Aku :
Realita yang menyakitkan
Readers bilaik :💜
"Lah kenapa Jalannya makin lambat, cepat woy!!"
"Yaaa awass nabrak, nepi woy nepi!!"
"He besar banget jijik gue!"
Dion melempar bantal kearah dua sahabatnya yang sedang bermain game dikamarnya.
"Apasih Yon," kesal Adrian. Walaupun dia hanya melihat Heru bermain tapi dari tadi dia juga ikutan teriak.
"Bantuin gue anjir," emosi Dion.
"Urus teman lo tuh, cacing gue dah gede." sahut Heru tak peduli. Dia sudah cukup lelah dengan Dion kali ini biarlah giliran Adrian.
Adrian mencibir karna dia sudah tau sejak tadi Dion galau, "kalau kangen tuh didatengi bukan mendem aja lo dikamar."
"Lagian lemah banget, Reyhan doang senggol dikit juga oleng dia." tambah Adrian.
Dion mendengus.
"Emang dari tadi mulut aja yang lemes, datengin anaknya aja kagak berani," kata Heru ikutan, tak tahan juga nggak ikutan nyinyir.
"Ya kalau gue sih liat Leta sama cowok lain, langsung gue datangin. Nggak main gue ngumpat dibelakang," kata Heru lagi walau tangannya masih sibuk bermain game.
YOU ARE READING
All About Kiss
Teen Fiction"First kiss gue!!!" gumam Faza. Dion terkekeh melihat ekspresi Faza, mukanya merah entah karena malu ataupun marah, "yakin banget kalau itu first kiss lo," Sinis Dion membuat Faza mendelik. Faza melipat kedua tangannya didada, menantang, "Oh jadi l...