Really I Love You - Chapter 39

222 22 7
                                    

Rasa takut Jungkook lebih besar dari apapun. Sudah dua hari ini tidurnya tak nyenyak. Sejak itu, ia belum menghubungi IU lagi bahkan kepada Yugyeom seperti pesan IU pun tak ia lakukan. Pikirannya benar-benar kacau, belum lagi pekerjaannya terus berdatangan sampai menjelang hari syuting MV reaction itu tiba.

Jungkook hanya takut ia canggung dan tidak bisa mengerjakan pekerjaannya dengan baik bersama IU. Ia takut baper, hatinya belum pulih seutuhnya. Apakah IU juga merasakan hal yang sama? Ia juga seperti tak ada keberanian untuk menanyakan itu pada IU.

Namun entah mengapa, malam itu ia memberanikan diri untuk mengirim chat kepada IU. Isi chat-nya pun di luar dugaan, ia mengajak IU bertemu. Hanya saja hingga setengah jam berselang chat-nya tersebut tak mendapat jawaban. Jungkook frustrasi. Bukan apa-apa, ia hanya ingin ada pemanasan dulu sebelum hari syuting MV reaction itu tiba.

Tiba-tiba saja ponselnya berbunyi. Ada sebuah nomor asing yang menghubunginya. Nomor itu, belakangan sering menghubunginya tapi ia sama sekali tak pernah meresponsnya. Nomor itu hanya menelefonnya, tak pernah mengirim pesan. Meski bertanya-tanya itu nomor siapa dan ragu untuk menjawab, tetapi Jungkook merasa harus menjawab panggilan itu sekarang.

"Yeob..." belum selesai ia menyapa, sebuah suara berat langsung berkata dengan secepat kilat di dekat telinganya.

"Ya, tolong jemput IU di C Café, Hongdae. Dia katanya tidak enak badan, tadi setelah syuting dia ingin minum kopi dan minta diantar ke sana. Lalu aku meninggalkannya karena ada urusan mendadak. Aku belum bisa menjemputnya, tolong kau jemput dia ke sana dan bawa ke dokter dulu sebelum pulang," ujar suara yang terdengar seperti suara Minsoo itu.

Jungkook terkesiap dibuatnya. "Minsoo Hyung?" tanyanya ragu.

"Kau kira siapa? Tentu saja itu aku. Aku minta maaf jika mengganggumu, tapi bisakah kau melakukannya?" kata Minsoo lagi.

"Ah ne, aku memang berencana menemuinya malam ini," kata Jungkook sedikit salah tingkah.

"Ini sebentar lagi malam! Cepatlah pergi ke sana, aku khawatir dia kenapa-napa. Lagipula, mengapa kau tak menemuinya belakangan ini? Kuhubungi berkali-kali kau tak mengangkat telefonku. Dia sudah seminggu ini sakit dan hari ini baru bekerja. Karena merasa sudah sehat dia mau minum kopi, ternyata sekarang malah begini. Cepat ya!" klik telefon pun terputus.

Jungkook terdiam. Seminggu ini IU sakit?! Berarti sejak dia mengirim surat itu. Apakah nomor Minsoo yang tak diketahuinya ini beberapa kali menghubunginya untuk memberitahu kondisi IU? Tiba-tiba saja Jungkook kalang kabut. Ia buru-buru meraih kunci kontak mobilnya dan keluar apartemen dengan cepat.

***

Dua minggu lalu

"Tadi anak itu menelefon!" ujar Minsoo ketika IU menyelesaikan syutingnya malam itu dalam perjalanan pulang.

IU membelalakan mata. Ia langsung merogoh tas dan memeriksa ponselnya dengan seksama, kalau-kalau Jungkook mengirimnya pesan. "Kau yakin dia menelefon?" tanyanya sambil terus berpaku pada ponselnya mencari sesuatu.

"Iya. Lihat saja di recent kontakmu!" Minsoo terus memacu mobilnya.

Benar, ada nama Jungkook di menu panggilan masuk ponselnya. Namun tidak ada pesan yang dikirim lelaki itu untuknya. IU berpikir, apakah dia ingin membahas soal syuting MV reaction itu?

"Kau tidak menghubunginya balik?" tanya Minsoo.

IU tidak menjawab. Ia masih terlihat berpikir.

"Ah, karena ada aku ya?" Minsoo terkekeh.

"Aniyo!" kata IU kemudian sambil menyandarkan tubuh ke kursi mobil yang didudukinya. Ia melihat ke arah luar dengan perasaan kacau balau.

"Wae? Kalian sedang marahan ya?" Minsoo kepo.

Really I Love YouWhere stories live. Discover now