ICE PRINCESS ❄️ 58 | Thanks, God

195K 10.5K 645
                                    

"Aku tidak ingin yang luar biasa. Aku hanya ingin yang biasa dan terkesan di hati. Namun rupanya, jawaban Tuhan lebih dari apa yang aku bayangkan. Tetapi dari situ aku mengerti. Apa arti dari sebuah kehadiran dan kebahagiaan sederhana yang terangkum lewat mereka."

— RAYA —

.

Raya tak tahu pasti apa ia harus bahagia atau sedih.

Semenjak Ujian Nasional selesai, perasaannya masih sama.

Seimbang.

Setengah hati, ia merasa bahagia terutama ketika Billa mengabarinya bahwa gadis itu berhasil lolos di jalur SNMPTN.

Namun setengah hati yang lain, tertutupi awan kelabu.

Besok adalah hari pengumuman Ujian Nasional. Meski Raya yakin semua murid akan lulus 100%, hatinya justru semakin meringis pilu. Karena baginya, hari pengumuman adalah pertanda semakin menipisnya waktu yang tersisa antara ia dan Arjuna.

Raya memperhatikan boneka baymax yang terselimuti jaket totoro itu dengan sendu.

Akhir-akhir ini, entah mengapa ia lebih banyak menatap boneka pemberian Arjuna ketika tengah bersedih. Alih-alih mempersiapkan mental untuk melihat hasil UN esok hari, Raya justru terlarut pada boneka itu.

She will be missed him too much.

Raya menghela napas lelah. Dipeluknya boneka itu erat-erat untuk menyalurkan segala emosi yang membendung.

Untuk saat ini, biarlah Raya membisu. Ia lelah menangis. Ia lelah memasang senyum palsu di hadapan mereka. Ia lelah bersikap biasa sementara hatinya meringis kesakitan.

Bisakah sekali saja, semesta mendengarkannya?

Asa yang menggembung seakan menghilang. Raya tak lagi bisa melihat binar yang selalu datang ketika bersama Arjuna.

Bukan. Bukan karena hatinya tengah menghapus nama pemiliknya. Justru ketika ia menatap mata laki-laki itu, Raya semakin jatuh ke dalam hingga ia tak sadar bahwa ia terlalu jatuh dan ego mengambil alih ketika hati berkata relakan.

Entah apa yang harus Raya lakukan setelah ini. Jalan diujung sana serasa buntu dan ia terjebak dalam labirin kelabu yang ia ciptakan sendiri.

Raya mengacak rambutnya kesal. "Argh! Pusing gue!" pekiknya.

"Bodo, ah!" Ia melempar kuat boneka baymax itu ke kasur lalu mematikan saklar, membiarkan cahaya remang dari lampu tidur menemaninya hingga pagi menjemput.

❄️❄️❄️

"Sayang, maaf ya, ayah gak bisa ambil pengumuman hasil UN kamu. Ayah harus ke Dubai sekarang. Ada pertemuan bisnis yang gak bisa ayah tunda," ucap Ferdi sembari memasang dasi hitam sebagai pelengkap kemeja putih formalnya.

Raya yang moodnya sudah buruk sejak semalam, merasa kian bertambah buruk.

Ia ingin protes dan bersikap egois. Namun Raya menahan kedua keinginannya itu dengan memasang senyum kecil. "Yaudah, nanti biar Galang yang ambil hasilnya. Ayah hati-hati ya. Jangan lupa baca doa."

Ferdi tersenyum. Namun hatinya merasa tak enak dengan putri sematawayangnya.

"Pasti. Kalo gitu ayah berangkat ya, Sayang." Ferdi mencium puncak kepala Raya dengan sayang setelah memasang jas hitamnya.

ICE PRINCESS • (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now