Chapter 13 - Nightmare (2)

10.7K 1.2K 16
                                    

Hai. Aku kembali🌚
Seperti biasa, biasakan vote sebelum baca :))
_____

Pria itu semakin mendekatkan wajahnya,

"Bernapaslah, kau akan mati perlahan jika terus menahan napas." Ujar Yoongi dengan suara beratnya. Mendadak Yejin merinding dibuatnya. Yoongi tahu bahwa Yejin saat ini tengah menahan napas karena gugup.

'Ngik!'

Sesaat wanita itu cegukan dengan mengedipkan matanya berkali-kali.

Yoongi menyeringai sekilas. Kemudian wajahnya sedikit menjauh untuk kembali ke posisi awal.

"I-ini akan sedikit perih." Ujar Yejin terbata. Wanita itu gugup bukan main. Yang benar saja, apa Yoongi saat ini sedang menggoda dirinya?

Yejin juga tak mengerti. Bagaimana bisa hanya dengan memandang wajah Yoongi seakan membuat jantung wanita itu meledak?

Ia perlahan membersihkan luka Yoongi dengan alkohol membuat pria itu meringis karena perih. Yejin mencoba untuk fokus, namun Yoongi terus menatapnya tanpa ia mengerti.

Pria itu sendiri tak sadar mengapa ia tak bisa melepaskan pandangannya pada Yejin. Saat selesai pun, Yoongi tetap memandangi wanita itu. Apa yang sedang pria itu pikirkan?

"Selesai." Ucap Yejin. Seketika itu Yoongi tersadar dan langsung memalingkan wajahnya.

Secepatnya Yejin ingin pergi ke tempat lain, ia tak bisa terus menerus di dekat Yoongi karena itu bisa saja membuat dirinya mati mendadak akibat serangan jantung.

Wanita itu hendak beranjak, dan saat itu juga Yoongi mengeluarkan suaranya,

"Kenapa kau membantuku?" Tanya pria itu. Reflek langkah Yejin terhenti.

Wanita itu mendesah pelan dan melihat ke arah Yoongi. Pria itu menatapnya dengan ekspresi yang tak pernah Yejin lihat sebelumnya. Dan lagi-lagi, Yejin tak bisa membaca ekspresi itu. Yoongi benar-benar memiliki dinding yang kokoh. Apa yang pria itu pikirkan sangat susah ditebak.

"Karena memang itu adalah tugasku. Sebagai sesama manusia bukankah kita harus saling membantu satu sama lain?" Ujarnya.

Yejin merutuk dirinya sendiri, Jawaban bodoh macam apa itu Han Yejin! Batinnya.

Yoongi mengerutkan dahinya. Pria itu tampak tak puas dengan jawaban Yejin.

"Sekalipun aku bersikap semena-sema terhadapmu?" Tanya Yoongi mengangkat salah satu alisnya. Pria itu menunggu jawaban selanjutnya.

Yejin mendesah pelan, "Sekalipun kau tak memperlakukanku dengan baik, kau tetaplah suamiku. Aku tak bisa hanya diam dan melihat saja membiarkanmu dengan luka yang seperti itu." Jelas wanita itu.

Selain itu, sebenarnya Yejin berpikir bahwa sangat disayangkan jika wajah yang tampan dan mulus itu dibiarkan babak belur begitu saja.

Kali ini Yoongi bergeming. Entah apa yang dipikirkan pria itu, Yejin sendiri tak berusaha untuk mencari tahu, karena itu percuma menurutnya.

Sebelum beranjak, Yejin kembali bersuara,

"Kau pasti lapar. Aku sudah memasakkan makanan untukmu. Kumohon, kali ini jangan menolak." Pinta wanita itu.

Yoongi lantas mengangkat kedua bahunya, "Well, aku tak punya pilihan lain." Jawabnya.

Yejin sedikit berdecih mendengar pernyataan Yoongi. Harga diri pria itu terlalu tinggi. Apa susahnya bilang 'Baiklah, aku akan memakannya nanti' atau setidaknya berterima kasih?

Complicated Marriage.-MygWhere stories live. Discover now