Really I Love You - Chapter 25

325 54 7
                                    

"Aigooo! Kenapa lagi dia sama Mingyu? Ahhh, PR lagi nih! Kayak bocah aja berantem melulu. Hadeeh," Yugyeom tak habis pikir usai menelefon Jungkook.

Ia menggaruk kepala yang sama sekali tak gatal dan mencoba menghubungi Mingyu. Namun hingga beberapa detik berselang, panggilannya tetap tak mendapat jawaban.

"Eisshh, kenapa tidak diangkat? Tapi tunggu, mengapa Jungkook bisa menemani Nana Noona di acara seperti itu dengan memakai baju yang sama saat kuliah tadi pagi? Apa dia dipaksa? Kalau tidak dipaksa dan dia tampil begitu, pasti otaknya sudah bergeser jauh!" Yugyeom mencoba menganalisis.

Sedang begitu, ponselnya lalu berbunyi. Nama Mingyu muncul di sana. Dengan cekatan ia langsung menekan tombol warna hijau dan berseru cukup kencang.

"Ya Mingyu-ah! Kau kenapa lagi dengan Jungkook?! Apa kau tidak tahu bagaimana mati-matiannya aku membuat kalian baikan?!" Tanpa menyapa dulu, Yugyeom langsung menyulut.

"Aku hanya tak habis pikir kenapa dia berani-beraninya muncul di acara seperti itu dengan perempuan lain? Dia seperti tidak serius kepada IU Noona," balas Mingyu yang juga tersulut.

"Ya, perempuan itu kakakmu! Dia sudah tahu kalau Jungkook dengan IU Noona sedang akan ... Aaah, maksudku, kenapa dia melakukan itu?! Lalu kau bilang apa kepada Jungkook? Kalian tidak bekerja sama kan? Kau akan ambil IU dan lalu Nana Jungkook. Apa begitu?!"

"Ya! Kalau mau begitu, kenapa tidak sejak dulu kulakukan?" Mingyu tak terima. "Aku cuma bilang, kalau dia bersikap begitu, aku merasa masih punya kesempatan untuk mendekati..."

"YA! Apa kau gila?! Aissshh... Mingyu-ah, mengapa kau lakukan itu? Jadi kau masih menyukai IU Noona? Eissshhh... Kalau benar kau berarti selama ini membohongi Jungkook!" Yugyeom langsung memotong ucapan Mingyu.

"Bukan begitu! Aku tidak begitu! Aku hanya tersulut emosi saja! Tidak bermaksud begitu sebenarnya," Mingyu membela diri.

Yugyeom mengacak-acak rambutnya sendiri. "Ya! Sebab Jungkook terdengar sangat marah padamu, maka selesaikan saja sendiri masalah kalian! Aku tidak mau ikut campur lagi!" Klik. Yugyeom pun menutup telefonnya.

***

IU menutup gorden kamarnya. Ia menghela napas dalam-dalam dan memejamkan mata. Memang benar, sejak kemarin ada hal yang ingin disampaikannya pada Jungkook. Namun apakah masih sama atau tidak, ia tidak mengetahuinya.

Perlahan, ia berjalan keluar kamar dan mengambil jaketnya yang tergantung. Ia juga menyambar dua buah hotpack yang tergeletak di meja. Ia menuruni anak tangga rumahnya dengan perasaan campur aduk, ponselnya yang terus bergetar karena terus dihubungi Jungkook dibiarkannya bersemayam di saku jaket.

IU tiba di depan pintu utama rumahnya. Perlahan, ia membuka pintu itu. Tentu saja ia tidak bisa langsung melihat Jungkook, ia harus berjalan lagi beberapa meter menuju halaman agar tiba di pintu pagar. Langkahnya terhenti lagi setelah berada di dekat pagar rumah, namun tanpa ragu ia membuka kunci dan membuka pintunya perlahan.

Pintu pagar itu berderit, tidak terlalu nyaring, tapi sudah cukup membuat siapapun yang berada di dekatnya tahu bahwa ada seseorang yang membukanya. Jantung IU berdegup kencang seiring dengan upayanya membuka pagar dengan lebih lebar.

Tanpa harus menunggu lama, sesaat setelah pagar itu terbuka lebar, matanya langsung menangkap sosok Jungkook yang tampak masih menahan dingin. Ia berdiri menatap ke arahnya tanpa menurunkan ponsel dari telinga. Mata keduanya beradu dan diam beberapa saat.

Druudd.. Druudd.. Druudd.. Ponsel IU terdengar masih bergetar, sedangkan ponsel Jungkook bunyi nada sambungnya juga tak bisa diabaikan.

"Ponselku terus bergetar," ujar IU kemudian.

Really I Love YouWo Geschichten leben. Entdecke jetzt