HD 40| Rumit

17.1K 1.7K 61
                                    

Mama is calling....

Sohyun menarik napas dalam-dalam sebelum menekan tombol terima. Sebenarnya tanpa menerimanya pun, dia tahu apa yang ingin diucapkan mamanya.

Perjodohan.

"Sohyun."

"Iya, Ma."

"Ehm, mama sebenarnya tak ingin memaksamu tapi bisakah hari ini kamu datang?"

Sohyun memejamkan mata, ini pasti soal perjodohannya. Ayolah harus berapa kali ia katakan bahwa ia tak ingin dijodohkan.

Pertemuan hari ini adalah puncaknya. Mamanya sudah mengatakan soal pertemuan ini sebelumnya, Sohyun sudah mengatakan tak bisa. Tapi tak semudah itu meyakinkan mereka.

Soal hubungannya dengan Taeyong, Sohyun belum mengatakan pada orang tuanya.

"Ma, aku tak bisa."

"Katakan pada mama apa alasannya? Kalau alasanmu masuk akal bisa mama terima. Kamu datang ke Pertemuan tak berarti kamu menerimanya. Kalian saling mengenal dulu setelah itu kamu yang menentukan mau menerima atau menolak. Kalau kamu menolak sebelum mengenal, itu suatu kesalahan, nak."

"Ma, aku mencintai seseorang."

"Cinta? Cuma itu alasannya?"

Sohyun menggigit bibir bawahnya, haruskah ia menjelaskan perihal hubungannya? Dia takut hubungannya itu ditentang orang tuanya. Ayolah, bagaimanapun Taeyong adalah duda.

"Bukan itu saja. Aku dan dia menjalin sebuah hubungan serius."

Terdengar helaan napas mamanya.

Sohyun semakin khawatir.

"Siapa lelaki itu? Mama mengenalnya sayang?"

Katakan? Tidak?

Kalau ia mengatakannya, kemungkinan besar perjodohannya dibatalkan. Namun di sisi lain, kemungkinan orang tuanya menentang sangat besar.

"Mama pernah bertemu dengannya."

"Pernah bertemu---" mamanya memberi sedikit jeda,"maksudmu bosmu itu?"

Sohyun diam. Tenggorokannya bagai terganjal sesuatu, begitu sulit mengatakan semuanya.

"Sepertinya benar lelaki itu ya. Apa dia baik?"

"Iya, ma. Dia sangat baik."

"Oke, mama mengerti. Kamu tak perlu datang kesini, biar mama yang menjelaskan pada mereka. Mama tutup dulu ya sayang."

"Ma, tunggu---mama marah?"

"Tidak sayang. Mama bersyukur kalau kamu sudah memiliki lelaki baik di sampingku. Mama tutup Dulu ya."

"Iya, ma."

Ada kelegaan dalam hatinya, rasanya beban berat yang ditanggungnya sudah diangkat. Untung saja mamanya mau mengerti.

"Sohyun, sudah siap?" Tanya Taeyong dengan Setelan jasnya. Hari ini Taeyong mengajaknya bertemu dengan keluarganya.

"Ah iya---" Sohyun buru-buru memasukkan ponsel ke tasnya, dia segera menghampiri Taeyong yang menunggunya di ambang pintu.

Dia merasa deg-degan bertemu dengan orang tua kekasihnya. Ya walau dia pernah bertemu Taehee beberapa kali, tetap saja rasanya masih grogi.

David sudah menunggu di jok belakang mobil. David mungkin tak secuek dulu tapi anak itu sangat kentara sekali belum menerimanya. Apa tak apa-apa mereka bertemu orang tua mereka saat David belum menerima seutuhnya.

"Pakai sabuk pengamanmu. Sepertinya papa dan mama sudah di sana."

"Oh oke."

Selama perjalanan, Sohyun berusaha mengajak David bicara. Anak itu hanya menyahut beberapa kali.

Hot Daddy : Dave And His DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang