ICE PRINCESS ❄ 26 | Gundah yang Menyerang Hati

227K 13.2K 444
                                    

"Sekali lagi aku beritahu,
Ada banyak kamus perempuan yang laki-laki anggap abu. Saat di mana logikamu berkata bahwa pikiran wanita adalah benalu, maka bagi sebuah kalbu, dirimu adalah sembilu."

ㅡ ICE PRINCESS ㅡ

.

"Jigong kuda kemana dah?" Satu pertanyaan itu membuka kesunyian dalam keramaian kantin yang melingkup di meja mereka.

"Siapa lagi jigong kuda?"

"Ya siapa lagi kalo bukan si Oji."

Bibir Zaki membulat lalu bahunya naik turun merespons ucapan Didi. "Gak tau tuh anak kemana, tadi juga di bel pertama bilangnya gak laper. Tumben amat tuh jigong kuda bilang gak laper. Biasanya, laper gak laper main sikat aja tuh gorengan bu Inah."

"Apa lagi PDKT lagi sama si Ola?" Pertanyaan Arjuna membuka tawa dikeduanya. "Napa lo pada ketawa?"

Di sela tawa, Didi membalas ucapan Arjuna. "Jun, Jun. Si Oji itu sebelas dua belas sama lo."

"Gue gak mudeng,"

Didi mendekat. Namun baru saja ia akan menjelaskan, sebuah suara datang tanpa permisi.

"Anak ayam rebutan oreo
Yang menang yang warna ijo
Eh para jomblo,
Minggir lo sono."

Mereka bertiga sontak menatap si sumber suara dengan kerut di dahi. Lalu sedetik kemudian mereka tertawa. Arjuna yang lebih bisa mengontrol tawanya mencoba untuk membuka suara. "Ngaca Ji, lo lupa kalo status lo juga masih jomblo?"

Didi berkali-kali menahan tawa akibat pantun Oji. Terutama di bagian sampirannya. "Lagian, ngapain anak ayam rebutan oreo?"

"Suka-suka gue lah, pantun-pantun gue kenapa lo yang kagak terima?"

"Dan tambahan, gue bukan lagi kawanan dari lo pada ya. Camkan itu." Imbuhnya.

"Maksud lo?" Tanya Zaki setelah menelan cirengnya.

"Gue udah jadian sama Ola. Hebat kan?" Alis Oji naik turun, menyombongkan diri.

"Eh, tahu bulat yang digoreng dadakan, lo lagi mabuk atau ngelindur sih? Gue bantu biar back to earth sini, daripada jatuh sendiri, ntar sakitnya lebih kerasa." Didi kembali tertawa diikuti Arjuna dan Zaki.

"Bantuin aja sana Di, kasian si jigong kuda, ntar bisa bunuh diri kalo udah bangun dari kenyataan."

Arjuna memilih menjadi penonton. Ia mengangguki ucapan Zaki barusan tanpa mengurai sedikitpun kekehannya.

Oji menghela napas maklum. Ia lupa kawan-kawannya tak pernah percaya jika ia tengah serius.

Ia menatap sekeliling. Sampai pada satu titik, bibirnya mengembang sempurna. "Ola!"

Panggilan keras Oji seakan alarm yang membangunkan mereka bertiga dari tidur nyamannya.

Ola yang tengah berbincang dengan teman-temannya segera mencari sumber yang meneriaki namanya keras-keras. Setelah menemukan, bibir tipis itu tersenyum malu-malu lalu pamit kepada teman-temannya yang dibalas ejekan menggoda.

Oji merangkul bahu Ola begitu gadis itu tepat berdiri di sampingnya. "Kenalin guys, dia Ola, pacar gue."

Bagai mendengar Bu Taraㅡguru matematika yang menyandang gelar terkiller di sekolahㅡyang berkata ulangan dadakan sekarang juga, mereka serempak melongo.

"Impossible," gumam Zaki di tengah keterkejutannya.

"Jun, cubit gue sekarang juga." Pinta Didi yang dengan senang hati Arjuna sanggupi saat ini juga.

ICE PRINCESS • (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now