If you like this story. Please klik vote.
Uda sampe klimaks. Gatau kalian dapet feel nya apa engga. But, hope you enjoy it guys💖
_____
Sinar matahari yang menyeruak menembus kaca jendela memaksa Yoongi untuk membuka matanya.
Pria itu menyipitkan irisnya akibat silauan cahaya matahari. Perlahan ia mengedarkan pandangannya menatap ke sekeliling ruangan, dan menyadari bahwa dirinya saat ini tengah berada di kamarnya. Pria itu terheran, kenapa ia bisa berakhir di ranjangnya? Bukankah terakhir kali ia tergeletak di lantai dengan kepingan kaca?
Berlanjut Yoongi mengawasi tangannya yang sempat terluka karena robek. Sudah di perban? Siapa yang melakukannya?
Yoongi mencoba beranjak dari tempat tidurnya,
'Bugh!'
Namun tubuhnya berakhir mendarat di lantai. Segitu lemah kah pria itu saat ini?
"Akh.." Rintihnya kesakitan. Bagaimana tidak? Tangannya yang terluka mendarat dengan begitu kerasnya saat Yoongi tanpa sengaja menggunakannya sebagai tumpuan. Alhasil darahnya kembali mengucur deras menembus balutan perban tebal berwarna putih itu.
Saat mencoba berdiri, seseorang tiba-tiba menghampirinya dan membantu pria itu.
"Jika tak mampu, kenapa kau masih memaksa untuk berdiri? Kau benar-benar!" Omel nya pada Yoongi.
"Hoseok-ah, sejak kapan kau ada di sini?" Tanya Yoongi sembari memegang kepalanya yang mendadak pening.
"Sejak dua hari yang lalu. Aku tak sengaja menemuimu tergeletak di lantai dengan berlumuran darah. Kau.. kau.. mengenaskan sekali saat itu." Hoseok meringis sendiri mengingat itu.
"Jadi maksudmu.. aku pingsan selama dua hari?" Tanya nya terkejut.
Hoseok menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. "Kata dokter kau kelelahan dan kurang tidur." Jelasnya.
"Lalu persidangannya?" Tanya Yoongi mulai panik.
"Ya.. di batalkan. Karena jika sidang tidak di hadiri oleh pihak penggugat tanpa keterangan yang jelas, otomatis sidang tak dapat dilaksanakan." Jelasnya.
"Jadi maksudmu aku tak jadi bercerai?" Tanya nya lagi memastikan.
Lagi-lagi Hoseok hanya mengangguk.
Keduanya diam sejenak, sibuk dengan pikiran masing-masing. Entah apa yang sebenarnya mereka pikirkan.
"Sebaiknya kau batalkan perceraianmu." Hoseok pun membuka suara.
"Kau pikir ibuku akan membiarkannya? Beliau akan terus mendesakku untuk menggugatnya lagi."
Hoseok lantas menepuk bahu Yoongi,
"Chingu-ya.. kau tak perlu khawatir lagi tentang hal itu lagi.. karena aku sudah menemukan sesuatu yang kau cari."
Yoongi lantas mengkerutkan keningnya tak mengerti,
"Sesuatu?"
"Wendy, wanita itu tak hamil." Ujar Hoseok.
Yoongi reflek melebarkan matanya,
"Apa? Benarkah? Bagaimana kau tahu? Kau sudah menemukan buktinya?"
"Tentu saja. Aku sudah menyelidiki ternyata Wendy tak pernah check up kehamilan. Beruntung aku mempunyai teman yang cukup berkuasa di bidang dokter. Jadi mudah bagiku untuk menemukannya."
YOU ARE READING
Complicated Marriage.-Myg
Fanfiction[COMPLETED]✓ "Dengar baik-baik. Aku tak pernah mengharapkan pernikahan ini. Aku menikahimu hanya karena keterpaksaan. Jangan berharap lebih akan pernikahan ini, sebab menyukaimu adalah hal yang mustahil. Cinta? Apalagi. Itu tak akan pernah terjadi s...
