Chapter 2 - Uncontrolled

12.7K 1.3K 6
                                    

Happy Reading ❤️
_____

Min Yoongi melangkahkan tungkai nya di sebuah lorong yang redup. Kaki nya terhenti kala ia menemukan ruangan bertuliskan 'VVIP'. Tanpa pikir panjang lagi ia masuk ke dalam ruangan tersebut.

Seorang wanita cantik bersurai panjang membalikkan badannya dan tersenyum ke arah pria nya. Tak segan pria itu membalas senyumannya.

"Sudah lama menunggu?" Tanya Min Yoongi. Ia kini menyelipkan kedua tangannya di pinggang wanita tersebut. Sesekali pria itu sedikit mencium pucuk kepala kekasihnya itu.

"Jika kau yang membuatku menunggu, mau selama apapun tak masalah bagiku." Terang wanita itu sembari melingkarkan kedua tangannya di tekuk pria nya.

Yoongi tersenyum tipis, 'Ibu, aku sangat mencintai wanita ini. Aku tak bisa meninggalkannya. Maafkan aku ibu.' Batin nya pedih.

Sangat berat bagi nya memutuskan kekasih sekaligus cinta pertama nya. Ini tak semudah yang Yoongi bayangkan.

"Wine?" Tawar wanita itu, memegang sebotol wine.

"Tentu." Jawab Yoongi yang kemudian mendaratkan pinggulnya di kursi bar.


***


Semenjak hari dimana Yejin menerima tawaran nyonya Min, wanita paruh baya itu nyaris setiap hari mengunjungi panti asuhan hanya sekedar bermain dengan anak-anak ataupun melihat calon menantunya.

"Sedang apa dirimu nak?" Tanya nya pada Yejin. Sejak ia perhatikan dari tadi, Yejin tampak sibuk melakukan sesuatu.

"Ah, nyonya Min. Saya sedang membuatkan puding untuk anak-anak." Jawab Yejin sedikit canggung.

Nyonya Min menyinggungkan senyum, ia tahu kalau saat ini Yejin sedang gugup dan merasa tak nyaman di sampingnya,

"Aku tahu kau sedang gugup. Tapi sebentar lagi kita akan menjadi keluarga, jadi bersikaplah seperti biasanya. Oke?" Pinta wanita paruh baya itu, senyumnya tak pernah lepas dari bibirnya.

'Keluarga?' Batin Yejin, wanita itu tanpa sadar menarik ujung bibirnya tersenyum tipis.

Nyonya Min memang kerap mengunjungi panti asuhan, tempat tinggal Yejin, hal ini karena ia sangat menyukai anak-anak, dan itulah mengapa Yejin dan bibi nya mengenal nyonya Min. Tak hanya itu, ia juga kerap berdonasi. Entah itu berupa barang, makanan, maupun uang.

Nyonya Min wanita yang sangat baik, dan jauh di dalam hatinya, Yejin bersyukur bahwa orang yang akan menjadi ibu mertuanya adalah beliau.

Disamping itu, nyonya Min sangat mengenal Yejin karena ia telah melihat bagaimana Yejin tumbuh dari kecil hingga sekarang. Maka dari itu, ia ingin anaknya menikah dengan Yejin, dengan wanita yang tepat.

"Baik, nyonya Min, maaf jika membuat anda tidak nyaman." Jawab Yejin.

"Jangan panggil aku nyonya. Mulai sekarang kau harus memanggilku ibu. Araseo?" Pinta nya. Mendadak napas Yejin tercekat mendengarnya. Namun ia segera menenangkan diri kembali.

"Baiklah, Ibu." Ujarnya kemudian. Sementara nyonya Min tetap mempertahankan senyuman tulusnya.

"Yejin-ah, menginaplah di rumah ibu malam ini." Pinta nya lagi.

Complicated Marriage.-MygWhere stories live. Discover now