Really I Love You - Chapter 11

356 65 12
                                    


Yugyeom mengurut-urut sebelah kepalanya. Sejak pertemuannya dengan Mingyu sore itu, tiba-tiba saja migrain yang sudah lama pergi dari kepalanya singgah kembali.

Beberapa kali ia menghela napas panjang ketika mengingat cerita Mingyu bahwa IU adalah kekasih Jiyong.

Ia teringat dengan pemandangan beberapa waktu lalu ketika melihat pasangan tersebut keluar bersamaan sambil tertawa-tawa dari sebuah restoran. Mengacu pada apa yang pernah dilihatnya, sesungguhnya Yugyeom tidak meragukan cerita Mingyu tadi.

"Tapi, kenapa kau bilang ini padaku”, tanya Yugyeom pada Mingyu sore itu.

"Maksudku, bantu aku memastikan hubungan mereka!" kata Mingyu.

"Memangnya kenapa? Biarkan saja kalau benar!" Yugyeom tak mau ambil pusing.

"Kalau tidak bagaimana? Makanya, aku ingin memastikannya. Kalau tidak, aku akan segera menyatakan perasaanku pada IU Noona," kata Mingyu yakin
.
"Mwo?! Ya Mingyu-ah! Apa kau tidak tahu kalau Jungkook juga menyukai IU sunbaenim?" Yugyeom tampak tak setuju.

"Aku tahuuu! Bahkan Jungkook sudah memperingatkanku secara halus untuk tidak mendekati IU Noona," katanya.

"Lalu kenapa kau ..." Yugyeom tak meneruskan kalimatnya. Ia melihat Mingyu tak habis pikir. Seperti ada orang lain yang merasuki jiwa Mingyu sehingga menggebu-gebu seperti itu. "Ya Mingyu-ah, kau benar menyukainya ya?" Yugyeom memastikan dengan ekspresi tak mengenakan.

"Ne!" jawab Mingyu singkat. Yugyeom tertawa mendesis.

"Mengapa waktu itu kau tak bilang saja sekalian kalau kau menyukainya, bukan sekedar ngefans! Aku sudah menduga itu!"

Mingyu menghela napas. "Aku hanya tidak enak pada Jungkook. Lagipula, Jungkook kan sudah jadi penggemarnya sejak lama. Ya, aku juga, tapi aku juga tak menduga kalau dia kini menyukainya," katanya.

"Ya, Mingyu-ah, Jungkook menyukai IU sunbaenim itu sudah jadi rahasia umum," sela Yugyeom.

“Bukankah rahasia umum itu dia menggemarinya?" "Itu juga! Tapi..."

"Ya, Gyeom-ah! Kau sebenarnya lebih setuju Jungkook dengan IU Noona ya, daripada aku?" potong Mingyu.

Yugyeom diam dan menatap Mingyu sedikit tak mengira dengan pertanyaannya. Ia berdehem sekedar melegakan tenggorokannya.

"Aku tidak ingin terlibat dengan urusan percintaan kalian. Aku berharap IU sunbaenim benar-benar berpacaran dengan Jiyong sunbaenim," katanya kemudian.

Mingyu menghela napas kecewa. "Aku akan bersaing sehat dengan Jungkook, tenang saja! Kami tidak akan sampai musuhan!" katanya.

"Ahh, tetap saja aku tidak setuju! Lebih baik urungkan niatmu untuk bersaing dengan teman sendiri!" Yugyeom tak setuju.

Mengingat pembicaraannya dengan Mingyu itu membuat Yugyeom harus mampir ke apotek untuk membeli obat sakit kepala. Ketika sedang membayar obat yang dibelinya, ponselnya berbunyi.

Ada panggilan dari Jungkook. Orang itu, baru muncul kembali setelah tak berkomunikasi dengannya dalam beberapa hari ini.

"Ne?" Yugyeom menyapa.

"Dimana Gyeom-ah?" tanya Jungkook tak basa-basi.

"Di apotek," jawabnya lemas.

"Kau sakit ya? Berarti yang kulihat tadi benar. Kau di apotek yang di persimpangan jalan Apgujeong kan?"

Yugyeom diam sejenak. Ia sempat menengok keluar melalui jendela apotek, tapi ia tak melihat Jungkook. Hanya saja, apa yang dikatakan Jungkook memang benar. Dirinya sedang berada di apotek itu.

Ia lantas memberikan uang kepada pelayan apotek, membawa obatnya, dan segera keluar. Dari beranda apotek sembari menerima telefon ia melihat-lihat ke sekitar mencari keberadaan Jungkook.

"Kau dimana memangnya? Aku sudah di luar apotek. Kalau tidak sibuk, ayo bertemu sebentar!" katanya.

"Kalau kau sakit istirahat saja, jangan mau nongkrong terus!"

Really I Love YouWhere stories live. Discover now