00

20.3K 654 51
                                    

Hari ini anak OSIS SMA Miracle sedang berkumpul untuk membicarakan acara pensi yang satu minggu lagi akan diadakan .

Setelah rapat selesai Radion Armadica sang ketua OSIS, berlari keluar mengejar cewek yamg daritadi membuat keributan disaat rapat.

"Eh lo kan cewek yang dari tadi berisik itu kan?" tanya Dion kepada seseorang didepan nya.

"Iya gue, kenapa mau marah?" orang itu malah balik bertanya.

Perempuan itu adalah Farzana Keysantari, sahabat Leta pacar Heru sang waketos, entah apa yang membuat Faza diterima di susunan kepengurusan OSIS tahun ini.

Karna kalau dilihat dari setiap rapat kerjanya bergosip kalau tidak memainkan pena di jari telunjuk biar seimbang, atau menempelkan pipi ke meja, tidur.

"Lo tau nggak suara lo dan teman lo ini paling kuat, gue paling nggak suka kalau gue lagi bicara ada orang yang bicara juga," kata Dion sambil menunjuk Leta sahabat Faza, yang juga salah satu anggota OSIS.

"Terus mau lo apa?" tantang Faza.

"Buat lo sadar, sekalian membuktikan sesuatu"

"Ha??"

Dion tak menghiraukan Faza tetap berberjalan mendekati cewek itu, karna Dion mendekat otomatis Faza mundur, tapi sial nya punggung Faza mentok ke dinding sehingga dia tidak bisa kemana-mana.

Dion semakin mendekat kan wajah nya ke Faza alis nya terangkat satu, Faza hanya bisa memahan nafas karna tatapan Dion tepat di manik mata nya.

Cup

Tiba-tiba saja Dion mengecup bibir Faza, hanya menempel tanpa pergerakan sama sekali membuat Faza seketika ngeblank.

Leta hanya ternganga kaget melihat Dion dan juga Faza, karna meskipun mereka sama di OSIS baik Faza ataupun Dion tak ada yang terlalu dekat, malah sibuk masing-masing.

Sukurlah sekarang koridor sudah sepi, kalau ramai habislah.

Selanjutnya Dion tetap menempelkan bibirnya, sebenarnya Faza ingin menendang cowok itu tapi kakinya tidak bisa digerakkan. mau bagaimana lagi, jadi dia hanya menutup mata.

Tidak lama Dion melepaskan ciuman nya. Dan dia sedikit melangkah mundur. Faza bernafas lega, karna dari tadi dia menahan nafas.

"Kalau lo berani berisik lagi saat rapat itu artinya lo mau gue cium lagi."

Faza masih terdiam otaknya menyuruh untuk untuk menendang cowok gila yang berani mengambil ciuman pertamanya, tapi kakinya beku, malah terasa lemah tak bisa berbuat apapun.

"First kiss gue!!!" gumam Faza.

Dion terkekeh melihat ekspresi Faza mukanya merah entah karena malu ataupun marah, "yakin banget kalau itu first kiss lo," Sinis Dion membuat Faza mendelik.

Faza melipat kedua tangannya didada, menantang, "Oh jadi lo mau main-main sama gue??"

"Gue nggak main-main karna dari awal lo yang main-main sama gue."

Hai gaees cerita ini bakalan gue lanjutkan 🤗🤗, bagi yang udah baca baca ulang ya karna ceritanya udah berubah.

06 November 2019

All About KissWhere stories live. Discover now