04

8.7K 465 10
                                    

Hari minggu adalah hari yang menyenangkan sekaligus menyebalkan bagi Faza. Menyenangkan karna dia akan mengurung diri dikamar seharian, jika tak ada kerjaan ataupun tidak punya acara bersama teman-temannya.

Dan menyebalkan karna perempuan itu akan selalu mengetok pintu menyuruhnya keluar, disuruh makan atau kadang mengajak Faza Jalan-jalan, ya mana Faza mau. Faza kalau lapar dia bisa keluar sendiri tidak perlu diingatkan.

Tok tok tok

Nahkan baru saja dibilang sudah mulai ngetok-ngetok, Faza tak menghiraukan masih setia rebahan dikasur empuknya dan sekarang sudah bersiap dengan laptop. Saatnya menonton Drama Korea.

Tok tok tok

Faza menghela nafas, dia tau betul watak perempuan satu itu tak akan berhenti sampai Faza membukakan pintu atau meresponnya.

"Aku bentar lagi makan, makan aja duluan??" teriak Faza dari dalam, tidak terlalu keras tapi Faza yakin kedengaran sampai keluar.

"Bukan itu, ada teman kamu diluar," kata Freya sedikit keras agar Faza dengar.

"Siapa, Leta??" tanya Faza sambil tetap berbaring sedikitpun tidak berniat membukakan pintu.

"Bukan, kalau leta udah mama suruh masuk, yang datang cowok," kata Freya keras tetap berdiri didepan pintu.

Faza bangkit, kemudian berjalan membuka pintu. Membuat Freya tersenyum lembut.

"Makasih," kata Faza sambil lalu. Faza tak pernah kasar bahkan terkadang nurut dengan apa yang dikatakan Freya, tapi tetap saja ada jarak diantara mereka berdua.

💋💋💋

Faza menuruni tangga dengan malas, siapa sih yang datang menggagu saja. Padahal Faza sudah tidak sabar menonton Extra-Ordinary You drama Korea terbaru yang sedang heboh-hebohnya sekarang.

Faza terhenti, melihat siapa cowok yang duduk disofa rumahnya saat ini, "ngapain lo kesini??" Tanya Faza tak ramah.

Dia masih kesal dengan Dion, mengingat kemarin cowok itu terus saja mentertawakannya karena tidak berhasil mencari cowok berhodie hitam itu.

Bahkan kemarin dijalan sampai kerumah Faza saja cowok itu terus saja membahasnya.

Kasian yang nggak ketemu dengan masa depan.

Masa depan lo aja kabur dari lo, hahaha nggak bakal punya masa depan lagi dong.

siapa sih nama cowok masa depan lo.

Nggak tau namanya tapi udah bilang masa depan.

Dan masih banyak lagi, Faza rasanya ingin menyumpal mulut cowok itu. Lagian mulutnya juga kenapa bisa bilang masa depan sih. Ah sial.

"Hari ini ada rapat lanjutan OSIS untuk pensi, jadi semua anggota harus datang," kata Dion santai.

Cowok itu terlihat sangat ganteng dengan celana levis hitam, sepatu putih, kaos putih dilapisi jaket bomber berwarna maroon.

"Kok gue nggak tau??" tanya Faza bingung.

"Makanya baca grup gue juga baru umumin tadi pagi," jawab Dion lagi-lagi santai.

Faza membuka ponselnya dan membuka grup OSIS benar saja memang ada rapat lanjutan, yang diumumkan oleh sang Ketua OSIS lima menit yang lalu.

Iya lima menit yang lalu.

Itu artinya cowok itu memberi info saat dia sudah ada dirumah Faza. Faza melotot tak percaya dia tidak terima, bahkan bukan cuma Faza yang tak menyetujui rapat dadakan ini, di grup pun banyak yang protes kenapa harus hari minggu.

Semua orang sudah punya jadwal sendiri, bahkan sang wakil pun tak setuju.

Whatsapp

09.15

Chery : DION KOK DADAKAN GUE NGGAK BISA WOY

Chery : kalau bendahara nggak ada nggak bisa jalan rapatnya Yonn

Nadin : Sekretaris nggak ada juga nggak bisa Yon

Heru : kok dadakan Yon, lo juga nggak ngasih gue info apapun.

Anita : Dioon gue udah mau pergi ke mall.

Leta : Dion lo kan tau gue mau ngedate sama Heru

Sisil : kak Dion, aku ada acara keluarga

Bagas : lah gue baru bangun tidur, kok satu jam lagi. Rumah gue jauh macet Yoon.

Heru : tunda aja Yon, kan senin bisa.

Dimas : ha rapat, kok rapat??

Salsa : yaah kak aku udah disalon

Adrian : yon gue mau ketempat nenek gue, ni dah dijalan

Faza : gue nggak bisa, mau nonton drakor

Chery : ih iya udah ada eps baru kan Fa

Salsa : kak saranin drakor terbaru dong:)

Racel : DIOON NGGAK BISA GUE MAU JALAN SAMA COWOK GUE WOY

Dion : oke rapat kita tunda hari Senin.

Faza seketika mengangkat kepala dari layar hp, melihat cowok itu yang malah dengan tenang memasukkan hp ke saku jaketnya.

Faza menggeleng tak percaya, sepertinya Dion sedang tidak waras.

"Lo waras??" tanya Faza masih tak percaya, bisa-bisanya cowok itu tetap santuy padahal dia baru saja membuat kehebohan yang tak masuk akal.

"Hmm," jawab Dion tenang dan tetap duduk nyaman di sofa empuk rumah Faza.

"Lo buat pengumuman bahkan lo sendiri udah ada dirumah gue woy!!" Faza meninggikan suaranya, coba kalau diluar rumah Faza yakin dia bakal berteriak.

"Gue cuma mempersingkat waktu, jadi jemput lo dulu baru buat pengumuman."

Faza ternganga, "waah luar biasa," katanya pura-pura takjub dengan jawaban Dion.

"Pulang lo, kan rapatnya nggak jadi," Usir Faza.

"Karna rapatnya nggak jadi terpaksa lo harus ikut gue, gue udah jauh-jauh jemput lo" kata Dion tak peduli, tak tau saja saat ini Faza sangat ingin melemparkan vas bunga yang ada dimeja ke kepalanya.

"Ogah banget, siapa suruh jemput gue" kesal Faza.

"Cepat siap-siap kurang dari 15 menit lo belum siap gue cium lo," ancam Dion, tapi tak membuat Faza bergeming. Malah cewek itu tertawa.

"Hahaha basi banget ancaman lo."

Dion tersenyum meremehkan, "gue fikir lo tau kalau gue nggak bakalan main-main dengan apa yang gue omongin."

Faza terdiam, jadi ingat saat cowok itu tiba-tiba menciumnya dikoridor.

Sial.

Faza menghentakkan kakinya kasar.

"Oke gue siap-siap!!"

Faza berbalik meninggalkan Dion yang tersenyum penuh kemenangan.

Tbc

Vote

Vote

Vote

Komeeen jangan lupa

Pinter banget dah si babang ketos modusnya, hehe

😍😍😘

Sabtu, 16 November 2019

All About KissWhere stories live. Discover now