23

4.2K 317 8
                                    

Gaes aku upload cepat karna yang vote juga udah lumayan banyak. Ya walaupun masih jauh banget bedanya sama yg baca.

Apa lagi yang komen. Cuma sebiji dua biji doang.
😭😭

Ayo dong vote dan komen biar aku makin cepat update.

💜💜💜

Brakkk!!

Pintu uks terbuka dengan sangat tidak santai, membuat cewek yang sedang berbaring santai langsung membuka mata melotot tak terima, rebahannya terganngu.

Lagian buka pintu nggak nyelow banget. Ini kalau ada ada yang punya penyakit jantung mungkin langsung mati.

Nggak deh terlalu berlebihan.

"Apa yang sakit!!" Cowok yang baru masuk itu menatap kesekeliling UKS, kemudian balik menatap cewek yang melototinya tajam.

Faza mendelik, "itu nanya atau ngajak ribut. Santai kaleee."

Dion mendesah pelan. Dia sudah rela izin keluar kelas karna chat Adrian mengatakan Faza jatuh saat bermain basket.

Sebenarnya Dion khawatir Faza kenapa-kenapa.  Tapi masalah yang lebih besar tuh kata Adrian yang gendongin Faza ke UKS adalah Reyhan gimana Dion nggak ketar ketir.

Faza itu nggak disodorin Reyhan aja nyodorin diri. Apalagi kalau Reyhan yang nyodorin diri, udah deh gatau lagi.

Bahaya pokoknya.

"Kenapa bisa jatuh??" tanya Dion lebih kalem. Menarik kursi duduk di samping ranjang.

"Udah takdir dari ilahi."

"Subhanallah." Sungut Dion.

"Ngapain sih lo kesini, ganggu gue lagi mikir aja," Sungut Faza.

"Kek punya otak aja."

"Bangke."

"Mikir apa lo?" tanya Dion tiba-tiba merasa kepo.

"Gajadi. Gue lupa otak gue ketinggalan dilapangan jadi nggak bisa mikir."

"SERIUS NYET!"

"SANTAI dong BAB I" balas Faza sewot.

"Ha??"

"Babi. Hahahahahahha"

Faza tertawa sampai memegang perutnya, sedangkan Dion mengucapkan sumpah serapahnya dalam hati.

"Maaf becanda. Tadi gue kepleset."

Dion diam.

"Temen gue malah ketawa. Kan anjir"

Dion tak peduli.

"Kaki gue kseleo, sakit banget Yon."

Dion bodoamatin.

"Tapi udah sembuh, di elus Reyhan."

Dion mengumpat.

"Kenapa masih disini, sana masuk kelas. Nanti ketinggalan pelajaran. Gue nggak papa"
Kata Faza setelah cukup puas mendengar umpatan manis Dion.

"Gue udah pintar." Sahut Dion sombong.

"Cih, bentar lagi ujian kenaikan kelas." kata Faza.

"masalahnya dimana?" tanya Dion bingung.

"Ya nggak ada sih." kata Faza santai.

"Beneran nggak ada yang sakit?" tanya Dion memastikan. Tangannya mengelus rambut Faza yang sedang berbaring nyaman.

All About KissWhere stories live. Discover now