ICE PRINCESS ❄ 32 | Gombalan Maut Arjuna

232K 13.3K 1.1K
                                    

"Mulanya aku tidak tahu. Dari mana kata rindu datang ketika ragamu tak di sisiku. Namun kini kutahu, semua itu berawal dari caramu yang terlewat manis saat berada di sampingku, yang membuatku tersipu saat mengungkap rindu dikala hati mengaku."

ㅡ RAYA ㅡ

.

Siang tiba, kantin menjadi tak wajar. Berita bahwa kantin digratiskan hari ini membuat murid-murid berbondong-bondong untuk memakan sesuka mereka bahkan ada yang sampai menambah hingga tiga atau empat mangkok. Tak kalah heboh, guru-guru dan staf TU yang mendengar berita ini juga tak kalah untuk ikut andil menghabiskan stok jajanan di kantin. Ah dasar, yang gratis emang beda.

Yang biasa ramai saat istirahat, kini perpustakaan sepi mengalahkan kuburan. Tapi hal itu membuat Arjuna mengucap syukur karena akhirnya ia bisa berduaan dengan gadisnya setelah beberapa saat yang lalu mereka terus dikerumuni banyak pertanyaan dari teman sekelasnya.

"Diminum dulu jusnya, rotinya juga jangan lupa dimakan." Tuturnya setelah meletakkan jus stroberi dan roti lapis selai kacang yang sempat dibelinya di kantin sebelum kemari.

"Makasih,"

Sementara Raya tengah berusaha membuka tutup jus stroberi, Arjuna mengamati isi binder Raya yang tertulis rapi dengan berbagai tinta dan jenis pena yang beberapa di tulis dengan gaya tersendiri. Cukup lama tak mendengar Raya meneguk minumnya, Arjuna menoleh kembali ke gadis itu lalu secara spontan ia terkekeh.

"Kalo gak bisa buka ya minta tolong atuh, apa gunanya aku di sini kalo gak dimintain bantuan?" Ucap Arjuna sembari merebut jus botolan itu dari tangan Raya.

Raya menggaruk tengkuknya, salah tingkah. Ia cukup kagum saat Arjuna membuka tutup itu dengan sekali gerakan, lalu menyerahkannya pada Raya yang langsung diterima gadis itu.

Arjuna tersenyum lalu mengusap poni Raya yang menjuntai tipis di dahinya. "Ngejar materi apa hari ini?"

"Mat sama kimia." Raya hendak menutup jus itu kembali namun tak jadi karena kegiatan itu diambil alih oleh Arjuna.

How gently you are, Raya membatin sembari membuka plastik yang menyelimuti roti lapis dengan menahan senyum.

"Mat sama kimia?" Beo Arjuna.

"Iya, kenapa?"

"Kalo gitu pas banget. Aku ada soal yang agak susah menurut aku. Bantuin jawab ya?"

"Soalnya mana?"

"Boleh minta kertasnya?"

"Ambil aja,"

Arjuna mengambil satu lembar kertas HVS yang terletak di samping binder itu. Lalu menuliskan suatu soal yang dianggapnya susah.

"Nih soalnya, yang ini mat yang di belakang kimia."

Raya mengangguk-angguk sebentar sambil membaca soal mat itu. Beberapa kemudian ia mengernyit. "9x min 7i lebih besar dari 3 dalam kurung 3x min 7u. Ini kan gampang Jun, serius kamu gak bisa? Materi awal kelas 10 lho,"

"Jawab aja, jangan lupa jelasin caranya."

Raya menatap Arjuna sekali lagi lalu menghela napas. "Jadi, ini kan ada 3 dalam kurung 3x min 7u. Nah, ini kita kali aja dulu masing-masing. Jadi hasilnya 9x min 21u. Berikutnya, kita pindahin yang variabelnya sama. Kan ini 9x sama 9x, karena pindah jadi lambangnya ganti minus. Alhasil, 9x min 9x, habis. Nah sekarang hasilnya tinggal minus 7i lebih besar dari minus 21u. Karena berhubung ini sama-sama minus, tanda lebih besarnya dibalik dan kedua minusnya hilang. Jadi hasilnya 7i lebih kecil dari 21u. Paham?"

ICE PRINCESS • (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now