Really I Love You - Chapter 21

283 53 11
                                    

Dalam perjalanan pulang, Taeyang tidak bisa fokus dengan informasi yang baru didapatkannya tanpa sengaja. Celoteh karangannya kepada Jiyong beberapa saat lalu ternyata benar adanya. Ia tak habis pikir dan menggelengkan kepalanya beberapa kali sembari menyetir mobil.

Ia lantas menepikan mobil dan mengeluarkan ponsel. Ia mengirim pesan kepada seseorang yang ditulisnya sebagai Penggemarku.

To: Penggemarku
Kau sedang dimana? Jika sudah punya waktu luang beritahu aku.

Taeyang menghela napas panjang usai mengirim pesan itu. Ia menopangkan kedua tangannya di atas setir sembari menatap ke arah luar mobil. Bagaimanapun hati kecilnya mengkhawatirkan Jiyong yang tak pernah sukses dalam urusan asmara. Ia kerap kali tak beruntung seperti umpan yang terlepas dari alat pancing tanpa membawa ikan ke permukaan.

Ia mengakui bahwa sahabatnya itu cerdas dalam urusan musik, tapi untuk urusan hati, meskipun sebenarnya dia tidak payah, tetapi dia selalu kesulitan dan gagal saat akan mencetak gol. Begitu kira-kira perumpamaannya jika dalam permainan sepak bola. Bahkan kali ini pun, sepertinya dia akan kalah dengan bocah yang jauh lebih muda darinya.

Tring.. Ada bunyi pesan masuk di ponsel Taeyang.

From: Penggemarku
Aku masih di luar. Nanti kalau aku sudah sampai rumah, kukabari ya!

To: Penggemarku
Jam berapa kau pulang?

Belum ada balasan lagi, bahkan setelah sepuluh menit berselang. Taeyang menghela napas lagi dan mulai menghidupkan mobilnya kembali. Ia akan memberitahu hal ini kepada Jiyong nanti.

***

IU dan Jungkook masih berada di taman hiburan. Mereka baru saja keluar dari wahana permainan roller coaster setelah sebelumnya menaiki wahana hyro drop dan bombom car. Rambut IU tampak acak-acakan, begitupun dengan rambut Jungkook. Wajah keduanya pucat pasi dan tampak masih menata napas agar kembali normal.

"Dari tadi kita hanya menaiki wahana ekstrem, hanya bombom car yang normal bahkan roller coaster ini lebih mengerikan," ujar IU sambil merapikan rambutnya.

"Iya Noona! Maafkan aku! Kau tidak suka ya?" tanya Jungkook merasa tak enak.

IU melirik lelaki itu dan menatapnya cukup lama. "Tidak, aku menyukainya kok! Tapi untuk wahana-wahana seperti itu, kita sudahi saja, ya!" pintanya dengan wajah memelas.

Jungkook terkekeh. "Ne!" katanya tegas sambil bersikap layaknya tentara memberi hormat.

IU tersenyum. "Ayo kita cari wahana lain yang lebih menenangkan!" katanya.

"Ne!" kata Jungkook lagi.

Mereka lantas berjalan ke arah lain untuk menemukan wahana permainan seperti yang diinginkan IU. Saat berjalan itulah, IU sempat menerima pesan dari Taeyang dan membalas sebelum akhirnya ia menemukan wahana kincir raksasa. Tanpa pikir panjang mereka langsung menaiki wahana itu sembari berniat berburu sunset.

Jungkook dan IU menaiki kincir raksasa setelah antre tak begitu lama. Senja yang mulai merona di langit seolah menjadi pendukung mereka untuk menaikinya sembari menikmati pemandangan sore hari.

"Wah, benar kita bisa melihat sunset dari sini?" tanya IU sesaat setelah duduk seraya melihat ke arah luar kincir.

Jungkook yang duduk disampingnya mengiyakan. "Meskipun tidak seperti di pantai, tetapi setidaknya, kita bisa melihatnya dari ketinggian. Semoga saat kita tiba di puncak, bertepatan dengan kemunculan sunset-nya," katanya.

"Ah, semoga!" kata IU.

Bianglala yang dinaiki Jungkook dan IU mulai bergerak perlahan. Seiring dengan itu, jantung Jungkook malah dagdigdug tak karuan. Ia rasa, ini adalah waktu yang tepat untuk mengungkapkan apa yang ia rasa selama ini. Gelisah mulai menyelimutinya, ia bahkan tak bisa berkata apa-apa lagi sebagai topik obrolan.

Really I Love YouWhere stories live. Discover now