Really I Love You - Chapter 33

190 34 6
                                    

"Dimana?" tanya Jungkook setibanya di Gangnam bersama IU.

"Masih di dalam lagi, kafenya memang agak tersembunyi," jawab IU sambil terus berjalan menyusuri trotoar yang malam itu entah mengapa terasa lebih ramai dari biasanya.

"Kalian biasa bertemu di situ?" Jungkook penasaran.

"Ya, kalau dia di sana. Kalau tidak, ya bisa di tempat lain. Di studionya atau di manapun."

Jungkook melirik IU, ada rasa tak enak yang ditampakkan wajahnya.

"Kau cemburu?" lanjut IU lagi.

Jungkook membelalakan mata. Ia melirik IU yang terus berjalan tanpa melihatnya.

"Apakah aku harus cemburu?" ia balik bertanya.

IU mengernyitkan dahi. "Bukankah cemburu itu tandanya seseorang mencintaimu?"

"Ya betul, tapi kalau berlebihan rasanya tidak enak juga. Jadi aku bingung, apa aku cemburu atau tidak," katanya.

IU tiba-tiba menghentikan langkahnya, Jungkook terkejut mengikuti.

"Kau harus cemburu, tapi iya, jangan berlebihan. Lakukan itu juga untukku!" katanya.

Seulas senyum terkembang di bibir Jungkook. "Kau yakin aku harus membuatmu cemburu?" tanya Jungkook kemudian sambil merangkul IU tiba-tiba.

Tentu saja IU tak siap dengan aksi Jungkook itu. Ia hanya bisa diam. "Ya, tapi... jangan sekarang!" katanya sedikit terbata.

"Iya, karena yang sedang cemburu aku," Jungkook lantas terkekeh dan memboyong IU melanjutkan langkahnya.

IU ikut terkekeh. Entah mengapa, rasanya ia sangat senang. Gippuni joha!

Sejurus kemudian, keduanya memasuki sebuah kafe yang bernuansa hitam pekat. Namun hanya bangunan saja, pencahayaannya tetap normal, terang benderang seolah bertolak belakang dengan konsep gedungnya.

Mereka langsung mendekati Jiyong yang tampak asyik menikmati secangkir kopi sambil melihat serius ke arah laptop yang memancarkan sinar radiasi di hadapannya.

"Oppa!" sapa IU kemudian.

Jiyong langsung menoleh. Hal pertama yang dilihatnya adalah IU yang tengah menggandeng Jungkook sambil tersenyum manis kepadanya. "Oh, kalian sudah tiba? Duduk saja!" ia mempersilakan keduanya duduk di dua bangku kosong di depannya.

Jungkook mengangguk dan langsung menarik satu kursi dan mempersilakan IU duduk. Tanpa sengaja, Jiyong menyaksikan pemandangan itu yang membuatnya sedikit tak nyaman tapi hanya diakhirinya dengan tawa kecil gemas.

"Apa kau sedang sibuk?" tanya IU kemudian.

"Tidak! Aku hanya ingin menikmati malam-malam terakhir di Seoul saja," jawabnya sambil menutup laptop.

"Menikmati malam dengan menatap laptop? Itu bukan hal yang baik," protes IU.

"Memangnya kenapa? Tapi aku menikmatinya," kata Jiyong sedikit tak terima.

IU mendelik dan menyunggingkan bibirnya. Ia lantas menyadari Jungkook yang sedari tadi hanya diam.

Sikunya kemudian bergerak menyenggol tangan Jungkook, sebuah tanda agar Jungkook segera berkata sesuatu kepadanya.

"Oh.."

"Apa kabarmu?" tanya Jiyong kemudian sambil melihat Jungkook yang belum sempat menyapanya.

"Oh... baik, sunbaenim! Kau juga, baik kan?" ia balik bertanya terasa masih canggung.

Jiyong terkekeh, "melihat kalian berdua seperti ini di depanku, aku merasa saaa~ngat baik!" katanya sambil tersenyum.

"Ah, begitu..." Jungkook tersenyum.

Really I Love YouWhere stories live. Discover now