Chapter 10 - Nightmare

10.4K 1.2K 26
                                    

Biasakan vote sebelum baca👀
_____

Dari sekian banyak pusat perbelanjaan, mengapa ia harus bertemu dengan pria itu di sini?

Ya, saat berkeliling, Yejin tak sengaja melihat Yoongi tengah mencari-cari sesuatu.

"Huh? Yoongi-shi?!" Gumam nya gembira ketika ia melihat pria itu.

Saat Yejin hendak menghampirinya, seketika langkah wanita itu terhenti saat ia melihat pemandangan yang sangat tidak mengenakkan hatinya.

Wanita itu bisa dengan jelas melihat Wendy muncul dan merangkul lengan suaminya. Mereka berjalan bersama, perpegangan tangan sembari melihat-lihat beberapa bahan, kemudian mereka saling menatap satu sama lain lalu tertawa bersama. Entah apa yang mereka bincangkan hingga membuat keduanya tertawa lepas. Yang jelas mereka terlihat manis saat bersama.

Hati Yejin tertohok melihat pemandangan itu. Wanita itu sakit, dada wanita itu mendadak sesak. Seperti di hantam sebuah ton yang menindihi dada nya.

Yoongi yang saat itu merasa diperhatikan, ia pun menoleh ke arah dimana Yejin berada. Yejin tersadar akan pergerakan Yoongi. Dengan gesit wanita itu berbalik badan supaya Yoongi tak dapat menemukannya.

Yejin berpikir bahwa suaminya itu tidak boleh tahu kalau dirinya saat ini berada di tempat yang sama. Entahlah, lebih tepatnya ia hanya tak ingin mengganggu waktu bahagia mereka berdua?

Lantas Yejin bergegas melangkahkan kakinya pergi menjauh dari hadapan mereka.

Sementara Yoongi menautkan alisnya saat ia melihat sesuatu yang familiar. Yoongi mencoba menimbang itu siapa, namun Wendy tiba-tiba menarik tangannya untuk pergi ke tempat lain.

Saat sudah melangkah jauh, Yejin menghentikan langkahnya. Napasnya memburu lantaran ia tadi sedikit berlari.

Wanita itu diam sesaat. Memikirkan apa yang baru saja dilihatnya.

Apakah ini rasanya diduakan? Bahkan Yejin tak berhak masuk dalam kategori itu. Karena dari awal Yoongi memang tak menyukai dirinya. 'Diduakan' jika Yoongi memang merasakan hal yang sama seperti apa yang wanita itu rasakan.

Jadi lebih tepatnya, apakah ini rasanya cinta bertepuk sebelah tangan?

Sungguh Yejin tak bermaksud mengacaukan kebahagiaan mereka atas kehadirannya. Namun ia tak punya pilihan lain selain menerima pernikahan ini. Ia juga harus ingat apa yang membuatnya menerima pernikahan ini. Tak seharusnya ia jatuh hati pada Yoongi. Ya, Yejin harus lebih tegas akan perasaannya.

"Jika kau tak ingin terluka, buanglah rasa itu jauh-jauh. Karna kau tak akan pernah mendapatkan rasa itu darinya." Tegasnya sendiri sembari melangkahkan kakinya ke kasir.

"Total 20$ eonni." Ujar wanita yang menangani kasir tersebut.

Yejin tak menjawab ataupun melakukan pergerakan. Ia masih terdiam. Ia kalut akan pikirannya saat ini.

Tunggu, memang apa salahnya jika ia jatuh hati pada 'suami' nya sendiri? Tentu tidak ada yang salah!

Apa? Suami? Konyol sekali. Bahkan Yoongi tak menganggapnya ada. Hey! Berhentilah bermimpi Han Yejin! Kau harus sadar akan posisimu. Lagi-lagi Yejin menegaskan. Tak peduli situasi, ia masih berperang pada dirinya sendiri.

Merasa tak ditanggapi, si penjaga kasir pun berdhm "Ehm. Total 10$ eonni" Ucapnya lagi lebih keras.

Yejin tetap saja terdiam seperti tadi. Pandangannya terlihat kosong, namun tidak dengan pikirannya.

Ya! Wanita itu harus tegas jika ia tidak ingin jatuh lebih dalam. Namun sekeras apapun ia coba menegaskan, hatinya tetap berkata lain. Kenapa hati nya keras kepala sekali?

Complicated Marriage.-MygDonde viven las historias. Descúbrelo ahora