19

5.1K 326 9
                                    

Voteeee

VOTE EEEEEEEEEE

Radion Armadica ketua OSIS SMA Miracle tak pernah menyangka kalau dia benar-benar akan sedekat sekarang dengan Faza. Cewek yang pernah membuatnya geram, masalahnya bukan karna cewek itu tak pernah serius saat rapat OSIS tapi karna cewek itu yang sudah mencuri ciuman pertamanya.

Padahal Dion saat itu masih SMP kelas 3 tapi cewek itu sudah berani-beraninya menodai kesucian bibir Dion.

Awalnya niat Dion hanya ingin membuat cewek itu kesal dengan menciumnya tiba-tiba dikoridor. Harusnya sampai disitu urusannya dengan Faza berakhir tapi karna suatu hal membuat Dion malah keterusan.

Dan sekarang Faza malah jadi pacarnya. Dan anehnya lagi Dion nyaman.

"Heh," tegur Dion.

Faza yang sedang asik memotong kuku langsung mengangkat kepalanya melihat Dion yang datang setelah tadi berganti pakaian.

"Hoh," sahut Faza asal.

"Lo pertama kali ketemu gue kapan?" tanya Dion sambil duduk disamping Faza.

"Pas pemilihan ketua OSIS."

"Bohong kan lo?" tuding Dion.

"Iya kali."

Dion mencibir, sedangkan Faza tetap santai dengan kegiatannya.

"Lo cium gue pertama kali kapan?" tanya Dion lagi, Dion hanya ingin memastikan apakah Faza benar-benar lupa kalau pernah menciumnya atau cuma pura-pura.

Faza meletakkan penjepit kuku ke atas meja dengan kasar kemudian menaikkan kedua kaki duduk bersila di sofa empuk apartemen Dion.

"Dikoridor!" kesal Faza.

"Bukan itu, maksud gue lo yang cium gue duluan," balas Dion sewot.

"Lah emang pernah gue yang duluan cium lo," kata Faza sambil menggaruk kepalanya.

"Pernah."

"Kapan??" tanya Faza.

"Ya makanya gue tanya."

"Gue aja nggak pernah merasa cium lo duluan ya lo malah nanya kapan, ini siapa yang bego sih," dumel Faza.

Diom mengepalkan tanyanya, "lo serius lupa siapa first kiss lo," tanya Dion lagi.

Faza mengehela nafas lelah, Dion kenapa sekarang makin random sih. Kalau di sekolah jadi kakak OSIS panutan lah kalau sama Faza napa jadi orang yang minta dihujat sih.

"Siapa bilang gue lupa, walaupun mantan gue banyak waktu SMP nggak mungkin gue lupa siapa yang pertama," jawab Faza.

Dion langsung menatap Faza sambil melotot, "serius!!!"

"Lo punya mantan??"

Faza langsung tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Dion yang menurutnya sangat berlebihan.

"Gue kira kita pacaran yang aneh karna nggak pernah saling jealous ternyata gue salah, aduh gue merasa bersalah udah buat lo sayang sama gue," kata Faza sambil berpura-pura memperbaiki tatanan rambutnya.

"Dih siapa yang sayang sama lo, jijiq."

"Makasih ya sayang kuh, tenang lo cowok pertama. Udah ya jangan takut gitu," kata Faza sambil terus tertawa sambil menepuk pundak Dion.

Dion mendorong kening Faza membuat cewek itu terdorong, tapi senyum kecil tetap terbit diwajahnya karna jawaban cewek itu.

"Lo nggak ingat sama anak cowok yang lo tolong di kolam renang?" tanya Dion membuat Faza menghentikan tawanyatawanya kemudia langsung menoleh.

"Kolam ren... JADI ITU LO?"

Dion termundur melihat Faza yang langsung berdiri didepannya, "iya gue, kenapa?" tanya Dion.

Faza melotot tak percaya.

"Gue kira cowok itu Reyhan makanya dulu gue kejar dia karna mirip, kenapa malah elo," kata Faza masih tak menyangka kalau Dion adalah cowok yang sudah menolongnya yang hampir mati.

"Genit banget ya lo dari dulu padahal masih SMP, kita belum kenal aja lo udah berani cium gue dibibir," cibir Dion.

Muka Faza memerah menahan malu, "waktu itu gue mau bilang makasih, tapi gue nggak bisa ngomong karna gue masih kaget. Karna bibir lo yang paling dekat yaudah."

"Gituuu, meluk leher gue juga kencang banget," Goda Dion.

"Yaiyalah kalau nggak kencang nanti lepas, gue tenggelam lagi."

"Kalau misalnya yang nolong bukan gue tapi bapak-bapak tua lo bakal cium dia juga?" tanya Dion.

Faza mendelik, "ya nggak tau, mungkin kalau bapak-bapak yang nolongin gue dia nggak bakal gendong gue didepan dan gue nggak bakal peluk lehernya, jadi kemungkinan besar gue nggak bakalan cium dia."

"Alasan."

"Yaudah sih."

Keduanya diam, sampai Faza suara Faza membuat Dion kembali terkejut tak menyangka.

"Makasih, karna lo gue nggak benar-benar mati. Walaupun niat awal gue emang pengen mati," kata Faza sendu.

Faza sangat ingat kalau hari itu dia memang berniat mati karna ayahnya ingin menikah lagi dengan sahabat bundanya.

"Lo serius," tanya Dion tak percaya.

Faza mengangguk, "hmm."

Dion mendekat kearah Faza kemudian memeluk cewek itu.

"Makasih Dion," kata Faza sambil meneteskan air matanya. Faza tak pernah menyangka kalau Dion akan sangat jauh terlibat dalam kehidupannya.

"Jangan pernah lakuin hal bodoh, mulai sekarang lo nggak akan sendiri lagi." kata Dion sambil mengusap rambut Faza.

Faza mendongak melihat Dion kemudian mendenguskan hidungnya.

"Soswit banget pacar gue," kata Faza sambil terkekeh.

"Kapan sih kita berdua serius yang benar-benar serius," kata Dion sambil mengacak rambut Faza.

Tbc.

Selasa, 10 maret 2020.

Gaes aku minta maaf kalau cerita ini nggak sesuai dengan ekspektasi kalian, kalian harus tau aku paling nggak bisa buat konflik 😭😭😭.

Helpppp😭😭😭

All About KissWhere stories live. Discover now