Really I Love You - Chapter 38

172 21 8
                                    

Yugyeom menyerahkan amplop yang diterimanya dari IU tadi kepada Jungkook usai menyelesaikan makan siang. Tanpa ada prolog apapun, Yugyeom mengeluarkan amplop itu dihadapan Jungkook dan Mingyu.

"Apa ini?" tanya Jungkook heran. Ia melirik Mingyu yang juga tak mengerti.

"Untukmu, dari IU Noona!" jawab Yugyeom pasti.

"Mwo?!" Jungkook terhenyak. Ia langsung mengambil amplop itu. "Kau bertemu dengannya? Kapan? Dimana?" Jungkook penasaran.

"Barusan, sebelum kita makan!" katanya santai.

"Mwo?!" Jungkook semakin menaikkan nadanya.

"Jadi tadi kau itu sebenarnya menerima telefon dari IU Noona? Mengapa sembunyi-sembunyi?" Mingyu tak habis pikir.

"Aku juga tak mengerti. Dia sendiri yang bilang jangan sampai Jungkook tahu. Waeyo? Kalian sedang marahan?" kali ini Yugyeom bertanya.

"Hm? Ani~!" Jungkook menggeleng sambal melempar pandangannya secepat kilat ke amplop yang kini sudah ada di tangannya.

"Lalu kenapa dia begitu? Kalau tidak marahan, harusnya telefon saja! Sampai dia repot-repot datang ke sini untuk memberikan itu. Untung aku ada di kampus, kalau tidak? Dia hanya akan membuang waktunya dengan datang ke sini," Yugyeom mengomel.

Jungkook mendesis. "Gomawo!" katanya tak menimpali omelan Yugyeom dan memasukkan amplop itu ke saku jaketnya.

"Hhhh... mencurigakan!" balas Yugyeom.

"Ya! Tanggal kolaborasimu dengan IU Noona sudah keluar ya? Bulan depan? Wah, daebak!" ujar Mingyu kemudian sambil memperhatikan ponselnya.

"Mwo?!" lagi-lagi Jungkook terkejut. Ia segera merebut ponsel Mingyu. Benar, ada sebuah artikel yang menulis bahwa dirinya dan IU akan merilis sebuah digital single bulan depan.

"Wah, pasti sebentar lagi hal ini ramai dibicarakan di media sosial. Seluruh dunia akan gempar! Mereka pasti tak sabar menunggu tanggal perilisan lagu kalian! Aku juga sebenarnya!" kata Yugyeom.

Jungkook diam. Ia lantas mengembalikan ponsel Mingyu.

"Ya, tapi soal hubungan kalian masih aman kan? Maksudku, belum ada media yang tahu?" ujar Mingyu sambil menerima ponselnya.

"Aku tidak tahu! Bisa saja mereka sudah punya foto kami saat jalan bersama tapi belum dirilis," jawab Jungkook terlihat pasrah dan meminum air di hadapannya.

Mata Yugyeom dan Mingyu beradu.

"Ya tidak apa-apa lah! Selama belum dirilis, biarkan saja! Semoga mereka tidak merilisnya sampai lagu kolaborasi kalian keluar!" Yugyeom mencoba menenangkan.

"Aha! Berarti nanti kalian promosi bareng ke acara musik dong?" Mingyu tampak berbinar.

"Tidak! Kami hanya merilisnya tanpa promosi selayaknya kolaborasi yang biasa dilakukan. Lagipula, ini kan bukan projek mencari untung. Hanya penghargaan kami untuk Jiyong sunbaenim yang membuatkan lagu ini. Ini projek persahabatan," katanya.

Mingyu mengangguk-angguk. "Benar juga! Tapi sepertinya, ini tak sekedar projek persahabatan. Ini akan menguntungkan! Iya kan Gyeom-ah?" kata Mingyu.

"Moreugaetda!" Yugyeom menggeleng dengan wajah datar dan membuat Mingyu kesal dibuatnya. "Ya, tapi kenapa wajahmu lesu, Kook-ah? Kau tidak semangat soal ini. Harusnya kau ... wah gituu..." lanjut Yugyeom seperti tak mendapat kalimat yang tepat untuk menggambarkan perasaannya.

"Hmm... majayo! Kau kenapa sih? Khawatir hubunganmu ketahuan dengan adanya kolaborasi ini? Atau gara-gara artikel yang duluan dirilis ini?" Mingyu setuju.

Really I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang