsung berdiri dan menutup mulutnya.

Orang itu tersenyum. “Kau serius sekali sampai tak tahu aku masuk,” katanya  sembari mendekat ke arah IU.

“Ah, iya. Aku tadi sedang membaca grup teman-teman SMA. Lumayan menghibur karena kami membicarakan kelakuan bodoh di masa lalu,” IU secara tidak langsung melaporkan aktivitasnya kepada orang itu.

Orang itu kembali tersenyum. “Apa kabarmu? Lama tak berjumpa!” katanya.

IU membalas senyumnya. “Baik Jiyong Oppa! Kau bagaimana?”

“Seperti yang kau lihat! Tapi rasanya, aku menjadi lebih baik dengan melihatmu seperti ini,” katanya sembari duduk di sofa yang tadi diduduki IU. “Semoga bekerja bersamamu lagi akan membuatku lebih baik,” lanjutnya.

IU mengernyitkan dahi. Ia merasa ada yang aneh dengan Jiyong atau orang lebih banyak mengenalnya dengan sebutan G-Dragon. Dibalik senyumnya, seperti ada sesuatu yang disembunyikan dan IU bisa menangkap itu.

“Apa kau sedang ada masalah? Raut wajahmu tak berseri seperti biasanya,” tanya IU.

“Ah, kau bisa menemukan itu?” Jiyong balik bertanya.

“Benar ya kau sedang bermasalah?” IU langsung berubah cemas.

“Jangan khawatir! Kalaupun aku punya masalah, di depan kamera aku akan terlihat baik-baik saja! Selama ada kau di sini, all is well!” katanya.

IU mendesis. Tidak biasanya Jiyong terus-terusan mengatakan kalimat yang menyangkut dirinya. Ia benar-benar merasakan keanehan pada lelaki itu setelah beberapa waktu tak bertemu.

“Kau kenapa sih?” IU menahan tawa sambil memukul bahu Jiyong.

Jiyong terkejut dengan sikap IU itu. Ia lantas terkekeh. “Apa? Aku tidak apa-apa!” ia bangkit dari duduknya dan menarik IU serta mendudukkannya kembali di sofa itu. “Ayo kita bekerja!” katanya dan kemudian keluar ruangan itu meninggalkan IU.

Kali ini giliran IU terkekeh. “Mwoya? Ada apa dengan orang itu?” tanyanya heran. Ia lantas bangkit dan segera menyusul Jiyong.

***

Kilatan blitz mengarah kepada IU dan Jiyong yang  sedang bergaya ke arah kamera. Mereka tampak mengikuti arahan seorang pengarah gaya untuk menciptakan pose yang menarik. Bukan pose mesra, tapi lebih kepada pose ceria yang bisa menggambarkan kedekatan mereka.

“Coba kalian duduk di bangku itu, lalu saling bertatapan! IU-ssi topang dagumu dengan tangan kanan dan miringkan kepalamu sedikit. Jiyong-ssi, balas tatapan IU dengan sedikit saja senyuman. Genggam kedua tanganmu dan simpan di meja sambil melakukan itu!” seru si pengarah gaya.

IU dan Jiyong mengiyakan dan langsung melakukan arahannya. Beberapa saat setelah mereka berpose seperti itu, kembali terdengar hitung mundur dari fotografer yang diikuti kilatan blitz berikutnya.

Really I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang