18

5.1K 282 7
                                    

VOTE

VOTE VOTE

VOTE VOTE VOTE

KOMEEEN

💜💜💜

"Hatsyim"

"Hatsyim"

Faza menggusap hidungnya yang mungkin sudah merah karna dari tadi terus dia usap.

Gara-gara Dion Faza jadi pilek beneran, Dion kampret.

Sepanjang koridor menuju kelas mungkin sudah ada 5 kali Faza bersin, sedangkan cowok yang menyebar virus hanya tertawa-tawa disampingnya.

"HUATSYIM"

"Hahaha,"

"Bisa nggak tiap gue bersin jangan ketawa," omel Faza sambil mengusap hidungnya.

"Abisnya lo lucu," kata Dion sambil mengacak rambut Faza.

Faza menepis tangannya, "bersin doang apanya yang lucu," gerutu Faza sambil memperbaiki tatanan rambutnya.

"Masih untung cuma gue buat pilek daripada hari ini lo nggak masuk karna nggak bisa jalan," bisik Dion membuat Faza mendongak kemudian memukul lengan cowok itu.

"Sana masuk kelas dekat sama lo banyak virusnya," kesal Faza kemudian mendorong cowok.

"Dion."

Panggilan seseorang dibelakang mereka membuat keduanya kompak berhenti dan membalikkan badan untuk melihat siapa yang sudah memanggil Dion.

"Yaelah sibangke," dengus Faza.

Dion menoleh kearah Faza, jadi bingung sendiri kenapa tuh cewek jadi ngumpat, padahal kan yang manggil dia Andin.

Eh wait.

Dion baru ingat kalau Andin pernah berantem dengan Faza memperebutkannya.

Ganteng banget nggak tuh sampe diperebutkan.

"Kenapa??" tanya Dion setelah Andin di dekatnya.

"Gue lupa bilang kalau nanti pulang sekolah kita berdua dipanggil bu Sandra."

Andin tersenyum manis sambil menjelaskan, matanya terus menatap kearah Dion yang terlihat mendengarkan apa yang dia jelaskan.

Andin melirik sinis ke Faza, membuat Faza memutar bola matanya malas.

"Ngomongnya biasa aja nggak pegal tu mulut senyum terus, cantik juga kagak," sindir Faza.

Tapi Andin tak peduli masih memasang muka polos dan melanjutkan pembicaraannya dengan Dion.

"HUATSYIM."

"ALLAHUAKBAR."

Faza sengaja bersin lebih keras niatnya biar cewek itu risih jadi nggak sok cantik.

Lah kenapa jadi Dion yang kaget.

"Cewek apaan sih bersin kaya pake toak," sindir Andin.

Faza sengaja menulikan telinganya, bodo amat.

"Jadi cewek harus kalem dan punya sopan santun, lo pikir bersin sekuat itu didepan orang sopan?" sinis Andin.

"Gatau juga," balas Faza.

"Yon lo yakin mau terus pacaran sama dia?"

Dion mengerjap, padahal dari tadi dia diam kenapa jadi kena juga sih. Kalau mau baku hantam berdua aja.

All About KissWhere stories live. Discover now