32

3.4K 241 65
                                    

Vote dan komennya jangan lupa.
Ksip
👌

"Ini kok brengsek semua sih pemerannya?? Emang dia selingkuh juga?" tanya Dion pada seseorang yang berada disampingnya.

"Iya beneran, jahat banget kan," kata cewek disebelahnya menanggapi sambil memakan cemilan.

"Ck nggak asik, ganti film lain aja mukanya hampir sama pusing gue nonton." keluh Dion.

Sepanjang menonton cowok itu terus saja protes, sedangkan cewek disebelahnya tak peduli tetap lanjut menonton.

"Diem nggak, nih makan."

Cewek itu, Salsa memasukkan paksa makanan kemulut Dion membuat cowok itu termundur tak terima.

"Yon besok jemput gue ya, enak ternyata pake motor. Udah lama tau Yon gue nggak naik motor, nggak dibolehin sama papa," kata Salsa sambil menyenderkan kepalanya ke bahu Dion. Cowok itu mengangguk saja.

Dion kalau sama Salsa apa aja iya, diajakin maling ayam tetangga sama Salsa mungkin dia bakalan iya juga.

Keduanya saat ini sedang asik menonton drama Korea di rumah Salsa. Pulang sekolah tadi Dion nemenin Salsa ke Gramedia habis itu pulang, malamnya datang lagi karna udah janji.

"Yon hp lo bunyi," kata Salsa menunjuk hp Dion yang berbunyi diatas meja.

"Gue angkat telpon dulu," kata Dion kemudian beranjak sedikit menjauh dari Salsa.

"Hmm kenapa??" tanya Dion saat telpon sudah tersambung.

"Lo dimana??"

"Di Apartemen, kenapa??" kata Dion terpaksa berbohong, masalahnya dia belum sempat mengenalkan Salsa dengan Faza.

"Katanya mau pergi, nggak jadi. Sibuk banget lo."

Dion mengusap tengkuknya, "maaf gue nggak bisa malam ini."

"Kenapa, ada janji sama cewek lain."

"Fa ngomong apa sih."

"Enak ya pulang sekolah dipeluk cewek, jalan ke Gramed  malamnya janjian. Pengen ngehujat."

Dion terdiam mendengar nada sinis Faza disebrang sana. Apa Faza melihat dia dan Salsa di parkiran.

"Gue minta maaf" kata Dion menyesal.

"Oh ceritanya ngerasa bersalah. Basi tau nggak."

"Fa jangan gini dia sahabat gue besok gue kenalin."

"Nggak ah, males."

"Yaudah kalau lo nggak mau. Gue.."

Dion baru akan melanjutkan pembicaraan langsung terhenti karna Faza mematikan sambungannya.

Dion memasukkan hpnya kedalam kantong celana kemudian balik mendekati Salsa yang masih asik nonton bahkan cewek itu terlihat kesal sendiri.

Dion tadinya memikirkan Faza langsung tersenyum begitu saja.

Gemes.

"Siapa Yon?" tanya Salsa saat Dion sudah duduk disebelahnya.

"Eh, ini temen," jawab Dion kaku.

Salsa hanya mengangguk saja tak peduli banyak kemudian lanjut menonton.

"Sal," panggil Dion membuat Salsa menoleh.

"Makasih udah balik."

Dion tersenyum benar-benar senang Salsa kembali.

Dulu dia memang tak terlalu banyak berharap Salsa akan balik, tapi saat cewek ini beneran didekatnya Dion senang.

Entah karna Salsa sahabatnya atau karna Salsa memang masih ada di hatinya.

"Eh??"

Dion melotot kaget karena Salsa tiba-tiba mencium pipinya.

Salsa tertawa melihat ekspresi Dion yang menurutnya sangat berlebihan, padahal kan cuma kecupan singkat dipipi cowok itu.

"Itu juga ucapan makasih gue karena masih mau temenan. Lebai banget, nggak pernah ciuman?"  Salsa terlihat santai sambil tertawa.

Dion terdiam.

"Mau gue ajarin??" tanya Salsa membuat Dion kali ini reflek termundur kaget.

"Becanda," kata Salsa kali ini tawanya makin kencang membuat Dion meringis.

Dion nggak marah.

Tapii... jauh dilubuk hatinya yang paling dalam dia merasa bersalah.

⭐⭐⭐

 
 
Faza memakan martabak dengan potongan yang besar membuat Pras yang melihat kelakuan putrinya itu jadi menggeleng.

Sejak tadi anaknya itu sibuk marah-marah sendiri makanya Pras beliin martabak biar kalem, eh bukannya kalem malah makin bar bar.
Potongan gede martabak cuma dua kali gigit. Habis. Ngeri nggak tuh.

Faza memakan potongan martabak itu seakan melampiaskan semua kekesalannya.

Anggap aja martabak isi keju sama coklat ini Dion sama cewek itu. Biar habis Faza gigit.

Ngerti nggak sih Faza tuh udah ditahap sayang sama Dion, tapi kenapa cowok itu malah jalan sama cewek lain.

Faza aja udah lupa kalau dulu dia suka Reyhan, karna dia nggak mau Dion sakit hati. Karna Dion pacarnya.

Tapi Dion malah janjian dan jalan dengan cewek lain. tadi aja pas ditelpon Faza yakin Dion berbohong, nada suaranya beda.

Bahkan Faza juga sudah menduga Dion tidak akan datang karena mendengar percakapan di parkiran tadi siang, tapi kenapa tetap sekesal ini.

Sahabat, dih.

"Makan tuh sahabat!" kesal Faza kembali menggigit besar potongan martabak ditangannya.

"Fa makan ya makan, marahnya nanti aja," kata Pras tak tahan juga menegur.

Freya disampingnya hanya bisa berdoa semoga anak gadisnya tidak keselek.

"Ma, Yah pernah kesal nggak??" tanya Faza membuat Freya dan Pras mengernyit.

"Pernah sih, emang kenapa??" tanya Freya.

"Ck aku boleh teriak kencang nggak sekarang?" tanya Faza makin jadi.

"Udah malam, apa kata tetangga."

"Besok aku izin ke hutan."

Freya dan Pras melotot.

"Ngapain ih, kamu kenapa??" tanya Freya bingung kemudian menatap suaminya yang sama saja bingungnya.

"Faza kenapa sih, ada masalah sini cerita sama ayah?" kata Pras lembut.

Orang tua mana yang nggak kaget anak malam-malam mau teriak, terus izin kehutan.

"Nggak ada masalah sih, tapi Faza kesal. Yaudah deh Faza kekamar mau ninju guling." kata Faza langsung berlalu meninggalkan kedua orang tuanya yang menatapnya tak mengerti.

"Anak kamu kenapa sih mas?" tanya Freya pelan.

"Kamu pikir aku tau??" balas Prasetya sambil memijat pelipisnya.

Tbc.

Kesel nggak sama Dion??

All About KissWhere stories live. Discover now