ICE PRINCESS ❄️ 54 | Hold Me Tight

176K 10.9K 276
                                    

"Pegang tangan ini erat-erat. Dan rasakan bahwa kehadiranku selalu ada disini untuk membuatmu kuat."

— ARJUNA —

.

Jam pulang sudah berlalu sejak 15 menit yang lalu. Dan selama itu pula, Raya telah menunggu Arjuna di dalam mobil. Sementara laki-laki itu sendiri berada di kantin untuk membayar total tagihan yang habis di makan anak kelasnya.

"Udah selesai?" Raya membuka suara begitu Arjuna memasuki mobil.

"Udah. Berangkat sekarang?"

Raya mengangguk.

Setelah menyalakan mesin, Arjuna mulai menggerakkan setirnya hingga mobil yang mereka tumpangi keluar dari area sekolah dan siap membelah jalanan kota. Beruntung, jalanan sore ini tidak sepadat biasanya. Sehingga Arjuna bisa mengendarainya lebih cepat dan sampai di perusahaan sang ayah lebih singkat.

"Assalamu'alaikum. Papah di dalem kan? Juna sama Raya udah sampe nih di parkiran." Arjuna melirik bangku sampingnya yang diduduki Raya dengan tenang.

"Papah lupa ngabarin kamu. Sekarang kamu ke El&Ta Resto aja ya? Papah sama bunda ada di sini. Langsung aja ke private room."

"Oh, oke. Juna otw."

Arjuna kembali menyalakan mesin mobilnya keluar dari parkiran. Sedangkan Raya hanya terdiam tak mengerti mengapa mobil itu kembali bergerak keluar.

"Papah sama bunda lagi di resto. Paling-paling nyuri waktunya bunda buat ngedate. Dasar ABG tua."

Raya lantas menepuk lengan Arjuna cukup keras. "Jangan gitu. Kamu harusnya bersyukur punya ortu yang selalu harmonis sampai sekarang."

Arjuna menyengir. "Alhamdulillah.."

Karena tempatnya yang persis berada di samping Vernando Group, tak membutuhkan waktu lama, mereka sudah sampai di tempat kurang dari 5 menit.

"Ayo." Arjuna mengulurkan tangannya di hadapan Raya yang disambut gadis itu dengan cepat. "Hm."

Mereka berjalan memasuki El&Ta restoran dengan berpegangan tangan. Ketika mereka masuk, mereka bisa melihat kondisi restoran yang bisa dibilang cukup ramai di jam pulang seperti sekarang.

Sebenarnya, El&Ta itu merupakan restoran, kafe, dan toko roti yang digabung menjadi satu. Kafe dan toko rotinya digabung menjadi satu di lantai satu. Sedangkan restorannya sendiri berada di lantai dua dan tiga dengan private room yang tersedia di lantai paling atas. Sebagai penghubung setiap lantai, terdapat lift dengan kaca tembus pandang dan tangga untuk berjaga-jaga ketika lift rusak.

Banyak pasang mata yang menatap mereka dengan tatapan iri. Tapi mereka tak menggubris dan segera memasuki lift. Begitu sampai di lantai paling atas, Arjuna menuntun Raya ke sebuah ruangan berpintu kayu.

"Ekhem!"

Deheman Arjuna membuat kedua pasangan yang tengah mengumbar kemesraan itu terpaksa menyudahi aksi mereka.

"Udah sampe Kak? Eh, ada Raya juga? Sini sayang, duduk samping tante." Renata menepuk bangku di sebelahnya dengan raut berbinar. Ada rasa rindu yang sedikit terselip dari tatapannya. Mungkin karena sudah cukup lama ia tidak melihat wajah gadis itu.

Raya mengangguk lalu berjalan menuju bangku yang ditepuk Renata. "Sore Tante, Om."

"Sore Raya," ucap Elfan sembari tersenyun menyambut sapaan Raya.

"Sore juga Sayang, Raya mau apa? Nanti biar tante yang ngasih tau pelayannya." Renata membukakan buku menu untuk Raya dan mengulurkannya pada gadis itu.

ICE PRINCESS • (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now