Really I Love You - Chapter 5

376 67 2
                                    

Jungkook mengikuti langkah Mingyu setibanya mereka di rumah lelaki itu. Kepanikan Mingyu begitu kentara cemas terhadap kakaknya. Namun suasana di rumahnya biasa saja, tak ada keanehan apapun. Rumahnya memang sepi bagai tak berpenghuni.

“Noona! Noona!” panggil Mingyu ketika ia baru saja memasuki ruang tamu. Ia terus memanggil Nana sembari mengelilingi ruangan-ruangan di lantai bawah. Ruang keluarga, kamar utama, hingga ruang makan dan dapur. “Kemana dia?” Mingyu menggaruk kepalanya.

“Coba di lantai atas! Bukankah kamarnya dan kamarmu berdampingan?” saran Jungkook.

“Ah, ya benar juga!” Mingyu langsung berlari menuju tangga dan menaikinya, Jungkook tetap setia mengikuti. “Noona! Nana Noona! Kau dimana?” teriaknya lagi.

Tanpa segan Mingyu langsung membuka pintu kamar Nana setelah tiba di lantai atas, tapi pintu itu terkunci. Ia mencoba menggedornya dan tetap berteriak memanggil Nana.

“Noona! Apa kau di dalam? Noona!” Mingyu semakin kencang menggedor pintu kamar kakaknya itu.

“Dobrak saja!” saran Jungkook lagi. Ia pun terlihat cemas tak ubahnya Mingyu.

“Oh iya! Ayo bantu aku!” Mingyu bersiap mengambil ancang-ancang, begitupun Jungkook.

Mereka menanggalkan ransel dan membuka jaket tebalnya terlebih dahulu demi mendapatkan energi ekstra untuk mendobrak pintu kamar Nana. Kemudian mereka ambil ancang-ancang dan mulai bergerak dengan aba-aba yang diberikan Mingyu.

“1… 2… 3…”

Keduanya langsung bergerak ke arah pintu sembari setengah berlari untuk membuka paksa pintu tersebut. Sebagai pemacu tenaga, mereka juga  berteriak saat melakukannya. Sepenuhnya kekuatan itu sudah tertumpu di tubuh mereka yang siap dilimpahkan ke pintu yang tertutup rapat itu.

Namun, saat beberapa centi lagi tubuh mereka menyentuh dasar pintu, secara tiba-tiba pintu terbuka. Tak ada lagi pijakan untuk menampung kekuatan yang sudah mereka himpun. Dari balik pintu, muncul Nana yang masih mengenakan baju handuk termasuk membungkus kepalanya dengan benda yang sama.

Ia membelalakan mata melihat kedua bocah lelaki yang tampak seperti akan menyerangnya. Tanpa pikir panjang ia berteriak sembari menyilangkan kedua tangannya di dada.

Mingyu dan Jungkook yang sudah terlanjur mengerahkan seluruh tenaganya juga berteriak kaget karena tak menyangka Nana malah muncul membuka pintu yang siap mereka dobrak. “Aaaaaaaaaakkkk!”

Braaaakkkk …

Mingyu dan Jungkook menabrak Nana hingga ketiganya tersungkur ke arah dalam kamar dan ambruk di bawah tempat tidur, tepat di depan lemari baju. Handuk di kepala Nana lepas dan membuat rambut basahnya terburai. Tali baju handuknya hampir saja terlepas.

“YAAAAAAA!!!” teriaknya.

Mingyu menahan rasa sakit yang tiba-tiba muncul di kaki dan tangannya. Jungkook pun melakukan hal yang sama, rasa sakit tertumpu di pinggangnya.

“Apa yang kalian lakukaaaan?!” teriak Nana lagi sembari menarik baju handuknya ke arah depan dan menutupinya dengan tangan.

“Aww!” Mingyu meringis kesakitan sambil mengelus-elus tangan dan kakinya bergantian.

“Asshh..” Jungkook bergerak perlahan memegangi pinggangnya.

“Ya, Mingyu-yaa! Kau kenapa di siniii?” lagi-lagi Nana berteriak. Ia bahkan terkejut karena ada Jungkook juga di sana.

“Kau bilang kau mendengar sesuatu yang aneh di rumah, aku khawatir jadi aku datang!” katanya. Ia mulai menggeser posisinya dan duduk bersandar ke lemari.

Really I Love YouOù les histoires vivent. Découvrez maintenant