Chapter 34 - Kidnap

5.4K 837 55
                                    

Biasakan vote sebelum baca :))
_____

"Brengsek! Kenapa begitu saja tidak becus huh?! Kau bosan bekerja denganku? Kau ingin dipecat?!" Seokjin murka. Ia mengamuk dan meneriaki anak buah Jimin lantaran mereka kehilangan jejak Yejin.

"Maafkan kami tuan. Tapi orang itu sangat cerdik. Dan dia berhasil mengecoh kami." Tunduk salah satunya takut.

"Kalau begitu kalian harus lebih cerdik darinya! Jangan jadikan itu sebagai alasan, bodoh!" Maki Seokjin. Pria itu sudah naik pitam. Wajahnya pun mulai memerah.

Yang sedari tadi Jimin hanya menyimak, kini ia mendekat pada Seokjin dan menepuk bahu pria itu, "Tenanglah hyung. Kita pasti bisa menemukannya. Bukankah kau sudah memasang pelacak di ponselnya?" Jimin memastikan.

Jimin sialan. Bagaimana ia bisa tenang jika adiknya dalam bahaya? Baru kemarin ia bertemu dengan adiknya, belum sempat ia memeluknya erat dan sekarang ia harus kehilangannya lagi?

"Dia tak membawa ponselnya bodoh! Jika dia membawanya. Daritadi pasti kita sudah menemukan keberadaannya!" Ujarnya kesal. Sepertinya percuma saja Jimin berusaha menenangkan Seokjin, tak ada gunanya.

"Kalau begitu kau hubungi saja suaminya. Siapa tau dia bisa membantu. Dia juga berhak mengetahui situasi sekarang." Saran Jimin. Mereka sudah tak bisa menemukan jalan lain.

Sedangkan pria bermarga Kim tersebut masih diam tampak berpikir. Pria itu enggan menjawab. Ia masih sibuk dengan emosinya.

"Hyung. Tak ada pilihan lain." Imbuh Jimin masih membujuk Seokjin.

"Aissshh! Ini benar-benar membuatku gila!" Seokjin mengusap kepala nya frustasi. Ia menatap anak buah Jimin dengan sorot tajam. Lihatlah, pria itu bisa saja membunuh mereka hanya dengan tatapannya saat ini.

Seokjin memanglah pria yang lembut, namun jika sudah meledak, ia akan menjadi pria yang menyeramkan dan sulit untuk di jinakkan.

Pria itu lantas tak punya pilihan lain, mau tak mau ia harus menghubungi Yoong.

***

"Seseorang mencarimu." Bisik Hoseok sembari menyerahkan ponsel miliknya. Ia berbisik lantaran mereka saat ini sedang rapat.

Yoongi mengkerutkan keningnya,
"Siapa?"

Hoseok hanya mengangkat kedua bahu nya. Tanda bahwa ia juga tak tahu.

Yoongi lantas meraih ponsel tersebut dengan malas,

"Halo?" Sapa Yoongi.

"Yoongi-shi?" Tanya seorang di sebrang sana.

"Ya." Jawabnya singkat.

"Eunso- ah, tidak. Maksudku, istrimu.. istrimu di culik."

BAM!

Kepala Yoongi tiba-tiba seakan dihantam keras. Reflek ia berdiri dengan mata yang melebar. Semua mata dewan direksi kini mulai terpusat pada Yoongi, mereka memandang pria itu keheranan.

Hoseok yang melihat aksi Yoongi, lantas ikut berdiri dan memasang ekspresi tanda tanya. Pria itu melihat raut Yoong tampak terkejut, panik dan ketakutan, semua bercampur menjadi satu. Siapa yang menelpon? Apa terjadi sesuatu? Pikir Hoseok.

"Min Yoongi-shi, kau bisa mendengarku kan? Aku bilang istrimu di culik?!" Tegas nya di sebrang sana lantaran Yoongi tak kunjung menjawab pernyataannya.

Suara panggilan yang terdengar dari ponsel cukuplah nyaring, sehingga Hoseok yang berada di samping Yoongi pun tak sengaja mendengar itu dan ikut terkejut.

Complicated Marriage.-MygWhere stories live. Discover now