21

5.3K 332 12
                                    

Kemaren nggak sengaja kepencet publish padahal niatnya mau awal puasa baru update 😭😭
Takutnya dibilang sok udah di up tapi dihapus, padahal kan gasengaja lagian nulisnya juga belum selesai
.
Yaudah deh baca aja jangan lupa vote dan komen, biar aku semangat🔥

💜💜💜

"Motor sapa neh?" tanya Dion begitu tiba didepan rumah Faza.

Faza menggeleng sambil turun dari motor cowok itu, dia juga bingung kenapa ada motor dihalaman rumahnya, kan dirumah cuma ada bibi. Kan nggak mungkin dia yang bawa motor gede.

"Kok gue kayak pernah liat motornya ya," gumam Faza.

"Anak kelas lo kali," kata Dion.

Faza langsung melotot, "heh gue ingat!" katanya langsung berteriak semangat, "yaudah lo pulang aja." Usir Faza membuat Dion mendelik.

"Malah turun, pulang woy," kata Faza, sedangkan Dion tidak peduli turun dari motornya dan melangkah lebih dulu.

"Yon gue mau pedekate."

Perkataan Faza membuat Dion jadi berhenti mendadak kemudian langsung berbalik kearah Faza sambil melotot.

"Ngomong apa lo!!" tanya Dion dengan nada tinggi membuat Faza langsung melotot tak terima.

"Lagian lo" kata Faza sambil cengengesan.

"Apaan gue??" Dion mendengus, "gue janji nggak ganggu," kata Dion serius.

"Yaudah awas lo macam-macam."

Dion melangkah masuk diekori Faza dibelakangnya, senyum Dion mengembang melihat siapa tamu yang datang.

Faza yang memang sudah mengingat siapa pemilik motor itu hanya bisa menghela nafas pasrah. Sudah merasa bersalah karna melupakan janji bahwa malam ini mereka akan pergi untuk membeli bahan kerja kelompok.

"Lo baru pulang?" tanya orang itu sambil tersenyum membuat Faza makin merasa bersalah.

"Nggak liat lo, malah nanya," sinis Dion membuat Faza meninju belakang cowok itu.

"Diam."

"Reyhaaan maaf sumpah gue lupa," kata Faza langsung berjalan mendekat kearah Reyhan.

"Kok lo nggak ngabari gue lagi, tapi ini masih sempet kok baru jam 9 bentar gue siap-siap" kata Faza langsung berbalik berlari menuju kamarnya.

Tapi baru satu anak tangga yang berhasil Faza naiki suara Reyhan membuatnya mengerem mendadak.

"Udah terlalu malam, besok aja."

"He beneran," tanya Faza, Reyhan mengangguk, sedangkan Dion yang jadi penonton hanya duduk santai disofa dengan senyum terbit dibibirnya mendengar perkataan Reyhan.

"Yaudah duduk dulu," kata Faza langsung berbalik kembali melanjutkan langkahnya.

Reyhan dan Dion duduk bersebelahan tapi keduanya diam sambil main hp masing-masing tidak ada yang memulai percakapan.

Berasa maho anjir berduan gini-batin Dion.

Sok main hp paling juga kayak gue scroll chat lama- batin Reyhan.

"Lo beneran suka Faza?" pertanyaan Reyhan yang tiba-tiba membuat Dion langsung mengangkat kepalanya.

"Gue?" tanya Dion. Reyhan mendengus.

"Bukan, setan."

"Yaudah kalau gitu."

Keduanya kembali terdiam, dengan hati masing-masing saling mengumpat.

All About KissWhere stories live. Discover now