Chapter 24 - Impossible

9.2K 1.2K 82
                                    

Biasakan vote sebelum baca :))

Disarankan sembari mendengarkan lagu
Grown ups - Sondia🎶
Lagunya di atas👆🏼
______

Rasanya baru kemarin Yejin merasakan kehangatan seorang Min Yoongi, lalu semuanya berubah dalam sekejab. Pria itu berubah kembali seperti sebelumnya.

Entah sisi mana yang sebenarnya menunjukkan kepribadian seorang Min Yoongi. Yejin masih belum bisa memahaminya. Perubahan sikap Yoongi tentu masih membuatnya kaget dan bingung. Sakit? Tidak, hanya saja, dada nya terus berdenyut perih. Ini lebih dari menyakitkan.

Wanita itu terbang terlalu tinggi untuk menggapai secercah harapan yang diberi Yoongi, membuatnya melupakan resiko yang mungkin akan menimpanya, tak menghiraukan sayap yang mungkin sewaktu-waktu akan patah hingga membuatnya jatuh sampai ke dasar jurang yang dalam, seperti sekarang.

Tak peduli dengan hujan yang mengguyurnya begitu deras, Yejin terus berjalan dengan terisak. Berkali-kali ia harus menghapus air matanya yang terbuang sia-sia bersama buliran air hujan. Saat ini, wanita itu persis seperti gelandangan yang menyedihkan.

'Ayo bercerai'

'Wendy mengandung anakku'

Kalimat itu terus berputar di kepala Yejin membuat jantungnya semakin perih serasa diperas kuat.

Lagi-lagi airmata nya keluar tanpa perintah. Jantungnya yang di peras, namun mata nya yang keluar air.

Matanya yang bulat yang lucu berubah menjadi bengkak dan sipit akibat terlalu banyak menangis. Namun tak bisa di pungkiri, selama apapun ia menanhis, sesakit apapun hatinya, sedalam apapun luka nya, saat ini ia tetap ingin memeluk Yoongi. Menumpahkan seluruh rasa dan keluh kesa yang ia pendam.

Pikirannya kacau, berkali-kali Yejin nyaris di serempet mobil karena melamun di jalan, memikirkan kalimat Yoongi yang mengejutkan.

Entah ia akan kemana, untuk saat ini, Yejin tak ingin kembali ke panti asuhan. Maka dari itu sejak tadi ia hanya berjalan luntang lantung tak tentu arah sembari menyeret koper.

Ia tak tahu apa yang harus ia katakan nanti pada bibi nya. Jantung bibi nya sangat lemah, tak mungkin ia langsung memberitahu yang sebenarnya secara gamblang, ia tak mau mengambil resiko yang mungkin akan merenggut nyawa keluarga satu-satunya.

Yoongi kejam. Setidaknya, biarkan wanita itu menginap semalam saja dan biarkan ia pergi di pagi hari.

"Akh! Ssh!" Lagi-lagi Yejin merintih kesakitan sembari memegang pinggangnya yang nyilu. Ternyata bukan hanya punggung nya yang perih karena terluka, melainkan pinggang nya juga terasa sakit. Yoongi mendorong Yejin terlalu keras tadi.

Kenapa wanita itu sangat menyedihkan?

Yejin menghentikan langkahnya sejenak  tanpa mencari tempat berteduh. Menurutnya itu tak ada gunanya. Bagaimana bisa ia berteduh jika tak ada bangunan sama sekali yang mengelilinginya? Tentu ada, tapi itu terletak di sebrang sungai. Apakah ia harus menyebrang sungai? Itu tak masuk akal untuk dilakukan, Yejin tak mau membuat tubuhnya semakin remuk.

Ya, mau keadannya seperti apa, bukanlah Yejin namanya jika tak memiliki kesabaran tingkat tinggi. Entah mengapa meskipun Yoongi terus menyakitinya, ia tak bisa membenci ataupun marah pada pria itu.

Yejin kini duduk termangu sembari merasakan air hujan yang terus mengguyur tubuhnya tanpa ingin berhenti. Semoga Dewa langit mengerti bahwa dirinya saat ini sangat kedinginan dan mau berbaik hati padanya. Kali ini saja. Wanita itu sudah tak kuat, ia benar-benar kedinginan. Rasanya ia ingin pingsan. Badannya sudah tak bisa menahan dingin dan energi nya sudah banyak terkuras.

Complicated Marriage.-MygМесто, где живут истории. Откройте их для себя