02

10.3K 447 13
                                    

"Ngapain lo bawa gue kesini??" tanya Faza untuk yang kesekian kalinya karna cowok ganteng itu tak mau menjawab pertanyaannya.

"Lo mau makan apa, gue mau pesan go-food??" Dion balik bertanya tak menghiraukan pertanyaan yang dilontarkan Faza.

Saat ini mereka duduk di sofa. Apartemen Dion bisa dikatakan mewah, punya satu kamar dapur dan ruang tamu, semua perabotan lengap dan kalau Faza liat barangnya mahal-mahal, dan satu lagi untuk ukuran seorang anak laki-laki apartemen ini cukup rapi.

"Lo nggak lapar??" tanya Dion karna Faza dari tadi tak menyahut pertanyaannya malah sibuk menatap sekeliling.

"Lapar," jawab Faza jujur, lagian ini memang sudah waktunya dia makan.

"Atau lo mau masak??"

Faza menoleh kesal, "ck, gue capek lo suruh masak?"

"Makanya mau pesan apa, lagian gue nggak punya bahan kalaupun lo mau masak," kata Dion. Tangannya masih menscroll hp mencari makanan yang enak.

"Ngapain lo nawarin gue bego," sungut Faza.

"Basa basi."

"Jadi??"

"Terserah lo pesan apa, gue pemakan semua makanan," jawab Faza santai. Kemudian meraih remote TV dan menyalakannya.

"Yakin," Dion tak percaya biasanya cewek akan sangat ribet, apalagi soal makanan.

"Hm," jawabannya santai sambil menganti chanel mencari tontonan yang asik.

💋💋💋

"DIOOON!!!"

Dion yang baru selesai meletakkan piring bekas makan terkejut mendengar teriakan melengking dari balkon. Kemudian bergegas lari.

Dion terhenti didepan pintu balkon melihat cewek yang berteriak kuat itu baik-baik saja, "kenapa?" tanya Dion.

Faza berbalik kemudian menarik tangan Dion membawanya kepagar pembatas balkon, "itu itu liat cowok ganteng banget," kata Faza histeris bahkan menujuk dengan antusias kebawah dimana ada seorang cowok berhodie hitam berdiri, sambil memainkan ponsel.

Dion mengernyit, kemudian melihat kearah yang ditunjuk Faza, "kita dilantai 5 gimana bisa lo nilai dia ganteng??" tanya Dion tak paham, masalahnya dion sendiri saja kurang jelas melihat rupa cowok itu, tinggi sih memang, tapi siapa tau giginya tonggos.

Faza menoleh kearah Dion sebentar kemudian melihat kebawah lagi, "dari tinggi badan sama tatanan rambutnya aja gue tau dia ganteng," tata Faza santai tak perduli kalau Dion sudah ternganga tak percaya dengan jawabannya.

"Tu cowok tinggal di Apartemen ini juga??" Faza mulai kepo.

"Lo pikir gue tau??" balas Dion balik bertanya. Yang benar saja kalaupun iya bukan urusan Dion juga.

Lagian nggak mungkin Dion bisa tau siapa saja orang yang tinggal di Apartemen 8 lantai itu.

"Dion didepan Apartemen lo ada minimarket kan, ayo turun gue mau beli jajan," Ajak Faza bersemangat.

Dia tak sabar ingin melihat cowok tadi, entah kenapa Faza penasaran dengan cowok berhodie itu. Bukan karna hanya ganteng nya tapi tadi Faza liat cowok itu memberi makanan kepada seorang.

Lelaki itu mengingatkan Faza dengan seseorang, seseorang yang sudah dia cari hampir 3 tahun ini.

"Lo mau cari cowok tadi??" tanya Dion.

"Ha apa hahaha nggak gue mau beli jajan, ayok cepat nanti tutup," ajak Faza bahkan menarik tangan Dion agar cepat.

"Nggak turun sendiri," kata Dion melepas tangan Faza.

"Oke, demi masa depan!!" kata Faza kemudian berlari cepat meninggalkan Dion yang mengernyit tak paham.

"Masa depan??" Gumam Dion. Kemudian melihat kebawah ternyata cowok yang mau dicari Faza sudah berjalan menjauh," makan tu masa depan," katanya kemudian terkekeh senang.

Radion Armadica ketua OSIS di SMA Miracel, sebenarnya sudah lama memperhatikan cewek yang ada disusunan kepengurusan OSIS angkatannya. Cewek yang selalu ribut saat rapat dan tak pernah mendengarkan saat dia berbicara.

Farzana Keysantari cewek cantik yang membuat Dion penasaran, kabar yang beredar cewek itu pintar hanya saja suka berbuat sesuka hatinya, tak perduli dengan tanggapan orang.

Sebenarnya Dion punya alasan kenapa saat itu dia mencium Faza di koridor didepan ruangan OSIS, tapi untuk sekarang Dion belum bisa memastikannya.

Tapi sebentar lagi Dion yakin dia akan menemukan alasan yang pasti.

💋💋💋

Faza menoleh kanan kiri, depan belakang tetapi cowok yang dicarinya tidak ada, sia-sia saja dia berlari kalau ujung-ujungnya nggak ketemu.

Bahkan Faza sudah masuk kedalam minimarket tapi tetap tidak ada, Faza keluar kemudian melihat lagi sekeliling dengan teliti, tapi tetap saja cowok itu sudah hilang.

Drrrt

Ponsel disakunya bergetar.

Ketos : mana masa depan lo hilang?? hahaha

Faza ternganga tak percaya dengan pesan yang baru masuk, dia sangat yakin diatas sana Dion sangat puas mentertawakankannya, awas saja ketua OSIS nya itu Faza akan balas dendam.

Faza menoleh keatas dan melihat Dion melambaikan tangan dengan sengaja.

Faza menghentakkan kakinya kesal, "Dion kampret."

Jangan lupa vote dan komen ya gaees

😍😘😘

Selasa 12 November 2019

All About KissWhere stories live. Discover now