ICE PRINCESS ❄ 09 | Semakin Penasaran

250K 15K 494
                                    

"Cinta itu terkadang hadir bukan dari rupa maupun raga. Tapi ia bisa hadir dari rasa penasaran yang membuat kamu semakin masuk ke dalam dunianya dan perlahan, kamu menjadi terbiasa."

ICE PRINCESS

.

Nolongin si cewek yang gak bisa berenang.

Arjuna tersenyum mengingat tujuan itu sembari menyisir rambut ke belakang dengan jari. Kali ini ia tidak memakai gel seperti kesehariannya. Mengingat sore ini ia bersiap untuk ke gedung olahraga, yang mana percuma bila ia melapisi rambutnya dengan gel kalau nanti akan basah juga.

Setelah memasukkan keperluan renang, ia menggendong tasnya. Sebentar ia menoleh ke jendela yang masih setia menampilkan hujan di luar sana. Disambarnya kunci mobil dan berjalan turun ke tempat di mana mobilnya sedang beristirahat.

Setelah menyalakan mesin, Arjuna segera melajukan mobilnya membelah hujan. Membiarkan genangan air tertabrak ban mobilnya hingga mencuat ke permukaan aspal yang rata atau ke kaki pengendara motor.

Arjuna memarkirkan mobil di antara beberapa mobil lainnya lalu turun dan memasuki gedung olahraga yang berada di samping gedung sekolahnya.

Sudah banyak yang berkumpul serta berganti baju. Ia rasa, hanya dirinya saja yang belum bersiap. Lantas, ia bergegas pergi ke tempat ganti untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian renang. Kemudian berlari, menyusul teman-teman yang telah memasuki kolam renang.

Latihan renang hari ini adalah renang gaya dada. Pak Prapto hanya memberi arahan dari tepi, tanpa turun ke kolam. Namun penjelasan itu mudah diterima oleh semua murid kelas XI IPA 4 dan juga mudah dipraktikan karena sebelumnya Pak Prapto meminta Arjuna untuk memberi contoh.

Semua mulai mencoba, tepat ketika kepala Arjuna muncul ke permukaan air. Ia menepi dan mengedarkan pandangannya. Tak sengaja mata itu bertemu dengan raga Raya yang dengan luwes berenang bolak-balik kolam.

Arjuna mendengus kecil disertai senyum hingga gigi kelincinya terlihat. Karena lagi-lagi ia harus menelan kenyataan bahwa Raya bisa berenang. Bukankah syarat utama itu si wanita harusnya gak bisa berenang?

"Mata lo itu," Arjuna menoleh dan menemukan Didi sudah berada di sampingnya.

"Udah sampe mana nyoba tips-tips yang di buku itu?" Didi meloncat ke permukaan, duduk di tepi kolam.

"Ini kelima. Dan.."

Didi mengernyit. "Dan?"

"Semuanya gagal total."

Didi tertawa puas. Senang rasanya bisa melihat Arjuna yang digilai gadis bisa merasakan rasanya ditolak berkali-kali. Ia harus segera mengabari Oji dan Zaki pulang dari sini.

"Berisik." Kesal karena telinga panas mendengar tawa Didi, Arjuna tersenyum sinis lalu menggelitiki telapak kaki Didi, sebagai titik kelemahannya hingga laki-laki itu terjungkal kebelakang.

"Anjir! Jun sumpah gak lucuㅡHahaha." Kini keadaan berbalik, Arjuna yang tertawa puas dengan Didi yang terus memohon aksinya dihentikan.

"Gak lucu kok ketawa?"

Tak disadari, aksi kocak mereka berdua mengundang banyak pasang mata untuk menonton kejadian langka ini di mana bisa dengan puasnya melihat Arjuna dan Didi tertawa bak tak ada beban.

ICE PRINCESS • (SUDAH TERBIT)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora