HD 02|Hari Pertama

36.9K 3.6K 328
                                    

Siapa sih yang menyangka akan bekerja di tempat orang yang selama ini dikaguminya. Tak ada yang menyangka, termasuk dirinya. Sohyun bagaikan menang lotere bisa bekerja menjadi babysitter putra Lee Taeyong. Arsitek yang sudah lama dikaguminya. Sohyun sampai berjingkrak-jingkrak sesampainya di kosan saking bahagianya. Sosok idola yang selama ini hanya bisa dilihat di majalah, hadir nyata di depan wajahnya sungguh membuatnya nyaris pingsan.

Sohyun tak sabar menunggu esok hari. Hari pertamanya kerja di rumah itu sekaligus memperbesar kesempatannya bertemu lelaki itu. Haruskah dia meminta foto bersama? Haruskah dia meminta tanda tangan? Sebenarnya ia sudah berniat memberikan kabar itu pads teman sekelasnya yang rata-rata juga mengagumi Lee Taeyong. Bagi anak arsitektur, idola mereka bukanlah selebritis melainkan arsitek terkenal seperti Lee Taeyong.

Sohyun tak bisa tidur nyenyak malam itu karena membayangkan esok pagi akan lebih menyenangkan.

***

Hosh. Hosh. Hosh.

Sohyun terengah-engah saat sampai di depan gerbang rumah milik Taeyong. Baru saja akan memencet pintu bel, gerbang sudsh terbuka secara otomatis. Karena terlalu bersemangat untuk bekerja di hari pertama ia sampai telat. Padahal kemarin Taehee sudah mewanti-wantinya jangan sampai telat berhubung Dave harus belajar dan Taeyong harus bekerja.

Seorang wanita yang sepertinya seumuran Taehee membukakan pintu mempersilahkannya masuk.

"Aku Song Jihyo ketua pelayan di sini."

Ada sekitar 5 orang pegawai yang bekerja di rumah itu. Satu supir, satu security, dan 3 orang ART. Kalau tambah dirinya berarti ada 6 orang. Sohyun sampai menganga mengetahui fakta itu dari Jihyo. Wanita itu memperkenalkan semua pekerja padanya, mereka semua sangat ramah dan baik.

"Bukannya kamu terlalu cantik untuk menjadi babysitter?" Ujar pak Shindong, security yang menjaga keamanan rumah.

"Aku setuju. Sohyun terlalu cantik menjadi babysitter. Cocoknya sih menjadi—" Ucapan pak Eunhyuk, supir pribadi keluarga itu terhenti, dia menaik turunkan kedua alisnya. Ucapannya yang menggantung benar-benar penuh tanya.

"Husss jangan sembarangan. Nanti kalau nyonya besar dengar bisa-bisa Sohyun dipecat," lerai Hani.

"Betul itu. Kasihan kan Sohyun. Dia di sini kan hanya punya niat bekerja. Iya kan Sohyun?"

Sohyun hanya menanggapi pertanyaan Minah dengan senyuman tipis.

"Hei, ayolah apa salahnya punya niat lain. Lagian Sohyun cocok kok," sambar Shindong tak mau kalah.

"Kalau masalah nyonya besar, kulihat kemarin nyonya menaruh ketertarikan pada Sohyun," sahut Hani karena memang dia yang kemarin bertugas mengantarkan minuman saat Sohyun datang.

"Masalahnya adalah si nenek lampir—ah dia datang," sahut Eunhyuk saat melihat seorang wanita cantik dengan pakaian ketat tengah berjalan menuju teras rumah. Minah segera berlari untuk membukakan pintu, dia tak mau kena semprot wanita itu.

Para pekerja langsung membubarkan diri begitu wanita itu datang. Sohyun tak memahami isi obrolan para pekerja, termasuk siapa wanita itu yang berhasil membuat para pekerja takut. Kalau istri Lee Taeyong nampaknya bukan.

Sohyun sedikit mendekat ke arah Jihyo yang sedang sibuk mempersiapkan sandwich untuk sarapan.

"Eummm, kak. Boleh tanya?"

Jihyo memandang Sohyun dengan senyuman yang terukir,"tanya saja."

"Aku tak paham obrolan kalian. Kalian bilang aku cocok, cocok untuk apa memangnya? Lalu wanita itu siapa?" Sohyun menatap wanita yang Eunhyuk sebut sebagai nenek lampir tengah berjalan menuju dapur bersama Minh.

Hot Daddy : Dave And His DadWhere stories live. Discover now