Chapter 12 - Injured

10.4K 1.3K 29
                                    

Halo. Biasakan vote yaa sebelum baca biar ga lupa ^^ kalian rajin vote, aku juga akan rajin update nya💜
______

Seminggu sudah berlalu, namun hari demi hari hidupnya semakin berantakan dan kacau.

Waktu menunjukkan pukul 00.00 KST. Ia terus berjalan tak tentu arah sembari menggenggam sebuah botol wine. Ia lupa memarkirkan mobil nya dimana, itu karena ia mabuk berat.

Saat berjalan, tak sengaja ia menabrak segerombolan pria. Tanpa meminta maaf, ia terus berjalan. Dan hal itu membuat segerombolan pria tadi geram.

"Hey! Kau pikir kau mau kemana? Minta maaf sekarang juga!" Cegat salah satu dari mereka menahan lengannya.

Ia menepis tangan itu. Tetap tak mempedulikan mereka dan memilih terus berjalan. Namun sepertinya mereka tak main-main, mereka bahkan tak segan untuk mengejarnya kemudian menghajar nya hingga babak belur. Setelah puas, mereka pergi begitu saja meninggalkannya terbaring lemah tak berdaya dengan berlumuran darah di wajahnya.

Ia meringis memandang langit bercahaya yang bertabur bintang. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Ah, ia tak peduli lagi jika ia mati. Yang jelas sekarang ia hanya ingin tidur. Menghilangkan rasa sakit yang terus menjalar dan menyiksa batinnya. Lebih baik ia tak sadarkan diri daripada harus merasakan sakit di dadanya.

Ia sudah sangat lelah. Perlahan namun pasti pandangannya mulai kabur, dan saat itu juga seseorang memanggil dirinya dari kejauhan.

"Yoongi-ah!" Teriaknya.

Ia bisa mendengar suara langkah kaki cepat menghampirinya. Terlihat samar, namun ia bisa mengenali siapa seseorang yang tengah berlari ke arahnya saat ini.

"Hoseok-ah.." lirih nya, kemudian semuanya tampak gelap.

Yoongi tak sadarkan diri.

***

Yejin kini sudah mulai terbiasa hidup sendiri. Iya, berkat Yoongi ia mampu menjalani hari tanpa bibi maupun anak-anak.

Wanita itu menghela napas panjang memandang langit-langit kamar, namun tak bisa dipungkiri jika ia merindukan hari dimana ia bisa menghabiskan waktunya di panti asuhan. Ah, Yejin merindukan tempat itu. Besok ia akan mengujungi tempat itu. Sudah seminggu ini ia tak mengunjungi bibi dan anak-anak.

Lagipula Yoongi juga selalu pulang pagi dan jarang di rumah. Bahkan dalam seminggu ini ia tak melihat wajahnya sama sekali. Setiap pagi pun ia menyiapkan sarapan namun tak pernah disentuh olehnya. Berangkat pagi, pulang pagi.

Apa lelaki itu tak terlalu keras bekerja? Pikir Yejin.

Di lubuk hatinya ia ingin melihat wajah suaminya, ia merindukan Yoongi. Meskipun ia tak bisa mendapatkan hati Yoongi, setidaknya ia terus bisa melihat wajahnya pun sudah cukup baginya. Hah, kenapa seminggu ini wajahnya sangat susah di temui? Pikir Yejin.

Yejin menggelengkan kepalanya keras, dan  menepuk-nepuk pipinya sendiri.

"Ah, tidak tidak! Sadarlah Yejin-ah! Kau tak boleh jatuh hati padanya!" Tegasnya pada dirinya sendiri.

Saat wanita itu mencoba menutup matanya, ia mendengar bel berbunyi.

Siapa? Apakah Yoongi? Jika iya untuk apa pria itu menekan bel? Bukankah ia tau password rumah ini?

Bel terus saja berbunyi.

"Aish, benar-benar." Kesalnya. Dengan berat hati ia bangkit dari kasurnya dan menuju pintu.

Sesaat Yejin melirik jam. Waktu menunjukkan pukul 3 AM KST. Siapa yang bertamu di pagi begini? Yejin benar tak habis pikir.

Saat membuka pintu, Yejin menemukan dua orang pria berdiri di hadapannya.

Complicated Marriage.-MygWhere stories live. Discover now